Senin, 25 Mei 2015

Book Report MK pengelolahan pembelajaran

Nama  Ayu Afridah
Kelas  biologi C
Semester 4
A.     PENDAHULUAN
1.      Identitas Buku
Judul Buku                  : Pengelolaan Pembelajaran
(Teoritis dan Praktis)
Penulis                         : Saifuddin, M.ag.
Desain Cover               : Unggul Pebri Hastanto
Penata Letak                : Rizki Selvasari
Tahun Terbit                : 2014
Penerbit                       : Deepublish
Kota terbit                    : yohyakarta
Tebal buku/ukuran      : 186 hlm; 17,5x25 cm
Nomor ISBN                : 978-602-280-560-1
2.      Latar Belakang
Masalah pokok yang dihadapi guru di dunia pendidikan, yakni para siswa/siswa cenderung diahadapkan pada dunia globalisasi yang menuntut para siswa untuk memiliki mental kompetitif baik budaya maupun pengetahuan. Jelas semua itu tak terlepas peran pendidikan untuk mencetak sumberdaya manusianya. dalam prosesnya pengelolan yang baik akan berhasil atau mengotpukan para sumberdayanya sesuai dengan tujuan pendidikan tersebut namun dibalik itu semua secara signifikan dunia pendidikanpun kini mempunyai permasalahn yang kompleks dalam mengelola sumber daya manusianya. Keberagaman peserta didik justru memberikan penekanan pada pendidik untuk mengelola dengan sedemikian rupa agar proses pendidikan tetap tercapai.

Dengan masalah yang telah bukan rahasia umum lagi maka saya ingin lebih dalam lagi mengkaji bahan-bahan pembelajaran untuk memantapkan diri agar pada proses belajar lancar sesuai dengan tujuan pendidika. Saya kira buku ini cocok sebagai rujukan maka saya ingin mengkajinya dengan membuat “book report” sebagai tambahan bahan ajar.



B.     Isi Buku (Sinopsis Buku)
Buku Pengelolaan Pembelajaran Teoritis dan Praktis terdiri dari 10 bab semua itu ditulis berdasarkan teori dan fakta yang kontemporer pada dunia pendidikan. Buku ini berusaha mengungkap realitas kontemporer yang tejadi di dunia pendidikan berdasarkan sudut pandang teori. Dalam buku ini beraliran kanan dan kiri.
BAB I       Fungsi dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah Dalam Pembelajaran
Pada BAB I Fungsi dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah Dalam Pembelajaran. Kepala sekolah merupakan pemimpin dalam suatu organisasi yang disebut dengan sekolah. Dalam kepemimpinannya kepala sekolah tidak hanya mengandalkan keahlian dalam memegang tanggung jawab saja, melaikan harus pandai juga dalam memilih dan menempatkan seorang pada tugasnya sesuai dengan keahlian yang dimiliki masing-masing agar kegiatan belajar mengajar dapat terlaksana dengan lancar.
Dari sudut pandang fungsi kepala sekolah kepemimpnan kepala sekolah berperan sebagai motor penggerak sekaligus penentu arah kebijakan sekolah yang akan menentukan cara pencapaia tujuan-tujuan sekola dan pada umumnya.
Dari sudut peranya, kepala sekolah memiliki fungsi sebagai berikut:
a.       sebagai evaluator disekolah yakni kepala sekolah perlu mengevaluasi hal-hal diantaranya program-program sekolah, latar belakang guru,sarana prasarana, hbungan antara gurudengan siswa, dan hasil belajar siswa.,
b.      kepala sekolah sebagai pemimpin yakni kepemimpinannya disekolah meliputi sebagai pemimpin bagi guru-gurunya, bagi staf, dan para siswanya.,
c.       kepala sekolah sebagai supervisor yakni kepala sekolah melkukan pembinaan kepada gur, staf dan karyawan., kepala sekolah sebagai manajer yakni kepala sekolah bertugas dalam perencanaan, pengorganisasian.,
d.      kepala sekolah sebagai administrator yakni kepala sekolah haruslah mengendalikan organisasi (sekolah).,
e.       kepala sekolah sebagai motivator yakni kepla sekolah memotivasi pegawai-pegawainya yang bertujuan untuk meningkatkan mutu dari pendidikan tersebut.
Sebagi seorang pemimpin disekolah, kepala sekolah harus memiliki berbagai persyaratan yakni: memiliki ijazah, kemampuan mengajar, kepribadian yang baik, serta pengalaman kerja.
Kepala sekoah dapat didefinisikan yaitu seorang yang memegang kepimpinan dilembaga pendidikan dan berusaha mempengaruhi, memotivasi, dan mengarahkan anggota dalam organisasi.
Pembelajaran, secara umum pembelajaran dapat diartikan suatu proses perubahan, yaitu perubahan dalam prilaku sebagai hasil interaksi antara dirinya dengan lingkungan.
Kepala sekolah memiliki beberapa tanggung jawab, antara lain sebagai berikut:
a.       Sebagai Edukator (Pendidik), kepala sekolah bertanggung jawab pada perkembangan kurikulum yakni kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan dan guru merupakan pelaksana dan pengembangan utama kurikulum disekolah.
b.      Sebagai Manajer, yakni kepala sekolah bertanggung jawab dalam mengelola tenaga kependidikan ialah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan penembangan profesi para guru.
c.       Sebagai Administrator, yakni kepala sekolah bertanggung jawab dalam pengelolaan keuangan.
d.      sebagai Supervisor, yakni kepala sekolah bertanggung jawab dalam proses pembelajaran terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode, media yang digunakan oleh guru dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran dengan melakukan pengamatan langsung.
e.       Sebagai leader (pemimpin), yakni kepal sekolah bertanggung jawab untuk menggunakan gaya kepemimpinan yang menumbuh suburkan sekaligus dapat mendorong terhadap peningkatan kreativitas guru.
f.       Sebagai pencipta dan pengelola iklim kerja, yakni kepala sekolah harus bertanggung jawab tehadap iklim kerjanya agar kinerja para guru tetap berjalan dan unggul.
BAB II     Guru Profesional Dalam Mengelola Pembelajaran
Pada BAB II, guru profesional dalam mengelola pembelajaran. Profesi guru  adalah orang yang memiliki latar belakang pendididkan keguruan yang memadai, keahlian guru dalam melaksanakan tugas-tugaskependidikan diperoleh setelah menempuh pendidika keguruan tertentu.
Profesi Guru adalah orang yang bekerja atas panggilan hati nurani. Seorang guru akan menghasilkan suatu produk yang menjadikan simbol kemajuan peradaban. Dengan perannya mereka merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal.



Selain itu, tugas utama seorang guru, yakni:
a.       Merencanakan tujuan proses belajar mengajar, bahan pelajaran, proses belajar mengajar yang efektif dan efisien, menggunakan alata ukur untuk mencapai tujuan pengajaran tercapai atau tidak.
b.      Melaksanakan pengajaran, dan
c.       Memberikan balikan (umpan balik).
Peran dan fungsi guru profesional
a.       Guru sebagai sumber belajar, yakni guru sebagai sumber belajar kurikulum erat dengan penguasaan materi  pelajaran dengan baik dan benar.
b.      Guru sebagai fasilitator, yakni guru berperan membei pelayanan untuk memudahkan sisiwa dalam kegiatan proses pembelajaran.
c.       Guru sebagai pengelola, yakni guru berperan menciptakan iklim belajar secara nyaman.
d.      Guru sebagai demonstrator, yakni peran guru agar dapat mempertunjukan kepada siswa segala sesuatu yang dapatmempertunjukan kepada siswalebih mengerti dan memahami setiap pesan yang disampaikan
e.       Guru sebagai pembimbing, yakni menjaga, mengarahkan, dan membimbing agar siswa tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya.
Kemampuan nya dalam melaksanakan peran dan tugas tersebut  merupakan sebagian dari kompetensi profesionalisme guru.
            Menurut Peraturan Menteri Pendidkkan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan kompetensi guru, adapun macam-macam kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga guru antara lain:
a.       Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman seorang guru terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
b.      Kompetensi kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
c.       Kompetensi sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru unruk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
d.      Kompetensi profesional
Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasan materi kurikulum mata pelajaran disekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya,serta penguasaan terhadap struktur  dan metodologi keilmuanya.
BAB III    Manajemen Wali Kelas Dalam Proses Pembelajaran
Pada BAB III,ManajemenManajemen Wali Kelas Dalam Proses Pembelajaran.yakni wali kelas merupakan salah satu prangkat kelas yang paling penting karena bertujuan untuk mengelola kelas sebagai lingkungan belajar siswa, juga sebagai bagian dari lingkungan belajar siswa, juga sebagai bagian lingkungan sekolah yang perlu diorganisasikan.
Wali kelas harus jeli, kreatif dan inovatif pada situasi dan kondisi apapun, agar siswa dalam kelas selalu mendapatkan pengetahuan yang baik. Manajemen khusus yang harus dilakukan oleh wali kelas yang tidak menesampigkan tugas utamanya yaitu sebagai guru, yakni sebagai fasilitator, pembimbing, komunikator dan lain-lain.
Peranan walikelas sebagai mana mestinya, harus membimbing siswa atau muridnya agar dapat mengarahkan peserta didiknya dalam suatu proses pembentukan sebuah karakter yang baik. Oleh karena itu wali kelas busa juga disebut dengan manajer menengah, mitra siswa, mitra orang tua murid dan mitra guru bidang studi.
Tugas pokok seorang wali kelas adalah merencanakan, pembelajaran, melaksanakan pembelajaran siswa, menilai hasils pembelajaran siswa, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan.
Manfaat manajemen walik kelas diantaranya dapat mengatur kels secara kondusif dan menyenangkan, untk mengetahui cara bagaimana untuk mengatur kondisikelas yang baik agar lebih siap untuk belajar mengajar, dan untuk mengetahui karakter murid-muridnya.
BAB IV    Pengelolaan Siswa Dalam Pembelajaran
Pada BAB IV, Pengelolaan Siswa Dalam Pembelajaran. yakni  pengelolaan siswa adalah suatu kegiatan pencatatan siswa dari proses menerima hinggasiswa tersebut tamat dari sekolah atau keluar karen pindah  sekolah atau sebab lain.
Tujuan khusus pengelolaan peserta didik adalah sebagai mana yang disebutkan yaitu meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta didik; juga untuk menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat peserta didik, serta untuk menyalurkan aspirasi, harapan dan mememnuhi kebutuhan peserta didik.
Fungsi manajemen peserta didik secara khusus dirumuskan sebagai fungsi yang berkenaan dengan penembangan individualitas peserta didik, fungsi sosial peserta didik, sosialisasi, penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik, serta pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik.
Ruang lingkup pengelolaan siswa meliputi penerimaan siswa dan pembinaan siswa.
BAB V      Administrasi Kelas Dalam Pembelajaran
Pada BAB V,Administrasi Kelas Dalam Pembelajaran. yakni Pengelolaan (administrasi) kelas merupakan kegiatan yang dilakukan seorang guru dalam ruang lingkup kelas, baik mengenai mengurus, mengatur dan menyelenggarakan kegiatan kelas, dalam upaya menciptakansuatu kegiatan yang nyaman bagi peserta didik dalam pembelajaran, agar tercipta suatu proses pembelajaran yang efektif dan efisien serta hasil yang diperoleh dalam proses pembelajaranpun maksimal,
Tujuan dari pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional dan intelektual danlam kelas, agar setiap anak dikelas dapat bekerja dengan baik sehingga segera tercapainya tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.
Prinsip-prinsip pengelolaan kelas antaralain yaitu hangat dan antusias, tantangan, bervariasi, keluwesan, penekanan pada hal-hal yang positif dan penanaman disiplin diri.
Beberapa hal yang dapat di jadikan pengangan dalam menata kelas dengan baik yaitu: mengatur tempat duduk siwa mencerminkan belajar efektif dan memelihara kebersihan dan kenyamanan suatu kelas atau ruang belajar.
Adapun cara untuk menciptakankondisi sosio-emosional yaitu sama halnya guru berusaha mengembangkan suasana hangat, gembira, menciptakan  suasana yang harmonis antara guru dan siswa, sisw dengan siswa. Selain itu juga, guru juga harus bersedia mendengarkan segala pendapat, saran, masukan, atau yang lainya dari siswa.



Cara menghindari kesulitan dalam  pengelolaan kelas misalnya siswa tidak tahu apa yang mereka perbuat. Untuk mengatasi hal ini guru dapat memberikanlatihan terlebih dahulu kepada para tutor yang akan melaksanakan pembimbingan, serta memberitahukan secara rinci tugas-tugas kepada anak-anak yang harusbelajar sendiri.
BAB VI    Lesson Plan yang Inspiratif
Pada BAB VI, Lesson Plan yang Inspiratif. yakni Lesson Plan atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan jibarkan dalam silabus
Fungsi perencanaan adalah sebagai pedoman pelaksanaandan pengendalian, sebgai alat pengembagnan Quality assuance, menghindari pemborosan sumber daya, dan sebgai upaya untuk memenuhi accountabilitykelembagaan.
Komponen-komponen RPP meliputi: identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.
Dalam pembuatannya RPP harus dibuat dengan prinsip-prinsip sebagai berikut: memperhatikan perbedaan peserta didik, mendorong partisipasi aktif peserta didik,mengembangkan budaya membaca dan menulis, memberikan umpan balik dan tindak lanjut, keterekaitan dan keterpaduan, menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
Selain itu, dalam membuat RPP terdapat kriteria untuk menyeleksi materi yaitu: valid, relevansi, konsistensi, kecukupan, tingkat kepentingan, kebermanfaatan, layak dipelajari, dan menarik minat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat mengembangkan RPP yaitu sebagai berikut: kompetensi yang dirumuskan di dalam RPP harus jelas,sederhan dan fleksibel, menunjang dan sesuai dengan kompetensi dasar, utuh dan menyeluruh, dan koordinasi antar komponen pelaksana program.
Tujuan Lesson Plan adalah untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana siswa belajar da guru belajar dalam memperoleh hasil yang baik dalam PBM, juga untuk meningkatkan kualitas peserta didik


BAB VII   Strategi Pembelajaran yang Menyenangkan
                 Pada BAB VII, Strategi Pembelajaran yang Menyenangkan. Starategi pembelajaran adalah suatu pendekatan pengajaran dalam mengelola kegiatan pembelajaran. Pembelajaran yang menyenangkan dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu bahan ajar yang akan diberikan kepada peserta didik.
     Yakni kriteria strategi pembelajaran menyenangkan sebagai berikut: berorientasi pada tujuan pembelajaran, pili tekhnik pembelajaran yang sesuai dengan keterampilan, dan menggunakan media pembelajaran yang sebanyak mungkin.
     Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan yaiut: memahami sifat anak, mengenal anak secara perorangan, dan membedakan anatara yang aktif fisik dengan aktif mental.
BAB VIII Pengelolaan Media Pembelajaran yang Kreatif
                 Pada BAB VIII, Pengelolaan Media Pembelajaran yang Kreatif. Yakni media pembelajaran yang kreatif adalah sarana atau alat yangdigunakan seorang guru untuk memberikan aatau menyampaikan materi kepada siswanya yang berbeda dari yang lain, yang lain, yang menarik, dan inovatif. Jenis jenis media pembelajarandianataranya adalah media visual, media audio, media proyeksi diam, media proyeksi  gerak dan audio sosial, multimedia dan benda.
                 Kriteria dalam pemilihan media pembelajaran adalah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, tetapi untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi media yang berbeda, praktis, luwes dan bertahan, guru terampil menggunakanya, Pengelolmpokkan sasaran.
     Langkah-langkah yang perlu ditempuh  dalam pemilihan media pembelajaran diantaranya adalah penerangan atau pembelajaran, tentukan transmisi pesan, tentukan karakteristik pelajaran, klasifikasi media, dan analisis karakteristik masing-masing media.
BAB IX    Pengelolaan Evaluasi Dalam Proses Pembelajaran
                 Pada BAB IX, Pengelolaan Evaluasi Dalam Proses Pembelajaran. Yakni pengelolaan evaluasi dalam proses pembelajaran adlah suatu kegiatan perencanaan yang dilakukan untuk mengevaluasi atau menilai proses belajar siswa dengan didikan gurunya

     Evaluasi bersifat tidak lengkap dan mempunyai kebermaknaan relatif. Prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran adalah adanya prioritas utama, tekhnik evaluasi berdasarkan karakteristik aygn diukur, penggunaan tekhnik evaluasi secara tepat, menyeluruh, mengacu pada tujuan objektif, kooperatif kontinyuitas, praktis, ekonomis dan mendidik. Tujuan evaluasi yaitu Attaiment, mengukur macam-macam aspek belajar, mengetahui apa yang siswa telah ketahui, memotifasi belajar siswa, menyediakan informasi, dan menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum. Metode evaluasi terbagi dua yaitu tipe evaluasi tes dan non tes. Jenis-jenis evaluasi dibedakan menjadi evaluasi formatif dan evaluasi sumatif, sedangkan fungsi dari evaluasi adalah sebagai fungsi penempatan (placement), fungsi selektif, fungsi diagnostik, dan fungsi pengukur.
     Tahap-tahap evaluasi ada enam yaitu menyusun rencana evaluasi hasil belajar, menghimpun data, melakukan verifikasi data, mengolah dan menganalisis data, memberikan interpretasi atau menarik SIMPULAN dan tindak lanjut hasil  evaluasi. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan seorang guru dalam melakukan evaluasi belajar, yaitu: mengidentifikasi tujuan, menentukan pengalaman belajar, menentukan standar yang bisa dicapai dan “menantang” siswa belajar lebih giat dan mengembangkan keterampilan dan mengambil keputusan guna.
BAB X     Standarisasi Pembelajaran dan Implikasinya Dalam Penigkatan Mutu Pendidikan
Pada BAB X, Standarisasi Pembelajaran dan Implikasinya Dalam Penigkatan Mutu Pendidikan. Kendati pada hakikatnya standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal sistem pendidikan diseluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia ysng berfungsi sebagai dasar perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan  nsional yang bermutu. Standar Nasional Pendidikan di Indonesia telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
Mutu atau kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhiatau melebihi harapan. Kualitas pendidikan merupakan kemampuan lembaga pendidikan dalam mendaya gunakan sumber-sumber pendidikan untuk meningkatkan kemampuan belajar seoptimal mungkin.



C.     GAGASAN PENTING
kepala sekolah merupakan seorang pemimpin dalam suatu organisasi dalam hal ini yang dimaksud organisasi yakni sekolah
Guru adalah semua orang yang berwewenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual maupun klasikal, guru seminimal minimalnya memiliki dasar-dasar kompetensi.
Kecerdasan seseorang tidak akan bosa berkembang apabila tidak di olah atau diasah (belajar). Belajar dapat merangsang kecerdasan seseorang.
wali kelas merupakan salah satu prangkat kelas yang paling penting karena bertujuan untuk mengelola kelas sebagai lingkungan belajar siswa, juga sebagai bagian dari lingkungan belajar siswa, juga sebagai bagian lingkungan sekolah yang perlu diorganisasikan
keberhasilan dalam penyelenggaraan lembaga pendidikan (sekolah) akan sangat bergantung pada majemen dan sarana  prasara yag dikelola / dioperasikan dengan maksimal dan kreatif.
Proses pembelajaran yang efektif, eisien dan kondusif akan menumbuhkan rasa nyaman pada peserta didik
Keprofesionalan seorang guru dapat dilihat dengan bagaimana cara ia mengajar dan menyampaikan materi kepada peserta didik, dengan kata lain guru harus memiliki keterampilan mengelola pembelajaran.
Pembelajran yang menyenangkan berarti sebuah pembelajaran yang didalamnya terdapat kohesi yang kuat antara guru dan murid dalam suasana yang sama dan kedua belah pihak tidak merasa adanya penekanan secara psikologis.
Kehadiaran media bagi pembelajaran mempunyai arti yang sangat penting. Karena guru dapat mentransformasikan bahan ajar dengan mudah dan peserta didik mudah untk mencerna bahan ajar yang disampaikan.
Evaluasi belajar dalam pendidikan merupakan suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiaran informasiuntuk menilai keputusan-keputusan yang di buat dalam merancang sistem pembelajaran dalam dunia pendidikan
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena dengan pendidikan, manusia akan menjadi pribadi yang lebih baik dan unggul.
D.     ANALISIS
1.      Analisis Buku
a.       Kelebihan buku
Penulis menyajikan buku dengan penyajian yang apik, sistematika penulisna tertata rapih. Dalam pembahasan setiap babnya, penulis menjelaskan secara rinci, sehingga para pembaca bisa mengatahui tentang pengelolaan pembelajara secara mendalam. Antara bab satu dengan bab lainnya memiliki keterkaitan dan berkesinambungan, sehingga materi pengeloalaan pemblajaran tersebut dipaparkan dengan jelas. Yang membedakan buku ini denga buku lainnya yaitu adanya prawacana, diman prawacana ada pada setiap permulaan bab. Prawaca tersebut menjelaskan fenomena yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Fenomena yang terjadi tersebut bisa merupakan permasalahan pendidikan yang kemudian solusinya terdapat pada penjelasan babnya.
Dalam menjelaskan materi penulis selalu menjelaskan materi yang didapat dari beberapa sumber kemudian disimpulkanoleh penulis sendiri. Hal ini memberikan pengetahuan yang lebih untuk pembaca. Dalam penulisan buku ini, penulis menggunakan kaidah penulisan yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Penulisan kutipan, tanda baca sesuai dengan kaidah bahasa indonesia yang baik dan benar. Jika melihat daftar pustaka buku ini, penulis menggunakan referensi yang beragam dan terpercaya.
b.      Kekurangan buku
Selain kelebihan yang disebutkan di atas buku ini memiliki beberapa kekurangan, diantaranya bahasa yang disajikan penulis adalah bahasa baku, sehingga jika buku ini dibaca oleh orang yang baru mempelajari tentang pengelolaan pembelajaran rasanya dibutuhkan waktu yang lebih untuk memahami setiap materi dalam buku. Selain itu untuk menarik minat pembaca sebaiknya cover depan buku bisa divariasikan lagi.
2.      Analisis (Isi)
Dalam hal ini saya menganalisis pendidikan dari sudut pandang masalah, berawal dari kata“Education For All” kata yang seringkali di dengungkan dalam dunia pendidikan namun nyatanya pendidikan tersebut belum sepenuhnya dimiliki oleh para peserta didik (sumber daya manusia), pendidikan masih bersifat mahal artinya menguntungkan bagi segelintir orang saja. Masih ada diskriminasi dengan memandang asal usul status sosial, ekonomi dan kewilayahanPendidikan sebagai sarana elevator dan tranformasi sosial akan terjadi jikalau pendidikan beerjalan dalam prosenya yang ideal. Idealnya secar teori pendidikan mudah didapatkan oleh peserta didik, agar peserta didik dalam hidupnya lebih terarah dalam mengembangkan kemampuanya bahkan diutarakan dalam buku pengelolaan pembelajaran teoritis dan praktis, yakni Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena dengan pendidikan, manusia akan menjadi pribadi yang lebih baik dan unggul. Namun bagaimana jikalau sebaliknya?,.. pendidikan susah didapatkan oleh peserta didik pada kenyataan banyak peserta didik yang tidak mampu melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi dan peserta didik dengan peranya sebagai sumber daya manusia akan mendapat kategori sumberdaya yang kurang berkualitas atas dasar kejadian tersebut bagaimana pendidikan akan menjadi sarana elevator apalagi transformasi sosial.
Bagaimana peristiwa ini jikalau kita pandang secara teoritis. Permasalahan pendidikan sudah ada dan solusi pun sudah ada berikut teori yang menjelaskan nya.
Kita analisis lagi bahwa : Keprofesionalan seorang guru dapat dilihat dengan bagaimana cara ia mengajar dan menyampaikan materi kepada peserta didik, dengan kata lain guru harus memiliki keterampilan mengelola pembelajaran. Kemudian Proses pembelajaran yang efektif, eisien dan kondusif akan menumbuhkan rasa nyaman pada peserta didik.
Memang benar keprofesionalan seorang guru dapat kita lihat dengan bagaimana cara ia mengajar namun jikalu kita telik jauh lebih kedalam keprofesionalan seorang guru tidak sebatas bagaimana cara ia mengajar dengan kata lain mentransformasikan materi bahan ajar namun kualifikasi sertivikasi pun sangat berperan dalam keprofesionalan seorang guru.



E.     PENUTUP
1.      Kesimpulan
Secara umum buku ini berisi tentang pengelolaan pembelajar di sekolah baik teoretis maupun praktis. Yang dijelaskan pada buku ini yaitu fungsi dan tanggung jawab kepala sekolah dalam pembelajaran, guru professional dalam mengelola pembelajaran, manajemen wali kelas dalam proses pembelajaran, pengelolaan siswa dalam pembelajaran, administrasi kelas dalam pembelajaran, lesson plan yang inspiratif, strategi pembelajaran yang menyenangkan, pengelolaan media pembelajaran yang kreatif, pengelolaan evaluasi dalam proses pembelajaran, dan standardisasi pembelajaran dan implikasi dalam peningkatan mutu pendidikan.
Gagasan pokok penulis terdapat pada bab 3-9 dari buku ini, pada bab 3 sampai bab 9 secara umum menjelaskan tentang pengelolaan pembelajaran yang berupa pengelolaan wali kelas, siswa, administrasi kelas, lesson plan, strategi, media, dan evaluasi dalam pembelajaran. Adapun analisis buku ini berupa kelebihan buku ini yaitu penulis menyajikan buku dengan penyajian yang apik, sistematika penulisna tertata rapih, sementara kekurangannya yaitu
2.      Saran
Buku ini adalah buku yang sangat reperesentatif, oleh karena itu buku ini sangat layak untuk dijadikan acuan bagi mahasiswa, dosen, peneliti, penulis, dan peminat dalam bidang pendidikan. Akan tetapi untuk orang yang belum begitu memahami tentang ilmu kependidikan, tetapi dia tertarik dengan ilmu kependidikan, buku ini bisa dijadikan sebagai buku sumber belajarnya.

    

    











Sabtu, 23 Mei 2015

LILIOPSIDA (Subkelas Commelinidae Dan Subkelas Zingiberidae)

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI PHANEROGAMAE
LILIOPSIDA
(Subkelas Commelinidae Dan Subkelas Zingiberidae)





Disusun Oleh:
                                               Nama                   : 
                                               NIM                    :            
                                               Kelas                   : 
                                               Kelompok            : 6
                                               Semester              : IV
                                               Asisten                : 1. 
                                                                              2. 




PUSAT LABORATORIUM IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN TADRIS IPA-BIOLOGI
2015
                                                                LILIOPSIDA
(Subkelas Commelinidae Dan Subkelas Zingiberidae)
I.       Tujuan
1.       Menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada divisi Magnoliophyta khususnya Subclassis Commelinidae dan Zingiberidae.
2.       Membedakan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada family – family yang ada dalam Subclassis Commelinidae dan Zingiberidae.

II.    Dasar Teori
Magnoliophyta atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum). putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah (karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di dalam ovarium. Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai 64 ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species sedangkan liliopsida mempunyai 19 ordo, 65 familia, kurang lebih 50.000 species. (Sudarsono, 2005: 20).
Kelompok tumbuhan Liliopsida mempunyai akar serabut dan tulang daunnya sejajar atau melengkung. Batangnya tidak berkambium, tidak bercabang-cabang, tetapi beruas-ruas. Bagian bunga berjumlah tiga atau kelipatannya. Semua Liliopsida merupakan tumbuhan monokotil yang memiliki biji berkeping satu, mencakup sekitar 50.000 jenis yang dikelompokkan menjadi 40 famili. Beberapa jenis mempunyai habitus pohon, namun kebanyakan berupa herba semusim atau tahunan. Batangnya bercabang sedikit atau tidak sama sekali. Daunnya memiliki pelepah pada pangkalnya, kebanyakan berupa daun tunggal dengan tulang daun yang sejajar atau melengkung. Jaringan pembuluh tersusun dalam berkas yang tersebar dalam jaringan empulur. Batangnya tidak mempunyai kambium sehingga hanya terjadi pertumbuhan oleh jaringan primer. Bunga Liliopsida mempunyai bagian bunga dengan jumlah kelipatan 3. (Sudarsono, 2005 : 20-22).
Classis Liliopsida terdiri atas lima subclassis terpilih. Adapun yang dibahas dalam praktikum ini hanya 2 dari kelima subclassis tersebut adalah sebagai berikut: (Campbell, 2000: 176)
A.     Subclassis Commelinidae
Subkelas Commelinidae pada umumnya berupa herba, sagat jarang yang berkayu, daun pertulangan sejajar, duduk daun tersebar atau roset akar, bunga dengan bagian-bagian kelipatan tiga, tidak membentuk sphandiks, biasanya tanpa sphata yang jelas, nectar, stomata, pembuluh, dan endosperm beragam, perianthum terdifferensiasi menjadi sepal dan petal pada beberapa familia perhiasan bunga dapat dibedakan antara kaliks dengan korolla akan tetapi pada beberapa familia perhiasan bunga sangat tereduksi dan tidak kelipatan 3, stamen pada umumnya 3 atau 6 jarang 1, 2 atau banyak, spesies yang perianthumnya tereduksi biasanya terjadi pada spesies yang sudah beradaptasi dengan penyerbukan angin. Tumbuhan ini mempunyai ovarium superior, pembuluh biasanya terdapat pada organ vegetatife.  Subkelas Commmelinidae terdiri atas 7 ordo, 16 familia dan kurang lebih 15.000 spesies.
Family dari subclassis Commelinidae yang akan kita bahas dalam kegiatan praktikum ini adalah 3 Family (Campbell, 2000: 184) yaitu :
B.     Familia Commelinaceae
Familia Commeliniaceae merupakan familia yang habitusnya berupa herba yang memanjat atau tegak, batang sering membengkak pada nodus, daun tunggal, letak tersebar, mempunyai pelepah, urat daun sejajar, bunga umumnya dalam perbungaan simosa, bunga biseksual, simetri daun actinomorf atau zygomorf, kaliks 3 sepal, umumnya sepal, korolla 3 petal lepas, kadang-kadang bertaji atau bersatu dibawah, stamen 6, kadang-kadang ada yang tereduksi, menjadi staminodia, filamen sering berambut, ovarium superum, 3 karpel, 2-3 ruang, 1-beberapa ovula tiap ruang dan buah kapsula. Pada familia Commelinaceae diwakili oleh tanaman Rhoeo discolor.
C.     Familia Cyperaceae
Familia Cyperaceae merupakan familia yang secara umum berupa terna perenial yang menyukai habitat yang lembab, bahan-bahan seperti umbi dengan geragi yang merupakan alat perkembangbiakan vegetatif, batang segitiga, tidak berongga, dibawah rangkaian bunga biasanya tidak bercabang, daun bangun pita, bertulang sejajar dengan upih yang tertutup, biasanya tersusun sebagai roset akar, bunga kecil tidak menarik, banci atau berkelamin tunggal dan berumah satu, jarang berumah dua, tersusun dalam bulir-bulir dengan bunga yang terdapat dalam ketiak suatu daun pelindung, hiasan bunga tereduksi menjadi sisik-sisik, sekat atau rambut-rambut jarang mempunyai mahkota bahkan tidak ada, benang sari 3 atau kurang dari 3 dan jarang lebih atau banyak, tangkai sari bebas, kepala sari beruang 2, membuka dengan celah membujur, bakal buah menumpang, biji dengan lembaga yang kecil dan endosperm bertepung yang banyak. Pada familia Cyperaceae diwakili oleh tanaman Cyperus rotundus (Rumput Teki).
D.    Familia Poaceae
Familia Poaceae atau Gramineae merupakan familia yang berupa terna anual atau perenial, kadang-kadang berupa herba atau pohon yang tinggi, batang dengan posisi yang bermacam-macam. Daun umumnya terdiri atau helaian, upih, dan lidah-lidah, jarang antara helaian dan upih terdapat tangkai, bunga umumnya banci, kadang-kadang berkelamin tunggal, kecil dan tidak menarik, tiap bunga terdapat dalam ketiak daun pelindung yang pada suku ini disebut “Palea inferior“ kelopak telah berubah menjadi badan yang disebut “Palea superior“ terdiri atas 2 daun kelopak yang berlekatan, berhadapan dengan palea inferior, mahkota terdiri atas 2 daun mahkota ( Jarang 3 ), yang telah berubah menjadi badan seperti sisik kecil dan dapat membengkak dan dinamakan “Iodicula“ benang sari 1-6 jarang lebih, biasanya 3, tangkai sari halus, kepala sari beruang 2, biasanya membuka dengan celah membuju, bunga demikian ini disebut bunga semu “Floret“ yang terpisah–pisah atau bersama dengan floret lain, tersusun dalam 2 baris pada suatu tangkai, membentuk suatu bulir kecil yang pada pangkalnya mempunyai 2 daun pelindung tanpa bunga dalam ketiaknya disebut “Gluma“ satu floret atau lebih dengan gluma membentuk suatu bulir kecil, buah biasanya seperti buah padi “Caryopsis“, yaitu buah dengan 1 biji yang bijinya berlekatan dengan kulit buah, jarang berupa buah keras, biji dengan endosperm. Untuk familia Poaceae ini diwakili oleh tanaman Oryza sativa (Padi).
E.     Subclassis Zingiberidae
Subkelas Zingiberidae sebagian besar berupa herba. Daun pada umumnya roset batang. Bunga dalam karangan, seringkali ada braktea yang berwarna. Bunga ada yang biseksual dan ada juga yang uniseksualm ada Hypogin tetapi sebagian besar Epygin. Stamen berjumlah 6 dalam dua lingkaran, tetapi seringkali hanya 5 atau 1 stamen saja yang fungsional sedangkan sisanya steril atau berubah menjadi Stamenodium yang petaloid. Gynoecium tersusun dari 3 karpel, beruang 3 atau kadang-kadang beruang. Subkelas Zingiberidae terdiri atas 2 ordo, 9 familia,dan kurang lebih 3800 spesies. Kedua ordo anggota Zingiberidae yaitu ordo Bromeliales dan ordo Zingiberales. Kedua ordo kurang lebh mempunyai jumlah spsies yang sama akan tetapi ordo Bromeliales hanya terdiri atas satu familia yaitu Bromeliaceae. Ordo Zingiberales mempunyai 8 familia yaitu : Strelitziaceae, Heliconiaceae, Musaceae, Lowiaceae, Zingiberacea, Costaceae, Cannaceae, dan Marantaceae. Famili Streliziacecae, Marantaceae, Lowiaceae, dan Costaceae.
Family dari subclassis Zingiberidae yang akan kita bahas dalam kegiatan praktikum ini adalah 5 Family (Campbell, 2000: 186) yaitu:
1.      Familia Bromeliaceae
Terna jarang mempunyai batang yang kokoh kuat, kadang-kadang mirip rumput, bunga banci karena adanya reduks, kadang-kadang berkelamin tunggal, aktinimorf atau zigomorf, berbilangan 3 jarang berbilangan 2, mempunyai 2 lingkaran hiasan bunga yang sama, kadang-kadang hiasan bunga dapat dibedakan  dalam kelopak dan mahkota.Benang sari dalam 2 lingkaran, jumlahnya sering berkurang, kadang-kadang hanya terdapat satu benang sari. Bakal buah dengan bakal biji yang atrop atau anatrop, buah dengan biji yang mempunyai endosperm bertepung. Untuk familia Bromeliaceae ini diwakili oleh tanaman Ananas sativus (Nanas).
2.      Familia Musaceae
Terna yang besar, sering dengan batang semu yang terdiri atas upih daun yang balut membalut,dengan daun yang lebar,bangun jorong atau memanjang,ibu tulang tebal,beralur di sisi atasnya,jelas berbeda dari tulang-tulang cabangnya yang menyirip.Bunga banci atau berkelamin tunggal, zigomorft, tersususn dalam sinsiunus yang terdapat dalam ketiak daun pelindung yang besar dan berwarna menarik. Untuk familia Musaceae ini diwakili oleh tanaman Musa paradisiaca (Pisang Ambon).
3.      Familia Heliconiaceae
Heliconiaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Merupakan tumbuhan tahunan, batang semu, tingginya 1-2.5 m. daun tersusun dalam dau baris pada sisi yang berlawanan. Bunga majemuk dalam satu sumbu dengan bunga yang tersusun dalam dua baris pada sisi yang berlawanan (cincinni), sumbunya berwarna kuning atau oranye. Tumbuhan ini biasanya digunkan untuk tanaman hias dan daunnya untuk pembungkus. Untuk familia Heliconiaceae ini diwakili oleh tanaman Heliconia metalica (Pisang Hias).

4.      Familia Zingiberaceae
Tanaman ini merupakan tanaman herba berbatang semu, berdaun lebar dengan pelepah daun yang membungkus batang, namun beberapa spesies diantaranya ada yang mencapai tinggi hingga 8 meter. Semua kelompok dari tanaman ini memiliki batang yang berasal dari rizom yang tumbuh horisontal di bawah tanah yang memiliki akar dan daun. dengan bunga yang beruma satu. Untuk familia Zingiberacea ini diwakili oleh tanaman Zingiber officinale (Jahe).
5.      Familia Cannaceae
Terna besar-besar, perenial, dalam tanah mempunyai rimpang yang tebal seperti umbi. Daun pada batang diatas tanah, besar, lebar, bertulang menyirip dengan ibu tulang yang nyata, tangkai daun pada pangkal melebar menjadi upih. Bunga banci, zigomorf atau lebih sering asimetrik, besar dengan warna cerah dan menarik, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan atau malai. Hiasan bunga terdiri atas kelopak dan mahkota, masing-masing berbilangan 3, daun-daun kelopak bebas tersusun seperti genting, daun-daun mahkota berlekatan pada pangkalnya. Buah dengan kelopak yang tidak gugur dibagian atasnya, berupa buah kendaga yang membuka dengan rusaknya dinding yang kemudian menjadi kasap berbenjol-benjol. Biji banyak, bulat, endosperm keras, dan lembaga kecil. Untuk familia Cannaceae ini diwakili oleh tanaman Canna indica (Bunga Tasbih).

III. Alat dan Bahan
A.    Alat
a.        Lembar hasil pengamatan
b.      Alat tulis
B.     Bahan
1.      Heliconia colinsiana (Pisang Hias)
2.      Curcuma longa (Kunyit)
3.      Musa paradisiaca (Pisang Ambon)
4.      Canna indica (Bunga Tasbih)
5.      Oryza sativa ( padi )
6.      Ananas sativa ( nanas )
7.      Cyperus rotundus ( rumput teki )
8.      Rhoea discolor

IV.  Prosedur Kerja
a.       Mengambil spesimen tumbuhan yang berasal dari salah satu familia, kemudian mengamatinya karakteristik masing-masing tumbuhan.
b.      Diperhatikan bagian batangnya, serta pola percabangan dari tumbuhan yang dibawa.
c.       Diperhatikan bagian daunnya, yang mencakup jenis daun, pertulangan daun, dan duduk daun.
d.      Diperhatikan bagian bunga dari masing-masing tumbuhan tersebut.
e.       Digambar dan mengklasifikasikan masing-masing spesimen berdasarkan karakteristiknya, serta menyebutkan bagian-bagiannya.

V.    Hasil pengamatan


















VI. Pembahasan
Liliopsida merupakan tumbuhan monokotil yang memiliki biji berkeping satu, mencakup 50.000 jenis yang dikelompokkan menjadi 40 famili, kelas Liliopsida yang akan diamati dalam praktikum ini adalah dai Subkelas Commelinidae dan Subkelas Zingiberidae. Yang mana diantanyra terdapat spesies Cyperus rotundus (Rumput teki),Oryza sativa (Padi),  Ananas sativus (Nanas), Musa paradisiaca (Pisang ambon), Helonica metalica (Pisang hias),  Rhoea discolor (Adam hawa) Canna indica (Bunga Tasbih),dan Curcuma longa (Kunyit).
Pengamatan yang pertama yaitu pisang hias (Heliconia colinsiana).berikut gambar dan klasifikasinya :
Klasifikasi
Kingdom      : Plantae
Divisi            : Magnoliophyta
Kelas             : Liliopsida
Sub Kelas     : Zingiberidae
Ordo                         : Zingiberales
Famili            : Heliconiaceae
Genus           : Heliconia
     Spesies          : Heliconia colinsiana               
Heliconia metalica (Pisang Hias) merupakan salah satu suku anggota tumbuhan berbunga, tahunan, batang semu, tingginya 1-2.5 m. daun tersusun dalam dua baris pada sisi yang berlawanan. Bunga majemuk dalam satu sumbu dengan bunga yang tersusun dalam dua baris pada sisi yang berlawanan (cincinni), sumbunya berwarna kuning atau oranye. Tumbuhan ini biasanya digunkan untuk tanaman hias dan daunnya untuk pembungkus.
   Heliconia colinsiana (Pisang hias) tanaman berhabitus herba, yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu .Dengan percabangan berupa monopodial karena kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan, bunga-bunga terdapat pada struktur aksiler yang khusus, misalnya pada cabang yang pendek, perbungaan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau rasemosa. Bentuk/ segi penampangnya bulat.
Memiliki daun tunggal, seperti pada Musa paradisiacal  (Pisang ambon), dengan letak daunnya roset akar,bentuk daun pita lanset, pertulangan menyirip (penninerve), tepi daun rata (integer), tepi daun meruncing (akuminatus) (Undang Ahmad Dasuki. 1992), dan pangkal daun membulat (rotundatus).  Bunganya   majemuk, yaitu susunan sejumlah bunga di dalam sistem percabangan. Karangan bunga rasemosa , simetri bungannya zigomorf, yaitu hanya bisa dibagi kedalam satu simetris (Undang Ahmad Dasuki. 1992. Hal: 49). Memiliki corolla 2 buah berwarna orange, calix berwarna orange tua, dan stamen banyak berwarna putih. Distribusi seks monoesius (berumah satu), yaitu bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu, baik pada perbuahan yang sama atau tidak (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 48).
            Manfaat
Manfaat dari tanaman ini yaitu selain sebagai tanaman hias, tanaman ini bisa berguna untuk obat tradisional, dan tangkai daunya bisa digunakan untuk obat mencret.
Pengamatan yang kedua yaitu padi atau Oryza sativa, yang memiliki klasifikasi ilmiah sebagai berikut:
Kingdm      : Plantae
Divisi          : Magnoliophyta
Kelas          : Liliopsida
Subkelas     : Commelinidae
Ordo           : Poaceales
Famili         : Poaceae
Genus         : Oryza
Spesies        : Oryza sativa
Oryza sativa (Padi) adalah satu daripada tanaman bijirin dan merupakan makanan ruji bagi ramai penduduk dunia termasuk diAsia, padi sawah atau padi bendang adalah jenis padi yang paling banyak di tanam kerana dapat mengeluarkan hasil yang tinggi. Padi sawah memerlukan penggunaan air dan baja yang banyak serta perlu ditanam dengan cara yang teratur.
Oryza sativa (Padi) adalah salah satu contoh spesies dari subclassis Commelinidae family Poaceae. Spesies ini memiliki habitus herba dengan pola percabangan monopodial serta segi penampang batangnya pipih, batang tersusun dalam rangkaian beruas-ruas (internodus), dan diantara ruas satu dengan lainnya dipisahkan oleh buku (nodus), ruas batang didalamnya beronga rongga dan berbentuk bulat (teres) Berdaun tunggal dengan duduk daunnya roset akar (equitant), bentuk daunnya lanset memanjang (lanceolate) dengan pertulangan sejajar (parallel), ujungnya meruncing (accuminatus), dengan pangkal daunnya tumpul atau rompang (obtuse), bagian tepi daun rata (entire), daun terdiri dari helaian daun (lamina) dan pelepah daun (vagina) yang menyelubungi batang, pada berbatasan antara daun dan pelepah daun terdapat lidah daun (ligula), didalam ketiak daun terdapat kuncup yang tumbuh menjadi batang. Berakar Rhizome membentuk geragih (stolon), ujung stolon menjadi rumpun baru. (Dasuki, 1992: 20)
Termasuk bunga majemuk dalam karangan bunga malai (panicula), tiap panicula terdiri dari kumpulan bunga yang disebutspica, setiap spica terdiri dari satu atau lebih bunga disebut flosculus, sumbu utama tempat melekatnya spicula disebut rachis, sumbu dari spicula disebut rachilla, bunga bisexualis, flosculus mempunyai 2 sekat kelopak yang besar disebut lemmadan ukuran yang lebih kecil disebut palea, dibawah lemma terdapat gluma  I dan  gluma II, alat kelamin terdiri dari benang sari sebanyak 6 buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, putik mempunyai 2 buah tangkai dengan kepala putik yang berbentuk seperti bulu, letak ovulum seperum dancarpellum 2 buah, distribusi seksnya monoceus, termasuk kedalam buah cariopsis yang sehari hari disebut biji padi atau bulir, gabah sebenarnya bukan biji melainkan buah padi. Dari semua bagian padi dapat memberikan manfaat-manfaat yang berguna bagi kesehatan. (Tjitrosoepomo, 2009: 122).
Pengamatan yang ketiga yaitu rumput teki atau Cyperus rotundus, yang memiliki klasifikasi ilmiah sebagai berikut:
Kingdom    : Plantae
Divisi          : Magnoliophyta
Kelas          : Liliopsida
Subkelas     : Commelinidae
Ordo           : Cyperales
Famili         : Cyperaceae
Genus         : Cyperus
Spesies        : Cyperus rotundus
Cyperus rotundus (Rumput Teki) merupakan Tanaman yang tumbuh liar di tempat terbuka atau sedikit terlindung dari sinar matahari, seperti di tanah kosong, tegalan, lapangan rumput, pinggir jalan, atau di lahan pertanian, dan tumbuh sebagai gulma yang susah diberantas.
Cyperus rotundus (Rumput Teki) adalah salah satu contoh spesies dari subclassis Commelinidae family Cyperaceae. Spesies ini memiliki habitus herba dengan pola percabangan monopodial serta segi penampang batangnya bulat. Berdaun tunggal berpelepah dengan duduk daunnya roset akar (equitant), bentuk daunnya lanset memanjang (lanceolate) dengan pertulangan sejajar (parallel), ujungnya meruncing (accuminatus), dengan pangkal daunnya tumpul atau rompang (obtuse), bagian tepi daun rata (entire), permukaan daun berjendul, Berakar Rhizome membentuk geragih (stolon), ujung stolon menjadi rumpun baru. (Dasuki, 1992: 20)
  Bunga majemuk dengan perbungaan simosa dan simetri zygomorf, susunan bulir majemuk rata tunggal, braktea involucrum 2-4 permanen, sepanjang atau lebih panjang dari perbungaan, cabang pertama 3 - 9 terpencar, spikelet runcing, 10 - 40 bunga, eluna bulat telur, tumpul, kemerahan atau coklat gelap, susunan sirip, tepi bening (Hialin), benang sari 1-3, kepala sari coklat muda, putik bakal buah dan tangkai berlanjut, gundul, kepala sari 2-3, distribusi seksnya monoceus. Sifat kimiawi dan efek farmakologis rumput teki adalah rasa pedas, sedikit pahit dan manis, dan berkhasiat untuk mengobati gangguan saluran pencernaan (Tjitrosoepomo, 2009: 122).
Pengamatan yang keempat yaitu Musa paradisiaca (Pisang Ambon).berikut klasifikasi dan gambar:
Klasifikasi
Kingdom                    : Plantae
Divisi              : Magnoliophyta
Kelas              : Liliopsida
Sub Kelas       : Zingiberidae
Ordo               : Zingiberiales
Famili              : Musaceae
Genus             : Musa
Spesies            :
Musa paradisiacal
Musa paradisiacal  (Pisang ambon) merupakan tumbuhan yang berabitus herba, yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 4). Dengan percabangan monopodial, karena kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan, bunga-bunga terdapat pada struktur aksiler yang khusus, misalnya pada cabang yang pendek, perbungaan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau rasemosa. Bentuk/ segi penampang yaitu bulat (Undang Ahmad Dasuki. 1992), dan batang rimpang (rhizome), merupakan batang batang asli yang berubah bentuk menjadi bentuk khas di bawah tanah. Rimpang ini berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan yang berguna untuk mempertahankan kelangsungan hidup spesies tumbuhan pada saat kondisi tidak menguntungkan (Hartanto Nugroho: 2010. Hal: 16)
Memuliki daun yang tunggal, yaitu terdiri dari satu helai daun (lamina), tanpa adanya persendian (artikulus) pada dasar. Karena adanya persendian bisa menunjukan adanya tautan tangkai daun di mana daun dipecah Undang Ahmad Dasuki. 1992. Hal: 24). Filotaksisnya roset akar, yaitu jka batang amat pendek, sehingga semua daun berjala-jala di atas tanah, jadi roset itu amat dekat dengan akar (Gembong Tjitrosoepomo. Morfologi Tumbuhan. 2010. Hal: 70). Bentuk daun bulat telur lonjong, pertulangan daunnya menyirip (peninervis) yaitu berbentuk seperti bulu burung dengan satu urat tengah yang bercabang-cabang menjadi urat-urat daun lateral pada berabagai ketinggian. Margo folii (tepi daun) integer atau rata, tidak dijumpai sinus dan angulus. Ujung daun tumpul (obtuse/obtusus), yaitu tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju ke suatu titik pertemuan, hingga terbentuk sudut yang tumpul (lebih besar dari 900), dan pangkal daun membulat (rotundatus).
Musa paradisiacal  (Pisang ambon) memiliki bunga yang majemuk, yaitu dalam rangkaian panjang dan terkumpul pada ujung-ujung batang, sering diliputi oleh braktea, atau brakteola. Karangan bunga termasuk rasemosa, yaitu percabangan monopodial atau tidak terbatas, ujung sumbu utama atau lateral dapat tumbuh terus (menghasilkan bunga-bunga) sampai berhenti karena tercapainya stadium buah (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 41). Karangan bunganya zigomorf, yaitu hanya dapar dibagi oleh satu bidang simetris. Dengan stamen (benang sari) sekitar 5-6 buah, dan petillumnya 1. Bunga telanjang, dan memiliki buah yang berdaging, tidak membuka, dan tidak berbiji. Distribusi seks monoesius (berumah satu), yaitu bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu, baik pada perbuahan yang sama atau tidak (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 48).      
Manfaat
Musa paradisiacal  (Pisang ambon) mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium, serta diolah menjadi berbagai produk, seperti sale, kue, ataupun arak (di Amerika Latin). Selain memberikan kontribusi gizi lebih tinggi daripada apel, pisang juga dapat menyediakan cadangan energi dengan cepat bila dibutuhkan. Termasuk ketika otak mengalami keletihan. Daun pisang dipakai sebagi pembungkus berbagai macam makanan trandisional. Manfaat pisang ambon yang terkenal yaitu manfaat pada penyakit stroke, anemia, gangguan pencernaan dan sebagainya. (Anonim.http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang)
Pengamatan yang kelima yaitu Curcuma longa (Kunyit),berikut gambar dan klasifikasinya :         
Kingdom         : Plantae
Divisi                           : Magnoliophyta
Kelas                            : Liliopsida
Sub Kelas        : Zingiberidae
Ordo                            : Zingiberales
Famili                          : Zingiberaceae
Genus                          : Curcuma
Spesies                         : Curcuma longa
            Curcuma longa (Kunyit), termasuk kedalam famili Zingiberaceae, dan ordonya Zengiberales. Famili Zingiberaceae merupakan tanaman terna parenial dengan rimpang yang kadang-kadang berbentuk seperti umbi yang biasanya mengandung minyak menguap hingga berbau aromatic. Batang diatas tanah seringkali hanya pendek dan mnedukung bunga-bunga saja.
Curcuma longa (Kunyit) berhabitus herba, yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki. 1992. Hal: 4). Percabangannya berupa monopodial karena kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan, bunga-bunga terdapat pada struktur aksiler yang khusus, misalnya pada cabang yang pendek, perbungaan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau rasemosa. Bentuk/ segi penampang yaitu bulat. (Undang Ahmad Dasuki. 1992)
Curcuma longa (Kunyit) memiliki daun yang tunggal, yaitu pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja atau pada satu aksisnya (tangkai daunya) hanya mendukung satu helaian daun. Kuncup pada umunya terletak diketiak tangkai daun (Hartanto Nugroho: 2010). Filotaksisnya roset akar, sama seperti Musa paradisiaca (Pisang Ambon) dan Heliconia colinsiana (Pisang Hias). Bentuk daun bulat telur lonjong, pertulangan daun menyirip (Penninerve), tepi daun rata (Integer), ujung daun meruncing (attenuate), dan pangkal daun membulat (rotandus), karena ditinjau dari bentuk pangkal dauunya yang berupa pertemuan tepi daun terjadi pada sisi seberang batang yang berlawanan atau berhadapan dengan letak daunnya, yang dalam hal ini tampaknya seperti pangkal daun tertembus oleh batanganya (Gembong Tjitrosoepomo. Morfologi Tumbuhan. 2010. Hal: 35).
Tumbuhan ini memiliki buah, yang merupakan modifikasi dari akar, dan distribusi seksnya berumah satu (monoesius) yaitu bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu. (Undang Ahmad Dasuki: 1992).

Manfaat                                                                                              
Pada bagian rimpang memiliki khasiat luar biasa dalam kesehatan seperti untuk mengatasi gangguan pencernaan, sakit perut, perut mulas, dan bengkak kerana memar. Manfaat yang lain adalah untuk pemakaian luar, gunakan parutan rimpang kunyit putih  untuk mengurap bagian tubuh yang memar, terseliuh, dan bisul yang sulit pecah. Bahkan pada, rimpang induk yang telah dikeringkan boleh digunakan sebagai bedak      .
Pengmatan yang keenam yaitu nanas atau Ananas sativus, yang memiliki klasifikasi ilmiah sebagai berikut:
Kingdom    : Plantae
Divisi          : Magnoliophyta
Kelas          : Liliopsida
Subkelas     : Zingiberidae
Ordo           : Bromeliales
Famili         : Brpmeliaceae
Genus         : Ananas
Spesies        : Ananas sativus
Ananas sativus (Nanas) merupakan sejenis tumbuhan tropis yang berasal dari Brazil, Bolivia, dan Paraguay. Tumbuhan ini termasuk dalam familia nanas-nanasan (Famili Bromeliaceae)Di Indonesia pada mulanya hanya sebagai tanaman pekarangan, dan meluas dikebunkan di lahan kering (tegalan) di seluruh wilayah nusantara. Tanaman ini kini dipelihara di daerah tropik dan sub tropik.
Ananas sativus (Nanas) adalah salah satu contoh spesies dari subclassis Zingiberidae family Bromeliaceae. Spesies ini memiliki habitus herba dengan pola percabangan monopodial serta segi penampang batangnya bulat, batang sebagai tempat melekat akar, daun bunga, tunas dan buah, sehingga secara visual batang tersebut tidak nampak karena disekelilingnya tertutup oleh daun, tangkai bunga atau buah merupakan perpanjangan batang. (Tjitrosoepomo, 2009: 76) Berdaun tunggal dengan duduk daunnya roset batang (equitant), bentuk daunnya lanset memanjang (lanceolate) dengan pertulangan sejajar (parallel), ujungnya meruncing (accuminatus), dengan pangkal daunnya tumpul atau rompang (obtuse), bagian tepi daun bergerigi (serrate), daun berkumpul dalam roset akar dan pada bagian pangkalnya melebar menjadi pelepah, helaian daun bentuk pedang, tebal, liat, panjang, Akar nanas dapat dibedakan menjadi akar tanah dan akar samping, dengan sistem perakaran yang terbatas Akar-akar melekat pada pangkal batang dan termasuk berakar serabut (monocotyledonae). (Dasuki, 1992: 20) Bunga majemuk tersusun dalam bulir yang sangat rapat, letaknya terminal dan bertangkai panjang. Nanas mempunyai rangkaian bunga majemuk pada ujung batangnya. Bunga bersifat hermaprodit dan berjumlah antara 100-200, masing-masing berkedudukan di ketiak daun pelindung. Jumlah bunga membuka setiap hari, berjumlah sekitar 5-10 kuntum. Buah nanas bukanlah buah sejati, melainkan gabungan buah-buah sejati (bekasnya terlihat dari setiap sisik pada kulit buahnya) yang dalam perkembangannya tergabung bersama-sama dengan tongkol (spadix). Nanas dapat dikembangbiakan dengan cara vegetatif dan generative, cara vegetatif digunakan adalah tunas akar, tunas batang, tunas buah, mahkota buah dan stek batang, cara generatif dengan biji yang ditumbuhkan dengan persemaian, (jarang digunakan). Buah nanas bermanfaat bagi kesehatan tubuh, sebagai obat penyembuh penyakit sembelit, gangguan saluran kencing, mual-mual, flu, wasir dan kurang darah(Tjitrosoepomo. 2009: 122).
Pengamatan yang ketujuh yaitu adam hawa atau Rhoea discolor, yang memiliki klasifikasi ilmiah sebagai berikut:
Kingdom    : Plantae             
Divisi          : Magnoliophyta
Kelas          : Liliopsida
Subkelas     : Commelinidae
Ordo           : Commelinales       
Famili         : Commelinaceae
Genus         : Rhoea
Spesies        : Rhoea discolor
Rhoea discolor memiliki beberapakarakteristik yang tidak banyak ditemukan pada tanaman lain, seperti warna pada sisi adaksial dan sisi abaksial daun ( folium)-nya yang berbeda warna, yakni berwarna hijau tua pada sisi adaksial daunnya dan berwarna ungu pada sisi abaksial daunnya.
Rhoea discolor adalah salah satu contoh spesies dari subclassis Commelinidae family Commelinaceae. Spesies ini memiliki habitus herba dengan pola percabangan monopodial serta segi penampang batangnya bulat, batang sesungguhnya tidak langsung nampak, yang terlihat dari kenampakan morfologi batangnya adalah bukan batang sesungguhnya yang merupakan perlekatan helaian daun memeluk batang.  Daunnya majemuk,  letak daun roset batang (equitant), bentuk daunnya lanset (lanceolate), ujungnya runcing (accutus), dengan pangkal daunnya rompang, bagian tepi daun rata (entire) dan memiliki pertulangan sejajar (parallel), jadi berdasarkan kelengkapan daun, tanaman genjer ini termasuk pada daun tidak lengkap, karena hanya terdiri atas helaian daun (lamina) saja, jenis daun yang juga ditemukan pada Rhoeo discolor  adalah Hipsofil (hypsophyllum) atau brachte yakni daun yang terletak pada dasar perbungaan dengan ukuran dan bentuk yang berbeda dengan folium tanaman dan berwarna ungu muda. Sistem perakaran adventif atau yang biasa dikenal dengan sistem akar serabut. (Dasuki, 1992: 20) Bunganya majemuk, dengan karangan bunganya pleochasial, dan simetri bungaya aktinomorf, termasuk dalam bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus), dimana bunga yang lengkap tersusun atas perianthium dan organ generatif, perianthium tersusun atas Calyx berjumlah 3 helaian daun kelopak yang berwarna putih dan sangat tipis berbentuk segitiga kecil dan Corolla berjumlah 3 helaian daun mahkota yang berwarna putih dengan ukuran yang lebih besar dari pada ukuran daun kelopak (Sepala) sedangkan organ generative tersusun tersusun atas  Androecium dan Gynaecium. Benang sari diplostemon dan putiknya sinkarp, distribusi seksnya monoceus. Sifat kimiawi dan efek farmakologis tanaman ini adalah rasa manis, sejuk, anti radang, memelihara paru, mencairkan dahak, anti batuk, anti diare dan membersihkan darah. (Tjitrosoepomo, 2009: 122).
Pengamatan yang kedelapan yaitu Canna indica (Bunga Tasbih),berikut gambar dan klasifikasinya:
Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisi                           : Magnoliophyta
Kelas                           : Liliopsida
Sub Kelas        : Zingiberidae
Ordo                            : Zingiberales
Famili                          : Cannaceae
Genus                          : Canna indica
Spesies             : Canna
            Canna indica (Bunga Tasbih), termasuk dalam famili Cannaceae dan ordonya Zingiberales. Famili Cannaceae termasuk tumbuhan herbal besar, perennial, dalam tanah mempunyai rimpang yang tebal seperti umbi.
Canna indica (Bunga Tasbih) berhabitus herba, yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 4). Percabangannya berupa monopodial karena kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan, bunga-bunga terdapat pada struktur aksiler yang khusus, misalnya pada cabang yang pendek, perbungaan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau rasemosa. Bentuk/ segi penampang yaitu bulat. (Undang Ahmad Dasuki. 1992)
Daun Canna indica (Bunga Tasbih) bersifat tunggal, yaitu terdiri dari satu helai daun (lamina), tanpa adanya persendian (artikulus) pada dasar. Karena adanya persendian bisa menunjukan adanya tautan tangkai daun di mana daun dipecah Undang Ahmad Dasuki. 1992. Hal: 24). Filotaksisnya roset akar, yaitu jka batang amat pendek, sehingga semua daun berjala-jala di atas tanah, jadi roset itu amat dekat dengan akar (Gembong Tjitrosoepomo. Morfologi Tumbuhan. 2010. Hal: 70). Bentuk daun bulat telur lonjong, dengan pertulangan daunnya menyirip (peninervis) yaitu berbentuk seperti bulu burung dengan satu urat tengah yang bercabang-cabang menjadi urat-urat daun lateral pada berabagai ketinggian. Bentuk daun bulat telur, margo folii (tepi daun) integer atau rata, karena tidak dijumpai sinus dan angulus. Pertulangan  menyirip (penninerve), tulang cabang tersusun seperti sirip pada ikan (Hartanto Nugroho: 2010. Hal: 16). Ujung daun meruncing (akuminatus), dan pangkal dauunya berpelapa atau membulat (rotundus).  Tumbuhan ini memilik bunga besar yang bersifat banci, dengan simetri zigomorf, berwarna cerah, hiasan bunga terdiri dari Corolla, dan Calix. Benang sari sekitar 1-5 buah, bakal buah tenggelam, beruang 3, tiap ruang berisi banyak biji yang tersusun dalm 2 baris, dan tangkai daunnya tebal.
Manfaat
Canna indica (Bunga tasbih) pada umumnya dipakai bunga, akar dan rimpangnya untuk dijadikan ramuan obat. Dan berkhasiat untuk menurunkan hipertensi, serta menurunkan panas. Selain itu tanaman ini juga dapat digunakan untuk mengatasi keputihan, sakit kuning, batuk darah, radang kulit bernanah, dan lain sebagainya.

VII.          Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa:
1.  Commelinidae dan Zingiberidae merupakan subkelas dari kelas Liliopsida.
2.      Subclassis Commelinidae, spesies yang telah diamati pada subkelas ini Rhoea discolorCyperus rotundus (Rumput Teki), Zea mays (Jagung) dan Oryza sativa (Padi), sedangkan Subclassis Zingiberidae, spesies yang telah diamati adalah Ananas sativus(Nanas), Musa paradisiaca (Pisang Ambon), Heliconia metalica(Pisang Hias), Zingiber officinale (Laos), dan Canna edulis(Ganyong).
3.      Cyperus rotundus (Rumput Teki) dari family Cyperaceae: Habitus herba, batang semu, jenis daun tunggal dengan duduk daun roset akar (equitant), akarnya serabut, Bunga majemuk dengan perbungaan simosa dan simetri zygomorf, susunan bulir majemuk rata tunggal, braktea involucrum 2-4 permanen.
4.      Oryza sativa (Padi) dan Zea mays (Jagung) dari family Poaceae: Habitus herba, batang semu, jenis daun tunggal dengan duduk daun roset akar (equitant), akarnya serabut, Termasuk bunga majemuk dalam karangan bunga malai (panicula), tiap paniculaterdiri dari kumpulan bunga yang disebut spica, setiap spicaterdiri dari satu atau lebih bunga disebut flosculus, sumbu utama tempat melekatnya spicula disebut rachis, sumbu dari spiculadisebut rachilla, bunga bisexualis, flosculus mempunyai 2 sekat kelopak yang besar disebut lemmadan ukuran yang lebih kecil disebut palea, dibawah lemma terdapat gluma  I dan  gluma II.
5.      Ananas sativus (Nanas) dari family Bromeliaceae: Habitus berupa pohon, batang semu, daun tunggal dengan filotaksis roset batang (equitant), akar serabut, Bunga majemuk tersusun dalam bulir yang sangat rapat, letaknya terminal dan bertangkai panjang, buah nanas bukanlah buah sejati, melainkan gabungan buah-buah sejati (bekasnya terlihat dari setiap sisik pada kulit buahnya) yang dalam perkembangannya tergabung bersama-sama dengan tongkol (spadix).
6.      Musa paradisiaca (Pisang Ambon) dari family  Musacea: Habitus herba, batang sejati, jenis daun tunggal dengan duduk daun roset batang (equitant), tangkai daun mengandung air, akarnya serabut, bunga tanaman pisang berbentuk bulat lonjong dengan bagian ujung runcing, pisang yang baru muncul biasa disebut jantung pisang.
7.      Rhoea discolor dari family Commelinaceae: Habitus herba, batang semu, daunnya tunggal, warna pada sisi adaksial dan sisi abaksial daun ( folium)-nya yang berbeda warna, yakni berwarna hijau tua pada sisi adaksial daunnya dan berwarna ungu pada sisi abaksial daunnya, akar serabut, termasuk dalam bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus).
8.      Heliconia metalica (Pisang Hias) dari family  Heliconiacea: Habitus herba, batang semu, jenis daun tunggal dengan duduk daun roset batang (equitant), akarnya serabut, bunga majemuk, bentuk tandan, diketiak daun, tangkai panjang 25-40 cm, bunga duduk dalam tenda bunga, ujung tenda lancip, benang sari dan putik memanjang keluar tabung mahkota, dasar mahkota membantuk tabung kuning, tenda bunga merah.
9.       Curcuma longa (Kunyit), dari family  Zingiberacea: Habitus herba, batang semu, jenis daun tunggal dengan duduk daun roset batang (equitant), akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau menyengat, Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur, gagang bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7 buah, bunga berwarna hijau kekuningan, bibir bunga dan kepala putik ungu, tangkai putik berjumlah dua.

VIII.       Pertanyaan
1.      Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Subclassis Commenilidae dan Subclassis Zingiberidae?
Ciri khusus dari tumbuhan yang termasuk pada subclassis Commelinidae pherantiumnya terdeferensiasi menjadi sepal dan petal, dimana pada beberapa family menjadi tereduksi, dan pada subclassis Zingiberidae mempunyai karaktersitik perianthiumnya berkembang dengan baik, dimana dengan sepal yang biasanya berdiferensiasi menjadi petal
2.      Jelaskan persamaan dari Cyperaceae dan Poaceae?
Persamaan dari kedua family, yaitu Cyperaceae dan Poaceae adalah pada bentuk daunnya yang garis.
3.      Apa perbedaan spikelet dan floret?
Perbedaan dari spiket dan floret adalah, dimana floret bentuk pada daun yang menggaris sedangkan spiket adalah bagian dari floret atau garis-garis daunnya.
4.      Apa persamaan Musaceae dan Heliconaceae?
Persamaan family Musaceae dan Heliconiaceae adalah sama-sama mempunyai daun yang berbentuk pelepah.
5.      Jelaskan kekhasan Canna indica?
Kekhasan dari Canna indica adalah pada bunganya yang mempunyai warna yang menarik.
6.      Tuliskan dan jelaskan spesies tumbuhan anggota Sub kelas Zingiribidae yang berperan sebagai bumbu dapur sekaligus obat ?
Zingiber officinale, Pada dasarnya, manfaat jahe lebih dari sekadar bahan tambahan dalam resep makanan. Selama bertahun-tahun banyak orang memanfaatkan jahe untuk proses penyembuhan secara alami. Jahe dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit, seperti mual dan masalah pencernaan. Sebagai rempah-rempah alami, jahe telah ada sejak 2.500 tahun lalu dan berasal dari Asia Tenggara, manfaat jahe lainnya adalah dapat menurunkan kolesterol, mengobati mabuk perjalanan, perut kembung, membuat diare berhenti, dan tentu saja menyegarkan bau mulut. Ramuan akar jahe juga mampu meningkatkan aliran empedu dan meningkatkan sistem kardiovaskular.

                                                                                                                     















                      



                                                                                       






DAFTAR PUSTAKA

Dasuki, undang Ahmad. 1992. Penuntun Praktikum Sistematik Tumbuhan Tinggi. Bandung: Pusat Antar Ilmu Hayati
Nugroho, hartanto, dkk. 2010. Struktur dan Perkemebangan Tumbuhan. Jakarta: Penebar Swadaya
Tjitrosoepomo, gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah  Mada University Press
Tjitrosoepomo, gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta. Yogyakarta: Gajah  Mada University Press
Van Stenenis, C.G.G.J. 1987. Flora. Jakarta: Pradnya Paramita