Nama Ayu Afridah
Kelas biologi C
A. PENDAHULUAN
1. Identitas
Buku
Judul Buku : Pengelolaan Pembelajaran
(Teoritis dan Praktis)
Penulis : Saifuddin, M.ag.
Desain Cover : Unggul Pebri Hastanto
Tahun Terbit : 2014
Penerbit : Deepublish
Kota terbit : yohyakarta
Tebal buku/ukuran : 186 hlm; 17,5x25 cm
Nomor ISBN : 978-602-280-560-1
2. Latar
Belakang
Masalah
pokok yang dihadapi guru di dunia pendidikan, yakni para siswa/siswa cenderung
diahadapkan pada dunia globalisasi yang menuntut para siswa untuk memiliki
mental kompetitif baik budaya maupun pengetahuan. Jelas semua itu tak terlepas
peran pendidikan untuk mencetak sumberdaya manusianya. dalam prosesnya
pengelolan yang baik akan berhasil atau mengotpukan para sumberdayanya sesuai
dengan tujuan pendidikan tersebut namun dibalik itu semua secara signifikan
dunia pendidikanpun kini mempunyai permasalahn yang kompleks dalam mengelola
sumber daya manusianya. Keberagaman peserta didik justru memberikan penekanan
pada pendidik untuk mengelola dengan sedemikian rupa agar proses pendidikan
tetap tercapai.
Dengan
masalah yang telah bukan rahasia umum lagi maka saya ingin lebih dalam lagi
mengkaji bahan-bahan pembelajaran untuk memantapkan diri agar pada proses
belajar lancar sesuai dengan tujuan pendidika. Saya kira buku ini cocok sebagai
rujukan maka saya ingin mengkajinya dengan membuat “book report” sebagai
tambahan bahan ajar.
B. Isi
Buku (Sinopsis Buku)
Buku
Pengelolaan Pembelajaran Teoritis dan Praktis terdiri dari 10 bab semua itu
ditulis berdasarkan teori dan fakta yang kontemporer pada dunia pendidikan.
Buku ini berusaha mengungkap realitas kontemporer yang tejadi di dunia
pendidikan berdasarkan sudut pandang teori. Dalam buku ini beraliran kanan dan
kiri.
BAB I Fungsi dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah Dalam
Pembelajaran
Pada
BAB I Fungsi dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah Dalam Pembelajaran. Kepala
sekolah merupakan pemimpin dalam suatu organisasi yang disebut dengan sekolah.
Dalam kepemimpinannya kepala sekolah tidak hanya mengandalkan keahlian dalam
memegang tanggung jawab saja, melaikan harus pandai juga dalam memilih dan
menempatkan seorang pada tugasnya sesuai dengan keahlian yang dimiliki
masing-masing agar kegiatan belajar mengajar dapat terlaksana dengan lancar.
Dari sudut pandang fungsi
kepala sekolah kepemimpnan kepala sekolah berperan sebagai motor penggerak
sekaligus penentu arah kebijakan sekolah yang akan menentukan cara pencapaia
tujuan-tujuan sekola dan pada umumnya.
Dari sudut peranya,
kepala sekolah memiliki fungsi sebagai berikut:
a.
sebagai
evaluator disekolah yakni kepala sekolah perlu mengevaluasi hal-hal diantaranya
program-program sekolah, latar belakang guru,sarana prasarana, hbungan antara
gurudengan siswa, dan hasil belajar siswa.,
b.
kepala
sekolah sebagai pemimpin yakni kepemimpinannya disekolah meliputi sebagai
pemimpin bagi guru-gurunya, bagi staf, dan para siswanya.,
c.
kepala
sekolah sebagai supervisor yakni kepala sekolah melkukan pembinaan kepada gur,
staf dan karyawan., kepala sekolah sebagai manajer yakni kepala sekolah
bertugas dalam perencanaan, pengorganisasian.,
d.
kepala
sekolah sebagai administrator yakni kepala sekolah haruslah mengendalikan
organisasi (sekolah).,
e.
kepala
sekolah sebagai motivator yakni kepla sekolah memotivasi pegawai-pegawainya
yang bertujuan untuk meningkatkan mutu dari pendidikan tersebut.
Sebagi seorang pemimpin
disekolah, kepala sekolah harus memiliki berbagai persyaratan yakni: memiliki
ijazah, kemampuan mengajar, kepribadian yang baik, serta pengalaman kerja.
Kepala sekoah dapat
didefinisikan yaitu seorang yang memegang kepimpinan dilembaga pendidikan dan
berusaha mempengaruhi, memotivasi, dan mengarahkan anggota dalam organisasi.
Pembelajaran,
secara umum pembelajaran dapat diartikan suatu proses perubahan, yaitu
perubahan dalam prilaku sebagai hasil interaksi antara dirinya dengan
lingkungan.
Kepala
sekolah memiliki beberapa tanggung jawab, antara lain sebagai berikut:
a.
Sebagai
Edukator (Pendidik), kepala sekolah bertanggung jawab pada perkembangan
kurikulum yakni kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
dan guru merupakan pelaksana dan pengembangan utama kurikulum disekolah.
b.
Sebagai
Manajer, yakni kepala sekolah bertanggung jawab dalam mengelola tenaga
kependidikan ialah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan penembangan profesi
para guru.
c.
Sebagai
Administrator, yakni kepala sekolah bertanggung jawab dalam pengelolaan
keuangan.
d.
sebagai
Supervisor, yakni kepala sekolah bertanggung jawab dalam proses pembelajaran
terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode, media yang digunakan oleh guru
dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran dengan melakukan pengamatan langsung.
e.
Sebagai
leader (pemimpin), yakni kepal sekolah bertanggung jawab untuk menggunakan gaya
kepemimpinan yang menumbuh suburkan sekaligus dapat mendorong terhadap
peningkatan kreativitas guru.
f.
Sebagai
pencipta dan pengelola iklim kerja, yakni kepala sekolah harus bertanggung
jawab tehadap iklim kerjanya agar kinerja para guru tetap berjalan dan unggul.
BAB II Guru
Profesional Dalam Mengelola Pembelajaran
Pada BAB II, guru
profesional dalam mengelola pembelajaran. Profesi guru adalah orang yang memiliki latar belakang
pendididkan keguruan yang memadai, keahlian guru dalam melaksanakan
tugas-tugaskependidikan diperoleh setelah menempuh pendidika keguruan tertentu.
Profesi Guru adalah orang yang
bekerja atas panggilan hati nurani. Seorang guru akan menghasilkan suatu produk
yang menjadikan simbol kemajuan peradaban. Dengan perannya mereka merupakan
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur
pendidikan formal.
Selain itu, tugas utama seorang
guru, yakni:
a.
Merencanakan
tujuan proses belajar mengajar, bahan pelajaran, proses belajar mengajar yang
efektif dan efisien, menggunakan alata ukur untuk mencapai tujuan pengajaran
tercapai atau tidak.
b.
Melaksanakan
pengajaran, dan
c.
Memberikan
balikan (umpan balik).
Peran dan fungsi guru profesional
a.
Guru
sebagai sumber belajar, yakni guru sebagai sumber belajar kurikulum erat dengan
penguasaan materi pelajaran dengan baik
dan benar.
b.
Guru
sebagai fasilitator, yakni guru berperan membei pelayanan untuk memudahkan
sisiwa dalam kegiatan proses pembelajaran.
c.
Guru
sebagai pengelola, yakni guru berperan menciptakan iklim belajar secara nyaman.
d.
Guru
sebagai demonstrator, yakni peran guru agar dapat mempertunjukan kepada siswa
segala sesuatu yang dapatmempertunjukan kepada siswalebih mengerti dan memahami
setiap pesan yang disampaikan
e.
Guru
sebagai pembimbing, yakni menjaga, mengarahkan, dan membimbing agar siswa
tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya.
Kemampuan nya dalam melaksanakan
peran dan tugas tersebut merupakan
sebagian dari kompetensi profesionalisme guru.
Menurut
Peraturan Menteri Pendidkkan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007
Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan kompetensi guru, adapun macam-macam
kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga guru antara lain:
a.
Kompetensi
Pedagogik
Kompetensi
pedagogik meliputi pemahaman seorang guru terhadap peserta didik, perancangan
dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
b.
Kompetensi
kepribadian
Kompetensi
kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta
didik, dan berakhlak mulia.
c.
Kompetensi
sosial
Kompetensi
sosial merupakan kemampuan guru unruk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali
peserta didik, dan masyarakat sekitar.
d.
Kompetensi
profesional
Kompetensi
profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam,
yang mencakup penguasan materi kurikulum mata pelajaran disekolah dan substansi
keilmuan yang menaungi materinya,serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuanya.
BAB III Manajemen
Wali Kelas Dalam Proses Pembelajaran
Pada BAB III,ManajemenManajemen
Wali Kelas Dalam Proses Pembelajaran.yakni
wali kelas merupakan salah satu prangkat kelas yang paling penting karena
bertujuan untuk mengelola kelas sebagai lingkungan belajar siswa, juga sebagai
bagian dari lingkungan belajar siswa, juga sebagai bagian lingkungan sekolah
yang perlu diorganisasikan.
Wali kelas harus jeli, kreatif
dan inovatif pada situasi dan kondisi apapun, agar siswa dalam kelas selalu
mendapatkan pengetahuan yang baik. Manajemen khusus yang harus dilakukan oleh
wali kelas yang tidak menesampigkan tugas utamanya yaitu sebagai guru, yakni
sebagai fasilitator, pembimbing, komunikator dan lain-lain.
Peranan walikelas sebagai mana
mestinya, harus membimbing siswa atau muridnya agar dapat mengarahkan peserta
didiknya dalam suatu proses pembentukan sebuah karakter yang baik. Oleh karena
itu wali kelas busa juga disebut dengan manajer menengah, mitra siswa, mitra
orang tua murid dan mitra guru bidang studi.
Tugas pokok seorang wali kelas
adalah merencanakan, pembelajaran, melaksanakan pembelajaran siswa, menilai
hasils pembelajaran siswa, membimbing dan melatih peserta didik, serta
melaksanakan tugas tambahan.
Manfaat manajemen walik kelas
diantaranya dapat mengatur kels secara kondusif dan menyenangkan, untk
mengetahui cara bagaimana untuk mengatur kondisikelas yang baik agar lebih siap
untuk belajar mengajar, dan untuk mengetahui karakter murid-muridnya.
BAB IV Pengelolaan Siswa Dalam Pembelajaran
Pada BAB IV, Pengelolaan
Siswa Dalam Pembelajaran. yakni pengelolaan
siswa adalah suatu kegiatan pencatatan siswa dari proses menerima hinggasiswa
tersebut tamat dari sekolah atau keluar karen pindah sekolah atau sebab lain.
Tujuan khusus pengelolaan peserta
didik adalah sebagai mana yang disebutkan yaitu meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan psikomotor peserta didik; juga untuk menyalurkan dan
mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat peserta didik, serta
untuk menyalurkan aspirasi, harapan dan mememnuhi kebutuhan peserta didik.
Fungsi manajemen peserta didik
secara khusus dirumuskan sebagai fungsi yang berkenaan dengan penembangan
individualitas peserta didik, fungsi sosial peserta didik, sosialisasi,
penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik, serta pemenuhan kebutuhan dan
kesejahteraan peserta didik.
Ruang lingkup pengelolaan siswa
meliputi penerimaan siswa dan pembinaan siswa.
BAB V Administrasi Kelas Dalam Pembelajaran
Pada BAB V,Administrasi
Kelas Dalam Pembelajaran. yakni Pengelolaan (administrasi) kelas merupakan
kegiatan yang dilakukan seorang guru dalam ruang lingkup kelas, baik mengenai
mengurus, mengatur dan menyelenggarakan kegiatan kelas, dalam upaya
menciptakansuatu kegiatan yang nyaman bagi peserta didik dalam pembelajaran,
agar tercipta suatu proses pembelajaran yang efektif dan efisien serta hasil
yang diperoleh dalam proses pembelajaranpun maksimal,
Tujuan dari pengelolaan kelas
adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam
lingkungan sosial, emosional dan intelektual danlam kelas, agar setiap anak
dikelas dapat bekerja dengan baik sehingga segera tercapainya tujuan pengajaran
secara efektif dan efisien.
Prinsip-prinsip pengelolaan kelas
antaralain yaitu hangat dan antusias, tantangan, bervariasi, keluwesan,
penekanan pada hal-hal yang positif dan penanaman disiplin diri.
Beberapa hal yang dapat di
jadikan pengangan dalam menata kelas dengan baik yaitu: mengatur tempat duduk
siwa mencerminkan belajar efektif dan memelihara kebersihan dan kenyamanan
suatu kelas atau ruang belajar.
Adapun cara untuk
menciptakankondisi sosio-emosional yaitu sama halnya guru berusaha
mengembangkan suasana hangat, gembira, menciptakan suasana yang harmonis antara guru dan siswa,
sisw dengan siswa. Selain itu juga, guru juga harus bersedia mendengarkan
segala pendapat, saran, masukan, atau yang lainya dari siswa.
Cara menghindari kesulitan
dalam pengelolaan kelas misalnya siswa
tidak tahu apa yang mereka perbuat. Untuk mengatasi hal ini guru dapat
memberikanlatihan terlebih dahulu kepada para tutor yang akan melaksanakan
pembimbingan, serta memberitahukan secara rinci tugas-tugas kepada anak-anak
yang harusbelajar sendiri.
BAB VI Lesson Plan yang Inspiratif
Pada BAB VI, Lesson Plan
yang Inspiratif. yakni Lesson Plan atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran
untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan
jibarkan dalam silabus
Fungsi
perencanaan adalah sebagai pedoman pelaksanaandan pengendalian, sebgai alat
pengembagnan Quality assuance, menghindari
pemborosan sumber daya, dan sebgai upaya untuk memenuhi accountabilitykelembagaan.
Komponen-komponen RPP meliputi:
identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator
pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode
pembelajaran kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber
belajar.
Dalam pembuatannya RPP harus
dibuat dengan prinsip-prinsip sebagai berikut: memperhatikan perbedaan peserta
didik, mendorong partisipasi aktif peserta didik,mengembangkan budaya membaca
dan menulis, memberikan umpan balik dan tindak lanjut, keterekaitan dan
keterpaduan, menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
Selain itu, dalam membuat RPP
terdapat kriteria untuk menyeleksi materi yaitu: valid, relevansi, konsistensi,
kecukupan, tingkat kepentingan, kebermanfaatan, layak dipelajari, dan menarik
minat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
saat mengembangkan RPP yaitu sebagai berikut: kompetensi yang dirumuskan di
dalam RPP harus jelas,sederhan dan fleksibel, menunjang dan sesuai dengan
kompetensi dasar, utuh dan menyeluruh, dan koordinasi antar komponen pelaksana
program.
Tujuan Lesson Plan adalah untuk
memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana siswa belajar da guru
belajar dalam memperoleh hasil yang baik dalam PBM, juga untuk meningkatkan
kualitas peserta didik
BAB VII Strategi
Pembelajaran yang Menyenangkan
Pada BAB VII, Strategi
Pembelajaran yang Menyenangkan. Starategi pembelajaran adalah suatu pendekatan
pengajaran dalam mengelola kegiatan pembelajaran. Pembelajaran yang
menyenangkan dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu bahan ajar yang
akan diberikan kepada peserta didik.
Yakni kriteria strategi pembelajaran
menyenangkan sebagai berikut: berorientasi pada tujuan pembelajaran, pili
tekhnik pembelajaran yang sesuai dengan keterampilan, dan menggunakan media
pembelajaran yang sebanyak mungkin.
Adapun faktor-faktor yang perlu
diperhatikan yaiut: memahami sifat anak, mengenal anak secara perorangan, dan
membedakan anatara yang aktif fisik dengan aktif mental.
BAB VIII Pengelolaan
Media Pembelajaran yang Kreatif
Pada BAB VIII, Pengelolaan
Media Pembelajaran yang Kreatif. Yakni media pembelajaran yang kreatif adalah
sarana atau alat yangdigunakan seorang guru untuk memberikan aatau menyampaikan
materi kepada siswanya yang berbeda dari yang lain, yang lain, yang menarik,
dan inovatif. Jenis jenis media pembelajarandianataranya adalah media visual,
media audio, media proyeksi diam, media proyeksi gerak dan audio sosial, multimedia dan benda.
Kriteria
dalam pemilihan media pembelajaran adalah sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai, tetapi untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep,
prinsip, atau generalisasi media yang berbeda, praktis, luwes dan bertahan,
guru terampil menggunakanya, Pengelolmpokkan sasaran.
Langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam pemilihan media pembelajaran
diantaranya adalah penerangan atau pembelajaran, tentukan transmisi pesan,
tentukan karakteristik pelajaran, klasifikasi media, dan analisis karakteristik
masing-masing media.
BAB IX Pengelolaan
Evaluasi Dalam Proses Pembelajaran
Pada BAB IX, Pengelolaan Evaluasi
Dalam Proses Pembelajaran. Yakni pengelolaan evaluasi dalam proses pembelajaran
adlah suatu kegiatan perencanaan yang dilakukan untuk mengevaluasi atau menilai
proses belajar siswa dengan didikan gurunya
Evaluasi bersifat tidak lengkap dan
mempunyai kebermaknaan relatif. Prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran adalah
adanya prioritas utama, tekhnik evaluasi berdasarkan karakteristik aygn diukur,
penggunaan tekhnik evaluasi secara tepat, menyeluruh, mengacu pada tujuan
objektif, kooperatif kontinyuitas, praktis, ekonomis dan mendidik. Tujuan
evaluasi yaitu Attaiment, mengukur
macam-macam aspek belajar, mengetahui apa yang siswa telah ketahui, memotifasi
belajar siswa, menyediakan informasi, dan menjadikan hasil evaluasi sebagai
dasar perubahan kurikulum. Metode evaluasi terbagi dua yaitu tipe evaluasi tes
dan non tes. Jenis-jenis evaluasi dibedakan menjadi evaluasi formatif dan
evaluasi sumatif, sedangkan fungsi dari evaluasi adalah sebagai fungsi
penempatan (placement), fungsi
selektif, fungsi diagnostik, dan fungsi pengukur.
Tahap-tahap evaluasi ada enam yaitu menyusun
rencana evaluasi hasil belajar, menghimpun data, melakukan verifikasi data,
mengolah dan menganalisis data, memberikan interpretasi atau menarik SIMPULAN
dan tindak lanjut hasil evaluasi. Adapun
hal-hal yang perlu diperhatikan seorang guru dalam melakukan evaluasi belajar,
yaitu: mengidentifikasi tujuan, menentukan pengalaman belajar, menentukan
standar yang bisa dicapai dan “menantang” siswa belajar lebih giat dan
mengembangkan keterampilan dan mengambil keputusan guna.
BAB X Standarisasi
Pembelajaran dan Implikasinya Dalam Penigkatan Mutu Pendidikan
Pada BAB X, Standarisasi
Pembelajaran dan Implikasinya Dalam Penigkatan Mutu Pendidikan. Kendati pada
hakikatnya standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal sistem
pendidikan diseluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia ysng
berfungsi sebagai dasar perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
pendidikan nsional yang bermutu. Standar
Nasional Pendidikan di Indonesia telah diatur dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
Mutu atau kualitas
merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia,
proses, dan lingkungan yang memenuhiatau melebihi harapan. Kualitas pendidikan
merupakan kemampuan lembaga pendidikan dalam mendaya gunakan sumber-sumber
pendidikan untuk meningkatkan kemampuan belajar seoptimal mungkin.
C. GAGASAN
PENTING
kepala sekolah merupakan
seorang pemimpin dalam suatu organisasi dalam hal ini yang dimaksud organisasi
yakni sekolah
Guru adalah semua orang
yang berwewenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik
secara individual maupun klasikal, guru seminimal minimalnya memiliki
dasar-dasar kompetensi.
Kecerdasan seseorang
tidak akan bosa berkembang apabila tidak di olah atau diasah (belajar). Belajar
dapat merangsang kecerdasan seseorang.
wali kelas merupakan
salah satu prangkat kelas yang paling penting karena bertujuan untuk mengelola
kelas sebagai lingkungan belajar siswa, juga sebagai bagian dari lingkungan
belajar siswa, juga sebagai bagian lingkungan sekolah yang perlu
diorganisasikan
keberhasilan dalam
penyelenggaraan lembaga pendidikan (sekolah) akan sangat bergantung pada
majemen dan sarana prasara yag dikelola
/ dioperasikan dengan maksimal dan kreatif.
Proses pembelajaran yang
efektif, eisien dan kondusif akan menumbuhkan rasa nyaman pada peserta didik
Keprofesionalan seorang
guru dapat dilihat dengan bagaimana cara ia mengajar dan menyampaikan materi
kepada peserta didik, dengan kata lain guru harus memiliki keterampilan
mengelola pembelajaran.
Pembelajran yang
menyenangkan berarti sebuah pembelajaran yang didalamnya terdapat kohesi yang
kuat antara guru dan murid dalam suasana yang sama dan kedua belah pihak tidak
merasa adanya penekanan secara psikologis.
Kehadiaran media bagi
pembelajaran mempunyai arti yang sangat penting. Karena guru dapat
mentransformasikan bahan ajar dengan mudah dan peserta didik mudah untk
mencerna bahan ajar yang disampaikan.
Evaluasi belajar dalam
pendidikan merupakan suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan
penafsiaran informasiuntuk menilai keputusan-keputusan yang di buat dalam
merancang sistem pembelajaran dalam dunia pendidikan
Pendidikan merupakan hal
yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena dengan pendidikan, manusia
akan menjadi pribadi yang lebih baik dan unggul.
D. ANALISIS
1. Analisis
Buku
a.
Kelebihan
buku
Penulis
menyajikan buku dengan penyajian yang apik, sistematika penulisna tertata
rapih. Dalam pembahasan setiap babnya, penulis menjelaskan secara rinci,
sehingga para pembaca bisa mengatahui tentang pengelolaan pembelajara secara
mendalam. Antara bab satu dengan bab lainnya memiliki keterkaitan dan
berkesinambungan, sehingga materi pengeloalaan pemblajaran tersebut dipaparkan
dengan jelas. Yang membedakan buku ini denga buku lainnya yaitu adanya
prawacana, diman prawacana ada pada setiap permulaan bab. Prawaca tersebut
menjelaskan fenomena yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Fenomena yang
terjadi tersebut bisa merupakan permasalahan pendidikan yang kemudian solusinya
terdapat pada penjelasan babnya.
Dalam
menjelaskan materi penulis selalu menjelaskan materi yang didapat dari beberapa
sumber kemudian disimpulkanoleh penulis sendiri. Hal ini memberikan pengetahuan
yang lebih untuk pembaca. Dalam penulisan buku ini, penulis menggunakan kaidah
penulisan yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Penulisan kutipan, tanda
baca sesuai dengan kaidah bahasa indonesia yang baik dan benar. Jika melihat
daftar pustaka buku ini, penulis menggunakan referensi yang beragam dan
terpercaya.
b.
Kekurangan
buku
Selain
kelebihan yang disebutkan di atas buku ini memiliki beberapa kekurangan,
diantaranya bahasa yang disajikan penulis adalah bahasa baku, sehingga jika
buku ini dibaca oleh orang yang baru mempelajari tentang pengelolaan
pembelajaran rasanya dibutuhkan waktu yang lebih untuk memahami setiap materi
dalam buku. Selain itu untuk menarik minat pembaca sebaiknya cover depan buku
bisa divariasikan lagi.
2. Analisis
(Isi)
Dalam
hal ini saya menganalisis pendidikan dari sudut pandang masalah, berawal dari
kata“Education For All” kata yang seringkali di dengungkan dalam dunia
pendidikan namun nyatanya pendidikan tersebut belum sepenuhnya dimiliki oleh
para peserta didik (sumber daya manusia), pendidikan masih bersifat mahal
artinya menguntungkan bagi segelintir orang saja. Masih ada diskriminasi dengan
memandang asal usul status sosial, ekonomi dan kewilayahanPendidikan sebagai
sarana elevator dan tranformasi sosial akan terjadi jikalau pendidikan
beerjalan dalam prosenya yang ideal. Idealnya secar teori pendidikan mudah
didapatkan oleh peserta didik, agar peserta didik dalam hidupnya lebih terarah
dalam mengembangkan kemampuanya bahkan diutarakan dalam buku pengelolaan
pembelajaran teoritis dan praktis, yakni Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi
kehidupan manusia. Karena dengan pendidikan, manusia akan menjadi pribadi yang
lebih baik dan unggul. Namun bagaimana jikalau sebaliknya?,.. pendidikan
susah didapatkan oleh peserta didik pada kenyataan banyak peserta didik yang
tidak mampu melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi dan peserta
didik dengan peranya sebagai sumber daya manusia akan mendapat kategori
sumberdaya yang kurang berkualitas atas dasar kejadian tersebut bagaimana
pendidikan akan menjadi sarana elevator apalagi transformasi sosial.
Bagaimana
peristiwa ini jikalau kita pandang secara teoritis. Permasalahan pendidikan
sudah ada dan solusi pun sudah ada berikut teori yang menjelaskan nya.
Kita
analisis lagi bahwa :
Keprofesionalan seorang guru dapat dilihat dengan bagaimana cara ia mengajar
dan menyampaikan materi kepada peserta didik, dengan kata lain guru harus
memiliki keterampilan mengelola pembelajaran. Kemudian Proses pembelajaran yang
efektif, eisien dan kondusif akan menumbuhkan rasa nyaman pada peserta didik.
Memang benar
keprofesionalan seorang guru dapat kita lihat dengan bagaimana cara ia mengajar
namun jikalu kita telik jauh lebih kedalam keprofesionalan seorang guru tidak
sebatas bagaimana cara ia mengajar dengan kata lain mentransformasikan materi
bahan ajar namun kualifikasi sertivikasi pun sangat berperan dalam
keprofesionalan seorang guru.
E. PENUTUP
1.
Kesimpulan
Secara umum buku ini berisi
tentang pengelolaan pembelajar di sekolah baik teoretis maupun praktis. Yang
dijelaskan pada buku ini yaitu fungsi dan tanggung jawab kepala sekolah dalam
pembelajaran, guru professional dalam mengelola pembelajaran, manajemen wali
kelas dalam proses pembelajaran, pengelolaan siswa dalam pembelajaran,
administrasi kelas dalam pembelajaran, lesson
plan yang inspiratif, strategi pembelajaran yang menyenangkan, pengelolaan
media pembelajaran yang kreatif, pengelolaan evaluasi dalam proses
pembelajaran, dan standardisasi pembelajaran dan implikasi dalam peningkatan
mutu pendidikan.
Gagasan pokok penulis terdapat
pada bab 3-9 dari buku ini, pada bab 3 sampai bab 9 secara umum menjelaskan
tentang pengelolaan pembelajaran yang berupa pengelolaan wali kelas, siswa,
administrasi kelas, lesson plan, strategi,
media, dan evaluasi dalam pembelajaran. Adapun analisis buku ini berupa
kelebihan buku ini yaitu penulis menyajikan buku dengan penyajian yang apik,
sistematika penulisna tertata rapih, sementara kekurangannya yaitu
2.
Saran
Buku ini adalah buku yang sangat
reperesentatif, oleh karena itu buku ini sangat layak untuk dijadikan acuan
bagi mahasiswa, dosen, peneliti, penulis, dan peminat dalam bidang pendidikan.
Akan tetapi untuk orang yang belum begitu memahami tentang ilmu kependidikan,
tetapi dia tertarik dengan ilmu kependidikan, buku ini bisa dijadikan sebagai
buku sumber belajarnya.