LAPORAN PRAKTIKUM
BOTANI PHANEROGAMAE
LILIOPSIDA
(Subclassis Lillidae)

Disusun Oleh:
Nama :
NIM :
Kelas :
Biologi C
Kelompok : 6
Semester :
IV
Asisten : 1.
PUSAT LABORATORIUM IAIN SYEKH
NURJATI CIREBON
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU
PENDIDIKAN
JURUSAN TADRIS IPA-BIOLOGI
2015
LILIOPSIDA
(Subclassis Lillidae)
I.
Tujuan
1. Menemukan ciri-ciri
khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada Divisi Magnoliophyta khususnya
Subclassis Lillidae.
2. Menemukan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada family-family yang
ada dalam Subclassis Lillidae.
II. Landasan teori
Kelas Liliopsida sebagian
besar berupa tumbuhan herba dan hanya sedikit yang berkayu, tidak berkambium
dan pembuluhnya tersebar, sistem perakarannya adalah perakaran primitif
adventitif, daun pada umumnya dengan pertulangan sejajar atau linier, kecuali
pada Familia Arecaeae pertulangan daunnya menjala, helaian daun seringkali
berukuran kecil, dengan tangkai yang pendek dan ada pelepah, bagian-bagian
bunga pada umumnya kelipatan 3, jarang kelipatan 2 atau 4, embrio biji
mempunyai satu kotiledon.
Kelas Liliopsida terdiri
dari 5 subkelas, 19 ordo, 65 familia dan kurang lebih 50.000 species. Secara
evolusioner, tidak ada satu subkelas yang merupakan dari subkelas lainnya.
Walaupun Alismatidae mempunyai ciri-ciri bunga yang primitif, namun Alismatidae
bukanlah merupakan nenek moyang dari subkelas yang lainnya.
Anggota subkelas Liliidae pada umumnya hidup terestial
atau epifit dan jarang akuatik.Habitusnya ada yang herba, semak, bahkan pohon.
Daun tersebar dan pada beberapa speciesroset batang. Bunga hipoginous dan pada
beberapa species epigenous. Perhiasan bunga dalamdua lingkaran (3+3) dan
seringkali keduanya petaloid. Stamen pada umumnya 1, 3, atau 6, jarang2, 4,
atau lebih dari 6. Gynoecium pada umumnya terbentuk dari 3 karpel. Tipe
plasentanyaaksilaris atau parietalis.
Subkelas Liliidae terdiri
dari 2 ordo yaitu ordo Liliales dan ordo Orchidales, 19 familia,dan kurang
lebih 25.000 species. Lebih dari 80% species merupakananggota familia Liliaceae
dan Orchidaceae. Ordo liliales terdiri atas 15 familia, yaitu:Phylidraceae,
Pontederiaceae, Haemodoraceae, Cynastraceae, Liliaceae, Iridaceae,
Velloziaceae,Aloeaceae, Agavaceae, Xanthorroeaceae, Hanguanaceae, Taccaceae,
Stemonaceae, Smilacaeae,dan Dioscoreaceae.
Ordo Liliiflorae atau Liliales, kebanyakn berupa terna
perenial, mempunyai rimpang. Ordo ini terdiri dari suku Liliaceae. Tumbuhan ini
berupa terna dengah rimpang atau umbi lapis, kadang-ladang semak atau perdu
berupa tumbuhan memanjat. Daun tunggal tersebar pada batang atau
terkumpulsebagai roset akar, adakalanya reduksi dan cabang-cabang berubah
menjadi kladodium. Bunga kecil sampai amat membesar dan menarik, kebanyakan
banci, aktinimorf atau sedikit zygomorf. Haiasan bunga merupakan tenda bunga
dan merupakan mahkota dengan atau tanpa pelekatan berupa buluh. Terdiri dari 6
daun tenda bunga, jarang hanya 4 tau lebih dari 6, kebanyakan jelas tersusun
dalam dua lingkaran. Benang sari 6 jarang sampai jam 12 atau hanya 3,
berhadapan dengan daun-daun tenda bunga. Tangkai sari bebas atau berlekatan
dengn berbagai cara. Kepala sari beruang 2, membuka dengan celah membujur,
jarang dengan suatu liang pada ujungnya. Bakal buah menumpang atau setengah
tenggelam, kebanyakan beruang tiga dengan tembuni disudut-sudut ruang. Buahnya
buah kendaga atau buah buni. Suku ini ditaksir meliputi sampai 4.000 jenis
tumbuhan, terbagi dalam 240 merga yang dikelompokan lagi dalam kurang lebih 12
anak suku. Daerah distribusinya meliputi seluruh dunia.(Gembong : 2010).
III. Alat dan Bahan
A.
Alat
1.
Lembar hasil pengamatan
2.
Alat tulis
B.
Bahan
1.
Family Liliaceae: Aloe vera (Lidah buaya).
2.
Family Agavaceae: Sanseviera
trifasciata (Lidah Mertua).
3.
Family
Iridaceae: Gladiolus
gandavensis (Gladiol).
4.
Family Orcidaceae: Phalaenopsis amabilis (Anggrek Bulan).
IV.
Prosedur
kerja
1. Diambil
masing-masing spesies tumbuhan.
2. Diamati bentuk dan
karakteristik setiap spesies tumbuhan.
3. Diamati habitus,
parcabangan batang dan bentuk batangnya.
4. Diamati daun yang
mencakup macam daun, letak daun, bentuk daun, pertulangan daun, tepi daun,
ujung daun dan pangkal daun.
5. Diamati letak alat
perkembangbiakan masing-masing spesies.
6. Digambar dan
diklasifikasikan masing-masing spesies.
V. Hasil pengamatan
VI. Pembahasan


Berdasarkan
pengamatan yang pertama yaitu lidah buaya atau Aloe vera
Aloe
vera biasa
di kenal dengan nama lokal lidah buaya memiliki kekhasan yaitu pada bagian tepi
daunnya terdapat duri sebagai adaptasi diri terhadap lingkungan. Selain itu,
kekhasan lain ialah memiliki tuber, yaitu bagian batang yang tumbuh di bawah
tanah.
Aloe vera terlihat termasuk tanaman herba. Berdasarkan hasil
pengamatan praktikum yang telah dilakukan, Aloe vera terlihat memiliki pertumbuhan batang
yang monopodial dengan bentuk batang yang bulat.
Berdasarkan dari kenampakkan bagian daunnya, Aloe vera terlihat memiliki macam
daun yang tunggal. Letak pertumbuhan daun terlihat secara roset akar. Bentuk daun Aloe vera terlihat berbentuk bulat telur lanset.
Aloe vera dilihat dari bagian pertulangan daunnya, membentik
garis-garis yang memanjang, atau dengan kata lain Aloe vera memiliki pertulangan
daun yang sejajar. Sedangkan pada bagian tepi daun Aloe vera berbentuk rata berduri. Ujung daun Aloe vera terlihat lacip, atau
disebut juga dengan akutus. Bagian pangkal daun Aloe vera terlihat bekuren.
Aloe vera berdasarkan perbungaannya, memiliki distribusi seks yang
monoecious. Namun meskipun Aloe vera termasuk monoecious, bunga Aloe verasangat jarang sekali untuk ditemuai.
Hal ini dikarenakan bunga Aloe vera termasuk bunga yang musiman.
Aloe vera memiliki manfaat yang beragam. Contoh manfaat dari Aloe verayaitu sebagai penyubur
rambut pada kepala jika lendir yang berdapat di dalam daun Aloe vera dioleskan. Selain itu, Aloe vera dewasa ini sudah dapat dikembangkan
sebagai makanan untuk menyeimbangkan suhu dalam tubuh.
Berdasarkan hasil pengamatan
yang kedua yaitu Sanseviera
trifasciata (Lidah Mertua).berikut
gambar dan klasifikasinya :


Sanseviera trifasciata biasanya dikenal dengan nama lokal
lidah mertua. Tumbuhan Sanseviera trifasciata terlihat
termasuk ke dalam tumbuhan herba dengan pola pertumbuhan monopodial. BatangSanseviera
trifasciata terlihat berbentuk bulat.
Daun Sanseviera trifasciata terlihat berjenis tunggal.
Letak daun Sanseviera trifasciata terlihat equitant, yaitu
menyerupai roset batang. Bentuk daun Sanseviera trifasciata yaitu
bulat telur lanset. Pertulangan daun Sanseviera trifasciata berbentuk
sejajar. Bagian tepi daun Sanseviera trifasciata yaitu
terlihat rata. Sedangkan ujung daun Sanseviera trifasciata terlihat
atenuatus-akuminatus. Tanaman ini dimanfaatkan untuk tanaman hias.
Berdasarkan hasil
pengamatan yang ketiga yaitu Gladiolus
gandavensis (Gladiol). Berikut gambar dan klasifikasinya:


Gladiolus gandavensis dikenal pula dengan nama lokal
Gladiol. Tanaman Gladiolus gandavensis terlihat memiliki
kekhasan yaitu terdapatnya braktea. Tumbuhan Gladiolus gandavensis terlihat
begitu unik dan sangat indah, oleh karena itulah, Gladiolus
gandavensis biasa dimanfaatkan sebagai tanaman hias.
Gladiolus gandavensis terlihat termasuk ke dalam
tumbuhan herba. Tumbuhan Gladiolus gandavensis, pada bagian
batangnya tumbuh secara monopodial. Bentuk batang Gladiolus gandavensis
terlihat bulat. Daun Gladiolus gandavensis terlihat
bertipe tunggal dengan perletakan daun yang equitan. Bentuk daun dari Gladiolus
gandavensis yaitu terlihat berbentuk pita. Pertulangan Gladiolus
gandavensis terlihat sejajar. Bagian tepi daun Gladiolus
gandavensis terlihat rata. Ujung daun Gladiolus gandavensis yaitu
terlihat akutus. Sedangkan pangkal daun Gladiolus gandavensis terlihat
berpelepah. Bunga Gladiolus gandavensis terlihat berjenis
tunggal. Kerangka bunga Gladiolus gandavensis terlihat
resemosa. Sedangkan simetri bunga Gladiolus gandavensis yaitu
zigomorf. Bunga Gladiolus gandavensis memiliki tenda
bunga. Jumlah helaian tenda bungaGladiolus gandavensis terdapat
enam buah dengan warnanya yang berwarna kuning. Bagian tenda bunga tersebut
menyerupai kelopak.Gladiolus gandavensis termasuk ke dalam tanaman
yang distribusi seksnya monoecious. Terdapat benang sari dan putik pada satu
bunga Gladiolus gandavensis.
Berdasarkan hasil
pengamatan yang keempat yaitu Phalaenopsis amabilis (Anggrek Bulan).berikut
gambar dan klasifikasinya


Tanaman anggrek begitu unik dan indah. Oleh karena itu, tanaman anggrek
biasanya dijadikan sebagai tanaman hias. Banyak sekali jenis-jenis anggrek yang
dapat tumbuh subur di Indonesia. Salah satu jenis tanaman anggrek yang tumbuh
subur di Indonesia adalah jenis anggrek bulan atau dikenal pula dengan nama
ilmiahPhalaenopsis amabilis.
Phalaenopsis amabilis terlihat termasuk tanaman epifit. Batang Phalaenopsis
amabilis terlihat tumbuh secara simpodial. BatangPhalaenopsis
amabilis terlihat berbentuk bulat. Daun Phalaenopsis amabilis terlihat
berjenis tunggal. Letak daun Phalaenopsis amabilis terlihat
dustikha atau bersilang. Bentuk daun Phalaenopsis amabilis terlihat
lanset dengan pertulangan daun yang sejajar. Bagian tepi daun Phalaenopsis
amabilis terlihat rata. Sedangkan ujung daun Phalaenopsis
amabilis akutus dengan pangkal daun yang berpelepah. Bunga Phalaenopsis
amabilis berjenis majemuk dengan karangan bunga simosa. Simetri
perbungaan Phalaenopsis amabilis terlihat zigomorf. Phalaenopsis
amabilis terlihat memiliki mahkota yang berwarna putih dengan jumlah
helaian dua buah. Terdapat pula bagian tenda bunga yang berjumlah tiga helai
dan berwarna kuning. Phalaenopsis amabilis tergolong tanaman
yang berdistribusi seks monoecious. Phalaenopsis amabilis terlihat
memiliki benang sari dan putik pada satu bunga. Bagian putik dan benang sari
tersebut terdapat di dalam kolumna, yaitu tempat berkumpulnya alat
reproduksi. Phalaenopsis amabilis memiliki kekhasan yaitu
terdapatnya brektea. Selain itu, kekhasan lainnya yaitu terdapat pula labelum
atau lidah pada bagian bungaPhalaenopsis amabili. Bagian labelum
tersebut berfungsi untuk menarik serangga.
VII. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari
praktikum yang telah dilakukan ini, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1.
Ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada
Divisi Magnoliophyta khususnya Subkelas Lilidae yaitu termasuk tumbuhan herba
yang basah dan tidak berkayu.
2.
Ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada
famili-famili yang ada dalam subkelas Lilidae yaitu sebagai berikut:
a.
Famili Liliaceae: Aloe vera (Lidah
buaya), Dracaena angustifolia (Suji) dan Crynum
asiaticum (Bakung merah) yaitu memiliki tuber dan terdapatnya biasanya
pada bagian tepi daun.
b.
Famili
Iridaceae: Gladiolus ganvensis (Gladiol) yaitu terdapatnya
braktea dan tenda bunga.
c.
Famili Agavaceae: Sanseviera
trifasciata (Lidah mertua) yaitu terdapatnya tuber.
d.
Famili
Orcidaceae: Phalaenopsis amabilis (Anggrek bulan) yaitu
terdapatnya braktea, labelum dan kolumna.
A.
Pertanyaan
1. Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada
Subclassis Lillidae?
2. Jelaskan kekhasan Gladiolus gandavensis?
3. Tuliskan dan jelaskan spesies tumbuhan
anggota Subclassis Lillidae yang berperan sebagai tanaman hias?
4. Jelaskan perbedaan dari Pinophyta
dengan Magnoliopsida?
5. Jelaskan perbedaan dari Magnoliopsida
dengan Liliopsida?
Jawaban
1.
Ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk
pada Subclassis Lillidae yaitu berupa terna dengah rimpang atau umbi
lapis, kadang-ladang semak atau perdu berupa tumbuhan memanjat. Daun tunggal
tersebar pada batang atau terkumpulsebagai roset akar, adakalanya reduksi dan
cabang-cabang berubah menjadi kladodium. Bunga kecil sampai amat membesar dan
menarik, kebanyakan banci, aktinimorf atau sedikit zygomorf. Haiasan bunga
merupakan tenda bunga dan merupakan mahkota dengan atau tanpa pelekatan berupa
buluh.
2.
Kekhasan Gladiolus
gandavensis yaitu memiliki tenda bunga&braktea.
3.
Spesies tumbuhan anggota
Subclassis Lillidae yang berperan sebagai tanaman hias yaituAloe vera (Lidah
buaya) dengan keunikannya terdapat duri di bagian tepi daunnya,Gladiolus
gandavensis (Gladiol) dengan kekhasan braktea dan bunganya yang
bertenda dan sangat indah, Sanseviera trifasciata (Lidah
Mertua) dengan bentuknya yang indah dan kekhasannya memiliki tuber, Phalaenopsis
amabilis (Anggrek Bulan) dengan kekhasannya yaitu memiliki labelum dan
bunganya sangat indah serta berwarna mencolok.
4.
Perbedaan dari Pinophyta
dengan Magnoliopsida yaitu pada Pinophyta alat reproduksinya berupa strobilus,
sedangkan pada Magnoliopsida alat reproduksinya berupa bunga.
5.
Magnoliopsida rata-rata
tumbuhannya tinggi-tinggi dan berupa pohon yang berkayu. Sedangkan Liliopsida
biasanya tumbuhannya pendek dan berupa herba atau semak.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell,
A Neil. 2008. Biologi Jilid 2 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Kimbal,
John. W. 1999. Biologi. Jakarta: Erlangga
Nugroho,
Hartanto, Purnomo, dkk. 2006. Struktur & Perkembangan Tumbuhan.
Bogor: Penerbit Swadaya.
Sudarsono,
dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: UM Press
Tjirosoepomo,
Gembong. 2003. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar