Senin, 25 Mei 2015

Book Report MK pengelolahan pembelajaran

Nama  Ayu Afridah
Kelas  biologi C
Semester 4
A.     PENDAHULUAN
1.      Identitas Buku
Judul Buku                  : Pengelolaan Pembelajaran
(Teoritis dan Praktis)
Penulis                         : Saifuddin, M.ag.
Desain Cover               : Unggul Pebri Hastanto
Penata Letak                : Rizki Selvasari
Tahun Terbit                : 2014
Penerbit                       : Deepublish
Kota terbit                    : yohyakarta
Tebal buku/ukuran      : 186 hlm; 17,5x25 cm
Nomor ISBN                : 978-602-280-560-1
2.      Latar Belakang
Masalah pokok yang dihadapi guru di dunia pendidikan, yakni para siswa/siswa cenderung diahadapkan pada dunia globalisasi yang menuntut para siswa untuk memiliki mental kompetitif baik budaya maupun pengetahuan. Jelas semua itu tak terlepas peran pendidikan untuk mencetak sumberdaya manusianya. dalam prosesnya pengelolan yang baik akan berhasil atau mengotpukan para sumberdayanya sesuai dengan tujuan pendidikan tersebut namun dibalik itu semua secara signifikan dunia pendidikanpun kini mempunyai permasalahn yang kompleks dalam mengelola sumber daya manusianya. Keberagaman peserta didik justru memberikan penekanan pada pendidik untuk mengelola dengan sedemikian rupa agar proses pendidikan tetap tercapai.

Dengan masalah yang telah bukan rahasia umum lagi maka saya ingin lebih dalam lagi mengkaji bahan-bahan pembelajaran untuk memantapkan diri agar pada proses belajar lancar sesuai dengan tujuan pendidika. Saya kira buku ini cocok sebagai rujukan maka saya ingin mengkajinya dengan membuat “book report” sebagai tambahan bahan ajar.



B.     Isi Buku (Sinopsis Buku)
Buku Pengelolaan Pembelajaran Teoritis dan Praktis terdiri dari 10 bab semua itu ditulis berdasarkan teori dan fakta yang kontemporer pada dunia pendidikan. Buku ini berusaha mengungkap realitas kontemporer yang tejadi di dunia pendidikan berdasarkan sudut pandang teori. Dalam buku ini beraliran kanan dan kiri.
BAB I       Fungsi dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah Dalam Pembelajaran
Pada BAB I Fungsi dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah Dalam Pembelajaran. Kepala sekolah merupakan pemimpin dalam suatu organisasi yang disebut dengan sekolah. Dalam kepemimpinannya kepala sekolah tidak hanya mengandalkan keahlian dalam memegang tanggung jawab saja, melaikan harus pandai juga dalam memilih dan menempatkan seorang pada tugasnya sesuai dengan keahlian yang dimiliki masing-masing agar kegiatan belajar mengajar dapat terlaksana dengan lancar.
Dari sudut pandang fungsi kepala sekolah kepemimpnan kepala sekolah berperan sebagai motor penggerak sekaligus penentu arah kebijakan sekolah yang akan menentukan cara pencapaia tujuan-tujuan sekola dan pada umumnya.
Dari sudut peranya, kepala sekolah memiliki fungsi sebagai berikut:
a.       sebagai evaluator disekolah yakni kepala sekolah perlu mengevaluasi hal-hal diantaranya program-program sekolah, latar belakang guru,sarana prasarana, hbungan antara gurudengan siswa, dan hasil belajar siswa.,
b.      kepala sekolah sebagai pemimpin yakni kepemimpinannya disekolah meliputi sebagai pemimpin bagi guru-gurunya, bagi staf, dan para siswanya.,
c.       kepala sekolah sebagai supervisor yakni kepala sekolah melkukan pembinaan kepada gur, staf dan karyawan., kepala sekolah sebagai manajer yakni kepala sekolah bertugas dalam perencanaan, pengorganisasian.,
d.      kepala sekolah sebagai administrator yakni kepala sekolah haruslah mengendalikan organisasi (sekolah).,
e.       kepala sekolah sebagai motivator yakni kepla sekolah memotivasi pegawai-pegawainya yang bertujuan untuk meningkatkan mutu dari pendidikan tersebut.
Sebagi seorang pemimpin disekolah, kepala sekolah harus memiliki berbagai persyaratan yakni: memiliki ijazah, kemampuan mengajar, kepribadian yang baik, serta pengalaman kerja.
Kepala sekoah dapat didefinisikan yaitu seorang yang memegang kepimpinan dilembaga pendidikan dan berusaha mempengaruhi, memotivasi, dan mengarahkan anggota dalam organisasi.
Pembelajaran, secara umum pembelajaran dapat diartikan suatu proses perubahan, yaitu perubahan dalam prilaku sebagai hasil interaksi antara dirinya dengan lingkungan.
Kepala sekolah memiliki beberapa tanggung jawab, antara lain sebagai berikut:
a.       Sebagai Edukator (Pendidik), kepala sekolah bertanggung jawab pada perkembangan kurikulum yakni kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan dan guru merupakan pelaksana dan pengembangan utama kurikulum disekolah.
b.      Sebagai Manajer, yakni kepala sekolah bertanggung jawab dalam mengelola tenaga kependidikan ialah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan penembangan profesi para guru.
c.       Sebagai Administrator, yakni kepala sekolah bertanggung jawab dalam pengelolaan keuangan.
d.      sebagai Supervisor, yakni kepala sekolah bertanggung jawab dalam proses pembelajaran terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode, media yang digunakan oleh guru dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran dengan melakukan pengamatan langsung.
e.       Sebagai leader (pemimpin), yakni kepal sekolah bertanggung jawab untuk menggunakan gaya kepemimpinan yang menumbuh suburkan sekaligus dapat mendorong terhadap peningkatan kreativitas guru.
f.       Sebagai pencipta dan pengelola iklim kerja, yakni kepala sekolah harus bertanggung jawab tehadap iklim kerjanya agar kinerja para guru tetap berjalan dan unggul.
BAB II     Guru Profesional Dalam Mengelola Pembelajaran
Pada BAB II, guru profesional dalam mengelola pembelajaran. Profesi guru  adalah orang yang memiliki latar belakang pendididkan keguruan yang memadai, keahlian guru dalam melaksanakan tugas-tugaskependidikan diperoleh setelah menempuh pendidika keguruan tertentu.
Profesi Guru adalah orang yang bekerja atas panggilan hati nurani. Seorang guru akan menghasilkan suatu produk yang menjadikan simbol kemajuan peradaban. Dengan perannya mereka merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal.



Selain itu, tugas utama seorang guru, yakni:
a.       Merencanakan tujuan proses belajar mengajar, bahan pelajaran, proses belajar mengajar yang efektif dan efisien, menggunakan alata ukur untuk mencapai tujuan pengajaran tercapai atau tidak.
b.      Melaksanakan pengajaran, dan
c.       Memberikan balikan (umpan balik).
Peran dan fungsi guru profesional
a.       Guru sebagai sumber belajar, yakni guru sebagai sumber belajar kurikulum erat dengan penguasaan materi  pelajaran dengan baik dan benar.
b.      Guru sebagai fasilitator, yakni guru berperan membei pelayanan untuk memudahkan sisiwa dalam kegiatan proses pembelajaran.
c.       Guru sebagai pengelola, yakni guru berperan menciptakan iklim belajar secara nyaman.
d.      Guru sebagai demonstrator, yakni peran guru agar dapat mempertunjukan kepada siswa segala sesuatu yang dapatmempertunjukan kepada siswalebih mengerti dan memahami setiap pesan yang disampaikan
e.       Guru sebagai pembimbing, yakni menjaga, mengarahkan, dan membimbing agar siswa tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya.
Kemampuan nya dalam melaksanakan peran dan tugas tersebut  merupakan sebagian dari kompetensi profesionalisme guru.
            Menurut Peraturan Menteri Pendidkkan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan kompetensi guru, adapun macam-macam kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga guru antara lain:
a.       Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman seorang guru terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
b.      Kompetensi kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
c.       Kompetensi sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru unruk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
d.      Kompetensi profesional
Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasan materi kurikulum mata pelajaran disekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya,serta penguasaan terhadap struktur  dan metodologi keilmuanya.
BAB III    Manajemen Wali Kelas Dalam Proses Pembelajaran
Pada BAB III,ManajemenManajemen Wali Kelas Dalam Proses Pembelajaran.yakni wali kelas merupakan salah satu prangkat kelas yang paling penting karena bertujuan untuk mengelola kelas sebagai lingkungan belajar siswa, juga sebagai bagian dari lingkungan belajar siswa, juga sebagai bagian lingkungan sekolah yang perlu diorganisasikan.
Wali kelas harus jeli, kreatif dan inovatif pada situasi dan kondisi apapun, agar siswa dalam kelas selalu mendapatkan pengetahuan yang baik. Manajemen khusus yang harus dilakukan oleh wali kelas yang tidak menesampigkan tugas utamanya yaitu sebagai guru, yakni sebagai fasilitator, pembimbing, komunikator dan lain-lain.
Peranan walikelas sebagai mana mestinya, harus membimbing siswa atau muridnya agar dapat mengarahkan peserta didiknya dalam suatu proses pembentukan sebuah karakter yang baik. Oleh karena itu wali kelas busa juga disebut dengan manajer menengah, mitra siswa, mitra orang tua murid dan mitra guru bidang studi.
Tugas pokok seorang wali kelas adalah merencanakan, pembelajaran, melaksanakan pembelajaran siswa, menilai hasils pembelajaran siswa, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan.
Manfaat manajemen walik kelas diantaranya dapat mengatur kels secara kondusif dan menyenangkan, untk mengetahui cara bagaimana untuk mengatur kondisikelas yang baik agar lebih siap untuk belajar mengajar, dan untuk mengetahui karakter murid-muridnya.
BAB IV    Pengelolaan Siswa Dalam Pembelajaran
Pada BAB IV, Pengelolaan Siswa Dalam Pembelajaran. yakni  pengelolaan siswa adalah suatu kegiatan pencatatan siswa dari proses menerima hinggasiswa tersebut tamat dari sekolah atau keluar karen pindah  sekolah atau sebab lain.
Tujuan khusus pengelolaan peserta didik adalah sebagai mana yang disebutkan yaitu meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta didik; juga untuk menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat peserta didik, serta untuk menyalurkan aspirasi, harapan dan mememnuhi kebutuhan peserta didik.
Fungsi manajemen peserta didik secara khusus dirumuskan sebagai fungsi yang berkenaan dengan penembangan individualitas peserta didik, fungsi sosial peserta didik, sosialisasi, penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik, serta pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik.
Ruang lingkup pengelolaan siswa meliputi penerimaan siswa dan pembinaan siswa.
BAB V      Administrasi Kelas Dalam Pembelajaran
Pada BAB V,Administrasi Kelas Dalam Pembelajaran. yakni Pengelolaan (administrasi) kelas merupakan kegiatan yang dilakukan seorang guru dalam ruang lingkup kelas, baik mengenai mengurus, mengatur dan menyelenggarakan kegiatan kelas, dalam upaya menciptakansuatu kegiatan yang nyaman bagi peserta didik dalam pembelajaran, agar tercipta suatu proses pembelajaran yang efektif dan efisien serta hasil yang diperoleh dalam proses pembelajaranpun maksimal,
Tujuan dari pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional dan intelektual danlam kelas, agar setiap anak dikelas dapat bekerja dengan baik sehingga segera tercapainya tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.
Prinsip-prinsip pengelolaan kelas antaralain yaitu hangat dan antusias, tantangan, bervariasi, keluwesan, penekanan pada hal-hal yang positif dan penanaman disiplin diri.
Beberapa hal yang dapat di jadikan pengangan dalam menata kelas dengan baik yaitu: mengatur tempat duduk siwa mencerminkan belajar efektif dan memelihara kebersihan dan kenyamanan suatu kelas atau ruang belajar.
Adapun cara untuk menciptakankondisi sosio-emosional yaitu sama halnya guru berusaha mengembangkan suasana hangat, gembira, menciptakan  suasana yang harmonis antara guru dan siswa, sisw dengan siswa. Selain itu juga, guru juga harus bersedia mendengarkan segala pendapat, saran, masukan, atau yang lainya dari siswa.



Cara menghindari kesulitan dalam  pengelolaan kelas misalnya siswa tidak tahu apa yang mereka perbuat. Untuk mengatasi hal ini guru dapat memberikanlatihan terlebih dahulu kepada para tutor yang akan melaksanakan pembimbingan, serta memberitahukan secara rinci tugas-tugas kepada anak-anak yang harusbelajar sendiri.
BAB VI    Lesson Plan yang Inspiratif
Pada BAB VI, Lesson Plan yang Inspiratif. yakni Lesson Plan atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan jibarkan dalam silabus
Fungsi perencanaan adalah sebagai pedoman pelaksanaandan pengendalian, sebgai alat pengembagnan Quality assuance, menghindari pemborosan sumber daya, dan sebgai upaya untuk memenuhi accountabilitykelembagaan.
Komponen-komponen RPP meliputi: identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.
Dalam pembuatannya RPP harus dibuat dengan prinsip-prinsip sebagai berikut: memperhatikan perbedaan peserta didik, mendorong partisipasi aktif peserta didik,mengembangkan budaya membaca dan menulis, memberikan umpan balik dan tindak lanjut, keterekaitan dan keterpaduan, menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
Selain itu, dalam membuat RPP terdapat kriteria untuk menyeleksi materi yaitu: valid, relevansi, konsistensi, kecukupan, tingkat kepentingan, kebermanfaatan, layak dipelajari, dan menarik minat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat mengembangkan RPP yaitu sebagai berikut: kompetensi yang dirumuskan di dalam RPP harus jelas,sederhan dan fleksibel, menunjang dan sesuai dengan kompetensi dasar, utuh dan menyeluruh, dan koordinasi antar komponen pelaksana program.
Tujuan Lesson Plan adalah untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana siswa belajar da guru belajar dalam memperoleh hasil yang baik dalam PBM, juga untuk meningkatkan kualitas peserta didik


BAB VII   Strategi Pembelajaran yang Menyenangkan
                 Pada BAB VII, Strategi Pembelajaran yang Menyenangkan. Starategi pembelajaran adalah suatu pendekatan pengajaran dalam mengelola kegiatan pembelajaran. Pembelajaran yang menyenangkan dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu bahan ajar yang akan diberikan kepada peserta didik.
     Yakni kriteria strategi pembelajaran menyenangkan sebagai berikut: berorientasi pada tujuan pembelajaran, pili tekhnik pembelajaran yang sesuai dengan keterampilan, dan menggunakan media pembelajaran yang sebanyak mungkin.
     Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan yaiut: memahami sifat anak, mengenal anak secara perorangan, dan membedakan anatara yang aktif fisik dengan aktif mental.
BAB VIII Pengelolaan Media Pembelajaran yang Kreatif
                 Pada BAB VIII, Pengelolaan Media Pembelajaran yang Kreatif. Yakni media pembelajaran yang kreatif adalah sarana atau alat yangdigunakan seorang guru untuk memberikan aatau menyampaikan materi kepada siswanya yang berbeda dari yang lain, yang lain, yang menarik, dan inovatif. Jenis jenis media pembelajarandianataranya adalah media visual, media audio, media proyeksi diam, media proyeksi  gerak dan audio sosial, multimedia dan benda.
                 Kriteria dalam pemilihan media pembelajaran adalah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, tetapi untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi media yang berbeda, praktis, luwes dan bertahan, guru terampil menggunakanya, Pengelolmpokkan sasaran.
     Langkah-langkah yang perlu ditempuh  dalam pemilihan media pembelajaran diantaranya adalah penerangan atau pembelajaran, tentukan transmisi pesan, tentukan karakteristik pelajaran, klasifikasi media, dan analisis karakteristik masing-masing media.
BAB IX    Pengelolaan Evaluasi Dalam Proses Pembelajaran
                 Pada BAB IX, Pengelolaan Evaluasi Dalam Proses Pembelajaran. Yakni pengelolaan evaluasi dalam proses pembelajaran adlah suatu kegiatan perencanaan yang dilakukan untuk mengevaluasi atau menilai proses belajar siswa dengan didikan gurunya

     Evaluasi bersifat tidak lengkap dan mempunyai kebermaknaan relatif. Prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran adalah adanya prioritas utama, tekhnik evaluasi berdasarkan karakteristik aygn diukur, penggunaan tekhnik evaluasi secara tepat, menyeluruh, mengacu pada tujuan objektif, kooperatif kontinyuitas, praktis, ekonomis dan mendidik. Tujuan evaluasi yaitu Attaiment, mengukur macam-macam aspek belajar, mengetahui apa yang siswa telah ketahui, memotifasi belajar siswa, menyediakan informasi, dan menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum. Metode evaluasi terbagi dua yaitu tipe evaluasi tes dan non tes. Jenis-jenis evaluasi dibedakan menjadi evaluasi formatif dan evaluasi sumatif, sedangkan fungsi dari evaluasi adalah sebagai fungsi penempatan (placement), fungsi selektif, fungsi diagnostik, dan fungsi pengukur.
     Tahap-tahap evaluasi ada enam yaitu menyusun rencana evaluasi hasil belajar, menghimpun data, melakukan verifikasi data, mengolah dan menganalisis data, memberikan interpretasi atau menarik SIMPULAN dan tindak lanjut hasil  evaluasi. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan seorang guru dalam melakukan evaluasi belajar, yaitu: mengidentifikasi tujuan, menentukan pengalaman belajar, menentukan standar yang bisa dicapai dan “menantang” siswa belajar lebih giat dan mengembangkan keterampilan dan mengambil keputusan guna.
BAB X     Standarisasi Pembelajaran dan Implikasinya Dalam Penigkatan Mutu Pendidikan
Pada BAB X, Standarisasi Pembelajaran dan Implikasinya Dalam Penigkatan Mutu Pendidikan. Kendati pada hakikatnya standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal sistem pendidikan diseluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia ysng berfungsi sebagai dasar perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan  nsional yang bermutu. Standar Nasional Pendidikan di Indonesia telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
Mutu atau kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhiatau melebihi harapan. Kualitas pendidikan merupakan kemampuan lembaga pendidikan dalam mendaya gunakan sumber-sumber pendidikan untuk meningkatkan kemampuan belajar seoptimal mungkin.



C.     GAGASAN PENTING
kepala sekolah merupakan seorang pemimpin dalam suatu organisasi dalam hal ini yang dimaksud organisasi yakni sekolah
Guru adalah semua orang yang berwewenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual maupun klasikal, guru seminimal minimalnya memiliki dasar-dasar kompetensi.
Kecerdasan seseorang tidak akan bosa berkembang apabila tidak di olah atau diasah (belajar). Belajar dapat merangsang kecerdasan seseorang.
wali kelas merupakan salah satu prangkat kelas yang paling penting karena bertujuan untuk mengelola kelas sebagai lingkungan belajar siswa, juga sebagai bagian dari lingkungan belajar siswa, juga sebagai bagian lingkungan sekolah yang perlu diorganisasikan
keberhasilan dalam penyelenggaraan lembaga pendidikan (sekolah) akan sangat bergantung pada majemen dan sarana  prasara yag dikelola / dioperasikan dengan maksimal dan kreatif.
Proses pembelajaran yang efektif, eisien dan kondusif akan menumbuhkan rasa nyaman pada peserta didik
Keprofesionalan seorang guru dapat dilihat dengan bagaimana cara ia mengajar dan menyampaikan materi kepada peserta didik, dengan kata lain guru harus memiliki keterampilan mengelola pembelajaran.
Pembelajran yang menyenangkan berarti sebuah pembelajaran yang didalamnya terdapat kohesi yang kuat antara guru dan murid dalam suasana yang sama dan kedua belah pihak tidak merasa adanya penekanan secara psikologis.
Kehadiaran media bagi pembelajaran mempunyai arti yang sangat penting. Karena guru dapat mentransformasikan bahan ajar dengan mudah dan peserta didik mudah untk mencerna bahan ajar yang disampaikan.
Evaluasi belajar dalam pendidikan merupakan suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiaran informasiuntuk menilai keputusan-keputusan yang di buat dalam merancang sistem pembelajaran dalam dunia pendidikan
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena dengan pendidikan, manusia akan menjadi pribadi yang lebih baik dan unggul.
D.     ANALISIS
1.      Analisis Buku
a.       Kelebihan buku
Penulis menyajikan buku dengan penyajian yang apik, sistematika penulisna tertata rapih. Dalam pembahasan setiap babnya, penulis menjelaskan secara rinci, sehingga para pembaca bisa mengatahui tentang pengelolaan pembelajara secara mendalam. Antara bab satu dengan bab lainnya memiliki keterkaitan dan berkesinambungan, sehingga materi pengeloalaan pemblajaran tersebut dipaparkan dengan jelas. Yang membedakan buku ini denga buku lainnya yaitu adanya prawacana, diman prawacana ada pada setiap permulaan bab. Prawaca tersebut menjelaskan fenomena yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Fenomena yang terjadi tersebut bisa merupakan permasalahan pendidikan yang kemudian solusinya terdapat pada penjelasan babnya.
Dalam menjelaskan materi penulis selalu menjelaskan materi yang didapat dari beberapa sumber kemudian disimpulkanoleh penulis sendiri. Hal ini memberikan pengetahuan yang lebih untuk pembaca. Dalam penulisan buku ini, penulis menggunakan kaidah penulisan yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Penulisan kutipan, tanda baca sesuai dengan kaidah bahasa indonesia yang baik dan benar. Jika melihat daftar pustaka buku ini, penulis menggunakan referensi yang beragam dan terpercaya.
b.      Kekurangan buku
Selain kelebihan yang disebutkan di atas buku ini memiliki beberapa kekurangan, diantaranya bahasa yang disajikan penulis adalah bahasa baku, sehingga jika buku ini dibaca oleh orang yang baru mempelajari tentang pengelolaan pembelajaran rasanya dibutuhkan waktu yang lebih untuk memahami setiap materi dalam buku. Selain itu untuk menarik minat pembaca sebaiknya cover depan buku bisa divariasikan lagi.
2.      Analisis (Isi)
Dalam hal ini saya menganalisis pendidikan dari sudut pandang masalah, berawal dari kata“Education For All” kata yang seringkali di dengungkan dalam dunia pendidikan namun nyatanya pendidikan tersebut belum sepenuhnya dimiliki oleh para peserta didik (sumber daya manusia), pendidikan masih bersifat mahal artinya menguntungkan bagi segelintir orang saja. Masih ada diskriminasi dengan memandang asal usul status sosial, ekonomi dan kewilayahanPendidikan sebagai sarana elevator dan tranformasi sosial akan terjadi jikalau pendidikan beerjalan dalam prosenya yang ideal. Idealnya secar teori pendidikan mudah didapatkan oleh peserta didik, agar peserta didik dalam hidupnya lebih terarah dalam mengembangkan kemampuanya bahkan diutarakan dalam buku pengelolaan pembelajaran teoritis dan praktis, yakni Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena dengan pendidikan, manusia akan menjadi pribadi yang lebih baik dan unggul. Namun bagaimana jikalau sebaliknya?,.. pendidikan susah didapatkan oleh peserta didik pada kenyataan banyak peserta didik yang tidak mampu melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi dan peserta didik dengan peranya sebagai sumber daya manusia akan mendapat kategori sumberdaya yang kurang berkualitas atas dasar kejadian tersebut bagaimana pendidikan akan menjadi sarana elevator apalagi transformasi sosial.
Bagaimana peristiwa ini jikalau kita pandang secara teoritis. Permasalahan pendidikan sudah ada dan solusi pun sudah ada berikut teori yang menjelaskan nya.
Kita analisis lagi bahwa : Keprofesionalan seorang guru dapat dilihat dengan bagaimana cara ia mengajar dan menyampaikan materi kepada peserta didik, dengan kata lain guru harus memiliki keterampilan mengelola pembelajaran. Kemudian Proses pembelajaran yang efektif, eisien dan kondusif akan menumbuhkan rasa nyaman pada peserta didik.
Memang benar keprofesionalan seorang guru dapat kita lihat dengan bagaimana cara ia mengajar namun jikalu kita telik jauh lebih kedalam keprofesionalan seorang guru tidak sebatas bagaimana cara ia mengajar dengan kata lain mentransformasikan materi bahan ajar namun kualifikasi sertivikasi pun sangat berperan dalam keprofesionalan seorang guru.



E.     PENUTUP
1.      Kesimpulan
Secara umum buku ini berisi tentang pengelolaan pembelajar di sekolah baik teoretis maupun praktis. Yang dijelaskan pada buku ini yaitu fungsi dan tanggung jawab kepala sekolah dalam pembelajaran, guru professional dalam mengelola pembelajaran, manajemen wali kelas dalam proses pembelajaran, pengelolaan siswa dalam pembelajaran, administrasi kelas dalam pembelajaran, lesson plan yang inspiratif, strategi pembelajaran yang menyenangkan, pengelolaan media pembelajaran yang kreatif, pengelolaan evaluasi dalam proses pembelajaran, dan standardisasi pembelajaran dan implikasi dalam peningkatan mutu pendidikan.
Gagasan pokok penulis terdapat pada bab 3-9 dari buku ini, pada bab 3 sampai bab 9 secara umum menjelaskan tentang pengelolaan pembelajaran yang berupa pengelolaan wali kelas, siswa, administrasi kelas, lesson plan, strategi, media, dan evaluasi dalam pembelajaran. Adapun analisis buku ini berupa kelebihan buku ini yaitu penulis menyajikan buku dengan penyajian yang apik, sistematika penulisna tertata rapih, sementara kekurangannya yaitu
2.      Saran
Buku ini adalah buku yang sangat reperesentatif, oleh karena itu buku ini sangat layak untuk dijadikan acuan bagi mahasiswa, dosen, peneliti, penulis, dan peminat dalam bidang pendidikan. Akan tetapi untuk orang yang belum begitu memahami tentang ilmu kependidikan, tetapi dia tertarik dengan ilmu kependidikan, buku ini bisa dijadikan sebagai buku sumber belajarnya.

    

    











Tidak ada komentar:

Posting Komentar