LAPORAN PRAKTIKUM
BOTANI PHANEROGAMAE
LILIOPSIDA
(Subclassis Alismatidae
& subclassis Arecidae)
Disusun
Oleh:
Nama :
NIM :
Kelas :
Biologi C
Kelompok : 6
Semester :
IV
Asisten : 1.
PUSAT LABORATORIUM IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN TADRIS IPA-BIOLOGI
2015
LILIOPSIDA
(Subclassis Alismatidae
& subclassis Arecidae)
I.
Tujuan
1. Menemukan
ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada divisi Magnoliophyta khususnya Subclassis
Alismatidae dan Arecidae.
2. Membedakan
ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada family – family yang ada dalam
Subclassis Alismatidae dan Arecidae.
II.
Dasar Teori
Magnoliophyta
atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan
generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri
atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan
dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina
berupa putik (pistilum). putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah
(karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya
terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di
dalam ovarium. Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu
magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida
mempunyai 64 ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species sedangkan
liliopsida mempunyai 19 ordo, 65 familia, kurang lebih 50.000 species.
(Sudarsono, 2005: 20).
Kelompok
tumbuhan Liliopsida mempunyai akar serabut dan tulang daunnya sejajar atau
melengkung. Batangnya tidak berkambium, tidak bercabang-cabang, tetapi
beruas-ruas. Bagian bunga berjumlah tiga atau kelipatannya. Semua Liliopsida
merupakan tumbuhan monokotil yang memiliki biji berkeping satu, mencakup
sekitar 50.000 jenis yang dikelompokkan menjadi 40 famili. Beberapa jenis
mempunyai habitus pohon, namun kebanyakan berupa herba semusim atau tahunan.
Batangnya bercabang sedikit atau tidak sama sekali. Daunnya memiliki pelepah
pada pangkalnya, kebanyakan berupa daun tunggal dengan tulang daun yang sejajar
atau melengkung. Jaringan pembuluh tersusun dalam berkas yang tersebar dalam
jaringan empulur. Batangnya tidak mempunyai kambium sehingga hanya terjadi
pertumbuhan oleh jaringan primer. Bunga Liliopsida mempunyai bagian bunga
dengan jumlah kelipatan 3. (Sudarsono, 2005 : 20-22).
Classis Liliopsida terdiri atas lima subclassis
terpilih. Adapun yang dibahas dalam praktikum ini hanya 2 dari kelima
subclassis tersebut adalah sebagai berikut:
1. Subclassis
Alismatidae
Subclassis Alismatidae mempunyai 4
ordo dan 16 family, Alismatidae mempunyai karakteristik bunga Apokarp, herba
akuatik, sistem pembuluh biasanya tidak mengandung
lignin, pollen triaperture, sel tetangga pada stomata
kebanyakan 2, pembuluh terbatas pada akar.
Family dari subclassis Alismatidae yang akan kita
bahas dalam kegiatan praktikum ini adalah 1 Family (Campbell, 2000: 180) yaitu :
A.
Familia Limnocharitaceae
Daun yang termasuk kategori daun
lengkap, habitus batangnya herba, Bunga majemuk, actinomorf, biseksual, sepal
3, gigih. Kelopak 3, putih atau kuning. Benang sari 3-100. Ovarium unggul.
Karpel 3 sampai 20. Familia Limnocharitaceae diwakili oleh tanamanLimnocharis
flava Genjer).
2. Subclassis
Arecidae
Subkelas Arecidae merupakan
Liliopsida yang mempunyai habitus bervariasi , ada yang herba, semak, bahkan
pohon. Duduk daun dengan pola tersebar namun ada juga yang roset akar maupun
roset batang, bunga pada umumnya berukuran kecil dalam perbungaan spadiks dan
ditutupi oleh spatha, perhiasan bunga pada umumnya berukuran kecil dan tidak
bisa dibedakan anatara kaliks dan korolla. Subkelas ini terdiri atas 4 ordo, 5
familia dan kurang lebih 5.600 species.
Family dari subclassis Arecidae yang akan kita bahas
dalam kegiatan praktikum ini adalah 3 Family (Campbell, 2000: 178) yaitu:
a.
Familia Pandanaceae
Familia yang habitusnya berupa
semak, perdu atau pohon dengan batang yang besar dan rumbuh tegak,
bercabang-cabang, atau berupa liana dengan batang-batang memanjat, pada pangkal
batang terdapat akar tunjang, kadang-kadang akar keluar dari bagian batang yang
lebih tinggi, bahkan dari cabang-cabangnya, daun sempit, panjang, bangun pita
dengan tepi berduri kecil-kecil tajam, duri kadang-kadang juga pada sisi
punggung ibu tulangnya, tersusun dalam garis spiral (spirotich) yang biasanya
ada 3, bunga berkelamin tunggal, telanjang tersusun sebagai bunga tongkol yang
bersifat majemuk, terdapat pada ujung batang atau dalam ketiak daun-daun
pelindung yang besar, seringkali berwarna, bunga jantan dengan atau tanpa putik
yang rudimeter, mempunyai banyak benang sari yang terdapat pada sumbu bunga
pendek atau panjang, tangkai sari bebas atau berlekatan, kepala sari tegak
terdiri atau 2 ruang sari yang masing-masing dapat terbagi lagi dalam
ruang-ruang yang lebih kecil. bunga betina tanpa benang sari mandul atau bila
ada kecil dengan posisi yang hipogin. Familia Pandanaceae diwakili oleh
tanaman Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi).
b.
Familia Araceae
Familia yang habitusnya berupa
terna dengan getah yang cair atau seperti susu, pahit. Dalam tanah mempunyai
rimpang yang memanjang atau seperti umbi, kadang-kadang memanjat, jarang dengan
batang berkayu, daun biasanya tidak banyak, kadang-kadang baru berbentuk
setelah keluar bunga, tunggal atau berbagi sampai majemuk, kebanyakan tersusun
sebagai roset akar atau tersebar pada batang atau bersilang dalam 2 baris,
helaian bangun jantung atau perisai sering tombak atau anak panah, dengan
tangkai yang pada pangkal berubah menjadi upih daun yang seringkali tipis
seperti selaput. Bunga kecil, dalam jumlah yang besar tersusun sebagai bulir
atau tongkol yang mempunyai seludang, sering berbau tidak sedap, bunga banci
atau berkelamin tunggal, bunga yang banci sering sama, yang berkelamin tunggal
pada tongkol teratur sedemikian rupa sehingga bunga jantan terdapat dibagian
atas tongkol dan bunga jantan betina dibagian bawahnya. Bunga yang banci
mempunyai perhiasan bunga yang terdiri 4-6 segmen atau berlekatan membentuk
badan seperti piala, bunga yang berkelamin tunggal tanpa hiasan bunga, benang
sari 2-4-8. Berhadapan dengan segmen-segmen hiasan bunga, kepala sari membuka
dengan celah atau liana, bebas atau bersatu menjadi satu massa, pada bunga
betina sering terdapat benang sari–benang sari yang mandul. Familia Araceae
diwakili oleh tanaman Anthurium crystalinum (Kuping Gajah).
c.
Familia Arecaceae
Familia yang habitusnya berupa
semak, pohon atau liana dengan batang sangat pendek hampir tidak ada, atau
tinggi besar, ada yang langsing panjang dan bersifat lentur, biasanya tidak
bercabang, seringkali penuh dengan dengan sisa-sisa tangkai daun yang lebar
berbentuk upih yang tidak gugur, akar pertama yang berasal dari lembaga segera
hilang dan diganti dengan akar-akar yang sama besar yang keluar dari pangkal
batang, daun tunggal, bercangap, berbagi atau majemuk dengan susunan
tulang-tulang menjari atau menyirip, biasanya besar, panjangnya dapat mencapai
beberapa meter, tersusun sebagai roset batang atau roset akar, pada jenis-jenis
yang memanjat, tersebar dalam kuncup, daun berlipat bila telah berkembang
biasanya berujung tajam, tepi atau ibu tulang berduri. Bunga kecil, banci atau
karena adanya reduksi salah satu alat kelaminya menjadi berkelamin tunggal,
berumah satu atau berumah dua, kadang-kadang poligam, tersusun dalam bunga
majemuk yang bersifat seperti malai, biasanya dengan ibu tangkai bunga yang menebal,
yang keseluruhanya membentuk yang disebut bunga tongkol. Karangan bunga itu
jarang terdapat pada ujung batang, tetapi biasanya diketiak-ketiak daun atau
pada batang dibawah roset daun, kebanyakan diselubungi oleh daun pelindung yang
disebut seludang bunga, seludang bunga banyak atau sedikit, seperti belulang
atau seperti membran. Hiasan bunga ganda, berupa 3 daun kelopak yang
terpisah-pisah atau berlekatan dengan susunan seperti genting atau kutub-kutub,
dalam bunga jantan biasanya tersusun seperti katup-katup dalam bunga betina
seperti genting. Benang sari biasanya 6, tersusun dalam 2 lingkaran, jarang
lebih dari 6 ( 3- banyak ) atau hanya 3, bebas satu dari yang lain atau
berlekatan, kepala sari beruang 2, membuka dengan celah membungkus, serbuk sari
dengan permukaan yang licin jarang berduri. Familia Arecaceae diwakili oleh
tanaman Cocos nucifera (Kelapa).
III. Alat dan Bahan
A.
Alat
1. Lembar
hasil pengamatan
2. Alat tulis
B. Bahan
1. Limnocharis flava (Genjer)
2. Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi)
3. Anthurium crystalinum (Kuping Gajah)
4.
IV. Prosedur
Kerja
1. Habitus, pola percabangan, dan
bentuk segi penampang melintang pada spesiemen tumbuhan diamati.
2. Filotaksis, komposisi, pertulangan,
bentuk, dan tepi daunnya diamati.
3. Bunga di amati dan dibandingkan pada
komposisi, jenis karangan bunga, dan simetri bunganya.
4. Perhiasan dan alat kelamin bunga
pada Corolla, Calyx, perigonium, stamen, dan pistilumnya.
5. Bagian – bagian tumbuhan seperti
percabangan, letak stipula, penampang memanjang bunga, braktea, stamen, dan
pistilumnya diamati dan diberi nama.
V.
Hasil
Pengamatan
VI. Pembahasan
Liliopsida merupakan tumbuhan monokotil yang memiliki biji berkeping
satu, mencakup sekitar 50.000 jenis yang dikelompokkan menjadi 40 famili, kelas
Liliopsida yang akan dibahas dalam praktikum ini adalah Subclassis Alismatidae,
family dan spesies yang akan diamati pada subkelas ini adalah Family
Limnocharitaceae:Limnocharis flava (Genjer),
sedangkan Subclassis Arecidae,
family dan spesies yang akan dibahasnya adalah Family Pandanaceae:Pandanus
amaryllifolius (Pandan
Wangi), Araceae: Anthurium
crystalinum (Kuping Gajah)
dan Colacasia esculenta (Talas), serta Arecaceae:
Pengamatan
yang pertama yaitu Family Pandanaceae:Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi), berikut gambar dan
klasifikasinya :
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Liliopsida
Subkelas :
Arecidae
Ordo :
Pandanales
Famili :
Pandanaceae
Genus : Pandanus
Spesies : Pandanus
amaryllifolius
|
Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi) merupakan
jenis tumbuhan monokotil dari
famili Pandanaceae yang
memiliki daun beraroma
wangi yang khas. Daunnya merupakan komponen penting dalam tradisi masakan Indonesia dan
negara-negara Asia Tenggaralainnya, tumbuhan ini mudah dijumpai di pekarangan
atau tumbuh liar di tepi-tepi selokan yang teduh.
Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi) adalah salah
satu contoh spesies dari subclassis Arecidae family Pandanaceae. Spesies ini
memiliki habitus perdu dengan pola percabangan menggarpu atau dikotom serta
segi penampang batangnya bulat berbuku – buku menjalar. Berdaun tunggal dengan
duduk daunnya equitant, bentuk daunnya lanset memanjang (lanceolate) dengan
pertulangan sejajar (parallel), ujungnya meruncing (accuminatus), dengan
pangkal daunnya tumpul (obtuse), bagian tepi daun rata (entire), permukaan daun
licin, Daun tidak lengkap karena tidak memiliki upih dan tangkai daun hanya
memiliki helaian saja. (Tjitrosoepomo, 2009: 7) Berakar gantung (radix
aereus), tumbuh menjalar, akar tunjang keluar di sekitar pangkal
batang dan cabang. Pandan wangi biasanya dimanfaatkan sebagai obat kuat (tonikum),
penambah nafsu makan (amara), lemah saraf (neurasthenia), rematik
dan pegal linu, penenang, rambut rontok, mengitamkan rambut, dan ketombe. (Tjitrosoepomo.
2009: 122).
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Liliopsida
Subkelas :
Arecidae
Ordo :
Arales
Famili :
Araceae
Genus : Anthurium
Spesies : Anthurium
crystalinum
|
Anthurium crystalinum (Kuping Gajah) adalah tanaman
berdaun indah ini masih berkerabat dengan sejumlah tanaman hias populer
semacam aglaonema, philodendron,keladi hias,
dan alokasia. tanaman ini termasuk jenis
tanaman evergreen atau tidak mengenal masa dormansi. Dialam,
biasanya tanaman ini hidup secara epifitdengan menempel di batang pohon.
Dapat juga hidup secaraterestrial di
dasar hutan.
Anthurium crystalinum (Kuping Gajah) adalah salah satu
contoh spesies dari subclassis Arecidae family Araceae. Spesies ini memiliki
habitus herba pola percabangan monopodial, bentuk penampang batangnya bulat
berair. (Tjitrosoepomo, 2009: 72) Jenis daun tunggal, duduk daun roset batang
(equitant), bentuk daun jantung (cordaate), ujung daun meruncing (accminautus),
pangkal daunnya jantung (cordate), pertulangan menjari (palmatus)
keputih-putihan, tepi daun bergelombang (undulate). Akarnya serabut. (Dasuki,
1992: 20) Bunga majemuk kecil, dalam jumlah yang besar tersusun sebagai bulir
atau tongkol yang mempunyai seludang, sering berbau tidak sedap, bunga banci
atau berkelamin tunggal, bunga yang banci sering sama, yang berkelamin tunggal
pada tongkol teratur sedemikian rupa sehingga bunga jantan terdapat dibagian
atas tongkol dan bunga jantan betina dibagian bawahnya. Bunga yang banci
mempunyai perhiasan bunga yang terdiri 4-6 segmen atau berlekatan membentuk
badan seperti piala, bunga yang berkelamin tunggal tanpa hiasan bunga, benang
sari 2-4-8. Berhadapan dengan segmen-segmen hiasan bunga, kelopak bulat halus,
kepala sari kuning membuka dengan celah atau liana, bebas atau bersatu menjadi
satu massa, pada bunga betina sering terdapat benang sari–benang sari yang
mandul. Distribusi seksnya dioceous. Perkembang biakkannya secara vegetative
dengan potongan batang dan generative dengan biji. Kuping gajah berkhasiat
sebagai obat bengkak pada tenggorokan dan mulut. (Tjitrosoepomo. 2009: 122).
Kerajaan : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Liliopsida
Sub Kelas :
Alismatidae
Ordo :
Alismatales
Famili :
Limnocharitaceae
Genus : Limnocharis
Spesies : Limnocharis
flava
|
Genjer
(Limnocharis flava) merupakan tanaman terna, tumbuh di rawa atau kolam
berlumpur yang banyak airnya. Konon asalnya dari Amerika, terutama bagian
negara beriklim tropis. Selain daunnya, bunga genjer muda juga enak dijadikan
masakan. (Putri, 2009)
Morfologi
tanaman :
Limnocharis
flava (Genjer)
adalah salah satu contoh spesies dari subclassis Alismatidae family
Limnocharitaceae. Spesies ini memiliki habitus herba dengan pola percabangan
monopodial serta segi penampang batangnya segitiga berarah tegak lurus ke atas.
(Tjitrosoepomo, 2009: 76) Daunnya tunggal, letak daun
roset akar (equitant), bentuk daunnya jantung (cordate), ujungnya runcing
(accutus), dengan pangkal daunnya jantung (Cordate), bagian tepi daun
bergelombang (undulatus) dan memiliki pertulangan melengkung, jadi berdasarkan
kelengkapan daun, tanaman genjer ini termasuk pada daun lengkap. Tumbuhan
genjer ini biasa hidup di air, sawah ataupun rawa-rawa, apabila dilihat tanaman
ini mempunyai akar serabut yang masuk ke dalam lumpur. (Dasuki, 1992: 20) Termasuk bunga
majemuk, bunga pada tanaman genjer ini terdapat di ketiak daun (flos lateralis
atau flos axillaries). Majemuk, karangan bunga pada tumbuhan ini adalah
umbela komposira dengan simetri bunga zygomorf, bentuk payung, di ketiak
daun, terdiri dari 3-15 kuntum, tangkai panjang 15-25 cm, hijau, kelopak lepas,
bentuk kuku, hijau, tenda bunganya corrolinus, benang sari 3, tangkaj putik
kuning, kepala putik bulat, mahkota lepas, ujung melengkung ke dalam, kuning,
polypetalus.Dengan distribusi seksnya monoceus. Genjer cocok diolah
menjadi tumisan, lalap, pecel, campuran gado-gado atau dibuat sayur bobor.
(Tjitrosoepomo, 2009: 122)
|
Cyrtostachys lakka merupakan satu jenis
tumbuhan dari keluarga Areaceae termasuk jenis tanaman palma yang mempunyai
ukuran buah yantg cukup besar. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya
oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi
masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah
sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini.
Cyrtostachys lakka adalah salah satu contoh
spesies dari subclassis Arecidae family Arecaceae. Spesies ini memiliki habitus berupa pohon, dengan
percabangan monoodial, dan bentuk segi penampang batangnya bulat tegak lurus
beruas – ruas.(Tjitrosoepomo, 2009: 72) Daun dengan jenis daun majemuk, tangkai daun melekat pada buku-buku
batang dengan filotaksis roset
batang (berselang – seling) memiliki daun dengan bentuk daun seperti pita,
dengan pertulangan daun sejajar (parallel), tepi daun rata (entire), dengan
pangkal daun tumpul (obtuse). Dan untuk ujung daunnya meruncing
(accuminatus), pada daun muda berwarna kuning dan tua berwarna hijau. Akar serabut, tebal dan berkayu, berkerumun membentuk
bonggol, adaptif pada lahan berpasir pantai. (Dasuki, 1992: 20) Bunga tersusun majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh
bractea, terdapat bunga jantan dan betina, berumah satu, bunga betina terletak
di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal. Buah besar, diameter 10 cm sampai 20 cm atau bahkan
lebih, berwarna kuning, hijau, atau coklat; buah tersusun dari mesokarp berupa serat yang
berlignin, disebut sabut, melindungi bagian endokarp yang keras (disebut batok) dan kedap air; endokarp melindungi biji yang hanya dilindungi oleh membran yang melekat pada
sisi dalam endokarp. Endospermium berupa cairan yang
mengandung banyak enzim, dan fase padatannya mengendap pada dinding endokarp seiring dengan
semakin tuanya buah; embrio kecil dan baru membesar ketika buah siap untuk
berkecambah (disebut kentos).
Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropika, hampir semua bagiannya
dapat dimanfaatkan orang. (Tjitrosoepomo. 2009: 122).
VII.
Kesimpulan
Dari hasil
pengamatan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Alismatidae dan Arecidae merupakan subkelas dari kelas
Liliopsida.
2. Subclassis Alismatidae, spesies yang
telah diamati pada subkelas iniLimnocharis flava (Genjer),
sedangkan Subclassis Arecidae, spesies yang telah diamati adalah
\ Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi), Anthurium
crystalinum (Kuping Gajah), dan Cocos nucifera (Kelapa).
3. Limnocharis flava (Genjer) dari
family Limnocharitaceae: Habitus herba, daunnya tunggal, akar serabut
yang masuk ke dalam lumpur, termasuk bunga majemuk, karangan bunga pada tumbuhan
ini adalah umbela komposira dengan simetri bunga zygomorf, bentuk payung,
di ketiak daun, terdiri dari 3-15 kuntum, tenda bunganya corrolinus, benang
sari 3, tangkai putik kuning, kepala putik bulat, mahkota lepas dan
polypetalus, kelopak lepas, dengan distribusi seksnya monoceus.
4. Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi) dari family
Pandanaceae: Habitus perdu, berdaun tunggal, berakar
gantung (radix aereus), tumbuh menjalar,biasanya dimanfaatkan sebagai obat kuat (tonikum),
penambah nafsu makan (amara), lemah saraf (neurasthenia), rematik
dan pegal linu, penenang, rambut rontok, mengitamkan rambut, dan ketombe.
5. Anthurium crystalinum (Kuping Gajah) dari family
Araceae: Habitus herba, jenis daun tunggal dengan duduk daun roset batang
(equitant), akarnya serabut, bunga majemuk kecil, dalam jumlah yang besar
tersusun sebagai bulir atau tongkol yang mempunyai seludang, perhiasan bunga
yang terdiri 4-6 segmen, bunga yang berkelamin tunggal tanpa hiasan bunga,
benang sari 2-4-8, kelopak bulat halus, kepala sari kuning membuka dengan celah
atau liana, bebas atau bersatu menjadi satu massa, distribusi seksnya dioceous,
perkembang biakkannya secara vegetative dengan potongan batang dan generative
dengan biji.
6. Cocos nucifera (Kelapa) dari
family Arecaceae: Habitus berupa pohon, daun majemuk dengan filotaksis roset batang (berselang – seling), akar serabut, tebal dan berkayu,
berkerumun membentuk bonggol, bunga tersusun majemuk pada
rangkaian yang dilindungi oleh bractea, berumah satu, bunga betina terletak di
pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal.
VIII. Pertanyaan
1. Tuliskan ciri – crri khusus tumbuhan yang termasuk kepada subclassis
Alismatidae dan Arecidae?
Ciri-ciri khusus pada subclassis
Alismatidae yaitu sebagian besar berupa tumbuhan herba dan hanya sedikit yang
berkayu, tidak mempunyai kambium sehingga tidak ada pertumbuhan sekunder.
Ikatan pembuluh terbuka dan tersebar. Sistem perakarannya adalah perakaran
adventitif (serabut). Daun pada umumnya dengan pertulangan daun parallel
(sejajar), kecuali pada Araceae sebagian tumbuhan dengan pertulangan daun
menjala. Helaian daun seringkali berukuran kecil dengan tangkai yang pendek dan
ada pelepah. Bagian-bagian bunga pada umumnya kelipatan 3, jarang kelipatan 2
atau kelipatan 4. Embrio biji mempunyai satu kotiledon. Polen biasanya
uniaperture (punya satu lubang) dan plastidanya tipe P (berisi protein)
Sedangkan ciri-ciri pada subclassis Arecidae mempunyai
habitus bervariasi, ada yang herba, semak, bahkan pohon. Duduk daun dengan pola
tersebar namun ada juga yang roset akar maupun roset batang, bunga pada umumnya
berukuran kecil dalam perbungaan spadiks dan ditutupi oleh spatha, perhiasan
bunga pada umumnya berukuran kecil dan tidak bisa dibedakan antara kaliks dan
korolla.
2. Jelaskan kekhasan dari Limnocharis flava?
kekhasan dari Limnocharis
flava atau genjer adalah tumbuhan ini tumbuh di permukaan perairan
atau akarnya masuk ke dalam lumpur, tumbuhan tahunan, rimpang tebal dan tegak,
tinggi tumbuhan dapat mencapai setengah meter, daun tegak atau miring, tidak
mengapung, tangkainya panjang dan berlubang, helainnya bervariasi bentuknya,
mahkota bunga berwarna kuning dengan diameter 1.5 cm, kelopak bunga berwarna
hijau.
3. Jelaskan kekhasan dara Cocos
nucifera dilihat dari bunganya?
Kekhasan Cocos nucifera adalah
Bunga majemuk dan terletak pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea, bunga
terdiri dari bunga jantan dan betina.bunga betina terletak di pangkal karangan,
sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal.
4. Jelaskan kekhasan dari Anthurium sp dilihat
dari perbungannya?
Bunga Antrium sp berbentuk jantung,
umumnya berwarna menyolok dan mengkilap, warna seludang bunga amat bervariasi,
misalnya merah cerah, kuning, pink, putih atau bintik bintik merah dengan warna
dasar putih atau kombinasi dari warna-warna tersebut.
5. Tuliskan dan jelaskan family subclassis Arecidae yang
anggotanya banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias?
Family pada subclassis Arecidae yang banyak dimanfaatkan
sebagai tanaman hias yaitu dari family Araceae, Ciri khas dari suku Araceae
adalah bunga majemuk bertipi tongkaol yang berseludang (spatha). Setiap
bunga kecil, uni atau biseksual tetapi tumbuhan umumnya berumah satu. Pada
bunga biseksual perhiasan bunga umumnya 4 – 6 atau tidak ada. Pada bunga
uniseksual perhiasan bunga tereduksi. Buah umumnya buah baka. Perkembagan
tanaman hias sekarang ini sangat pesat, khususnya untuk jenis - jeinis tanaman
hias dari familia Acerace seperti Anthurium, Aglaonema, Alocasia, Caladium,
Phylodendron dan jenis - jenis tanaman hias lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell,
Neil A. 2000. Biologi Edisi kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Kimbal,
John. W. 1999. Biologi. Jakarta: Erlangga
Sudarsono,
dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: UM Press
Tjirosoepomo,
Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press
Tjirosoepomo,
Gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta:
UGM Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar