Kamis, 21 Mei 2015

LAPORAN PRAKTIKUM
BOTANI PHANEROGAMAE
LILIOPSIDA
(Subclassis Alismatidae & subclassis Arecidae)





Disusun Oleh:
                                               Nama                   : 
                                               NIM                    :           
                                               Kelas                   : Biologi C
                                               Kelompok            : 6
                                               Semester              : IV
                                               Asisten                : 1.
PUSAT LABORATORIUM IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN TADRIS IPA-BIOLOGI
2015
LILIOPSIDA
(Subclassis Alismatidae & subclassis Arecidae)
I.    Tujuan
1.      Menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada divisi  Magnoliophyta khususnya Subclassis Alismatidae dan Arecidae.
2.      Membedakan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada family – family yang ada dalam Subclassis Alismatidae dan Arecidae.

II.    Dasar Teori
Magnoliophyta atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum). putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah (karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di dalam ovarium. Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai 64 ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species sedangkan liliopsida mempunyai 19 ordo, 65 familia, kurang lebih 50.000 species. (Sudarsono, 2005: 20).
Kelompok tumbuhan Liliopsida mempunyai akar serabut dan tulang daunnya sejajar atau melengkung. Batangnya tidak berkambium, tidak bercabang-cabang, tetapi beruas-ruas. Bagian bunga berjumlah tiga atau kelipatannya. Semua Liliopsida merupakan tumbuhan monokotil yang memiliki biji berkeping satu, mencakup sekitar 50.000 jenis yang dikelompokkan menjadi 40 famili. Beberapa jenis mempunyai habitus pohon, namun kebanyakan berupa herba semusim atau tahunan. Batangnya bercabang sedikit atau tidak sama sekali. Daunnya memiliki pelepah pada pangkalnya, kebanyakan berupa daun tunggal dengan tulang daun yang sejajar atau melengkung. Jaringan pembuluh tersusun dalam berkas yang tersebar dalam jaringan empulur. Batangnya tidak mempunyai kambium sehingga hanya terjadi pertumbuhan oleh jaringan primer. Bunga Liliopsida mempunyai bagian bunga dengan jumlah kelipatan 3. (Sudarsono, 2005 : 20-22).
Classis Liliopsida terdiri atas lima subclassis terpilih. Adapun yang dibahas dalam praktikum ini hanya 2 dari kelima subclassis tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Subclassis Alismatidae
Subclassis Alismatidae mempunyai 4 ordo dan 16 family, Alismatidae mempunyai karakteristik bunga Apokarp, herba akuatik, sistem pembuluh biasanya tidak mengandung lignin,   pollen triaperture, sel tetangga pada stomata kebanyakan 2, pembuluh terbatas pada akar.
Family dari subclassis Alismatidae yang akan kita bahas dalam kegiatan praktikum ini adalah 1 Family (Campbell, 2000: 180) yaitu :
A.      Familia Limnocharitaceae
Daun yang termasuk kategori daun lengkap, habitus batangnya herba, Bunga majemuk, actinomorf, biseksual, sepal 3, gigih. Kelopak 3, putih atau kuning. Benang sari 3-100. Ovarium unggul. Karpel 3 sampai 20. Familia Limnocharitaceae diwakili oleh tanamanLimnocharis flava Genjer).
2.      Subclassis Arecidae
Subkelas Arecidae merupakan Liliopsida yang mempunyai habitus bervariasi , ada yang herba, semak, bahkan pohon. Duduk daun dengan pola tersebar namun ada juga yang roset akar maupun roset batang, bunga pada umumnya berukuran kecil dalam perbungaan spadiks dan ditutupi oleh spatha, perhiasan bunga pada umumnya berukuran kecil dan tidak bisa dibedakan anatara kaliks dan korolla. Subkelas ini terdiri atas 4 ordo, 5 familia dan kurang lebih 5.600 species.
Family dari subclassis Arecidae yang akan kita bahas dalam kegiatan praktikum ini adalah 3 Family (Campbell, 2000: 178) yaitu:
a.       Familia Pandanaceae
Familia yang habitusnya berupa semak, perdu atau pohon dengan batang yang besar dan rumbuh tegak, bercabang-cabang, atau berupa liana dengan batang-batang memanjat, pada pangkal batang terdapat akar tunjang, kadang-kadang akar keluar dari bagian batang yang lebih tinggi, bahkan dari cabang-cabangnya, daun sempit, panjang, bangun pita dengan tepi berduri kecil-kecil tajam, duri kadang-kadang juga pada sisi punggung ibu tulangnya, tersusun dalam garis spiral (spirotich) yang biasanya ada 3, bunga berkelamin tunggal, telanjang tersusun sebagai bunga tongkol yang bersifat majemuk, terdapat pada ujung batang atau dalam ketiak daun-daun pelindung yang besar, seringkali berwarna, bunga jantan dengan atau tanpa putik yang rudimeter, mempunyai banyak benang sari yang terdapat pada sumbu bunga pendek atau panjang, tangkai sari bebas atau berlekatan, kepala sari tegak terdiri atau 2 ruang sari yang masing-masing dapat terbagi lagi dalam ruang-ruang yang lebih kecil. bunga betina tanpa benang sari mandul atau bila ada kecil dengan posisi yang hipogin. Familia Pandanaceae diwakili oleh tanaman Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi).
b.      Familia Araceae
Familia yang habitusnya berupa terna dengan getah yang cair atau seperti susu, pahit. Dalam tanah mempunyai rimpang yang memanjang atau seperti umbi, kadang-kadang memanjat, jarang dengan batang berkayu, daun biasanya tidak banyak, kadang-kadang baru berbentuk setelah keluar bunga, tunggal atau berbagi sampai majemuk, kebanyakan tersusun sebagai roset akar atau tersebar pada batang atau bersilang dalam 2 baris, helaian bangun jantung atau perisai sering tombak atau anak panah, dengan tangkai yang pada pangkal berubah menjadi upih daun yang seringkali tipis seperti selaput. Bunga kecil, dalam jumlah yang besar tersusun sebagai bulir atau tongkol yang mempunyai seludang, sering berbau tidak sedap, bunga banci atau berkelamin tunggal, bunga yang banci sering sama, yang berkelamin tunggal pada tongkol teratur sedemikian rupa sehingga bunga jantan terdapat dibagian atas tongkol dan bunga jantan betina dibagian bawahnya. Bunga yang banci mempunyai perhiasan bunga yang terdiri 4-6 segmen atau berlekatan membentuk badan seperti piala, bunga yang berkelamin tunggal tanpa hiasan bunga, benang sari 2-4-8. Berhadapan dengan segmen-segmen hiasan bunga, kepala sari membuka dengan celah atau liana, bebas atau bersatu menjadi satu massa, pada bunga betina sering terdapat benang sari–benang sari yang mandul. Familia Araceae diwakili oleh tanaman Anthurium crystalinum (Kuping Gajah).
c.       Familia Arecaceae
Familia yang habitusnya berupa semak, pohon atau liana dengan batang sangat pendek hampir tidak ada, atau tinggi besar, ada yang langsing panjang dan bersifat lentur, biasanya tidak bercabang, seringkali penuh dengan dengan sisa-sisa tangkai daun yang lebar berbentuk upih yang tidak gugur, akar pertama yang berasal dari lembaga segera hilang dan diganti dengan akar-akar yang sama besar yang keluar dari pangkal batang, daun tunggal, bercangap, berbagi atau majemuk dengan susunan tulang-tulang menjari atau menyirip, biasanya besar, panjangnya dapat mencapai beberapa meter, tersusun sebagai roset batang atau roset akar, pada jenis-jenis yang memanjat, tersebar dalam kuncup, daun berlipat bila telah berkembang biasanya berujung tajam, tepi atau ibu tulang berduri. Bunga kecil, banci atau karena adanya reduksi salah satu alat kelaminya menjadi berkelamin tunggal, berumah satu atau berumah dua, kadang-kadang poligam, tersusun dalam bunga majemuk yang bersifat seperti malai, biasanya dengan ibu tangkai bunga yang menebal, yang keseluruhanya membentuk yang disebut bunga tongkol. Karangan bunga itu jarang terdapat pada ujung batang, tetapi biasanya diketiak-ketiak daun atau pada batang dibawah roset daun, kebanyakan diselubungi oleh daun pelindung yang disebut seludang bunga, seludang bunga banyak atau sedikit, seperti belulang atau seperti membran. Hiasan bunga ganda, berupa 3 daun kelopak yang terpisah-pisah atau berlekatan dengan susunan seperti genting atau kutub-kutub, dalam bunga jantan biasanya tersusun seperti katup-katup dalam bunga betina seperti genting. Benang sari biasanya 6, tersusun dalam 2 lingkaran, jarang lebih dari 6 ( 3- banyak ) atau hanya 3, bebas satu dari yang lain atau berlekatan, kepala sari beruang 2, membuka dengan celah membungkus, serbuk sari dengan permukaan yang licin jarang berduri. Familia Arecaceae diwakili oleh tanaman Cocos nucifera (Kelapa).

III. Alat dan Bahan
A.    Alat
1.   Lembar hasil pengamatan
2.   Alat tulis

B.     Bahan
1.     Limnocharis flava (Genjer)
2.     Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi)
3.     Anthurium crystalinum (Kuping Gajah)
4.      

IV. Prosedur Kerja
1.      Habitus, pola percabangan, dan bentuk segi penampang melintang pada spesiemen tumbuhan diamati.
2.       Filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk, dan tepi daunnya diamati.
3.         Bunga di amati dan dibandingkan pada komposisi, jenis karangan bunga, dan simetri bunganya.
4.      Perhiasan dan alat kelamin bunga pada Corolla, Calyx, perigonium, stamen, dan pistilumnya.
5.      Bagian – bagian tumbuhan seperti percabangan, letak stipula, penampang memanjang bunga, braktea, stamen, dan pistilumnya diamati dan diberi nama.

V.       Hasil Pengamatan






















VI. Pembahasan
Liliopsida merupakan tumbuhan monokotil yang memiliki biji berkeping satu, mencakup sekitar 50.000 jenis yang dikelompokkan menjadi 40 famili, kelas Liliopsida yang akan dibahas dalam praktikum ini adalah Subclassis Alismatidae, family dan spesies yang akan diamati pada subkelas ini adalah Family Limnocharitaceae:Limnocharis flava (Genjer), sedangkan Subclassis  Arecidae, family dan spesies yang akan dibahasnya adalah Family Pandanaceae:Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi), Araceae: Anthurium crystalinum (Kuping Gajah) dan Colacasia esculenta (Talas), serta Arecaceae: 
Pengamatan yang pertama yaitu Family Pandanaceae:Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi), berikut gambar dan klasifikasinya :
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Subkelas          : Arecidae
Ordo                : Pandanales
Famili              : Pandanaceae
Genus              : Pandanus
Spesies             : Pandanus amaryllifolius

           

Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi) merupakan jenis tumbuhan monokotil dari famili Pandanaceae yang memiliki daun beraroma wangi yang khas. Daunnya merupakan komponen penting dalam tradisi masakan Indonesia dan negara-negara Asia Tenggaralainnya, tumbuhan ini mudah dijumpai di pekarangan atau tumbuh liar di tepi-tepi selokan yang teduh.
Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi) adalah salah satu contoh spesies dari subclassis Arecidae family Pandanaceae. Spesies ini memiliki habitus perdu dengan pola percabangan menggarpu atau dikotom serta segi penampang batangnya bulat berbuku – buku menjalar. Berdaun tunggal dengan duduk daunnya equitant, bentuk daunnya lanset memanjang (lanceolate) dengan pertulangan sejajar (parallel), ujungnya meruncing (accuminatus), dengan pangkal daunnya tumpul (obtuse), bagian tepi daun rata (entire), permukaan daun licin, Daun tidak lengkap karena tidak memiliki upih dan tangkai daun hanya memiliki helaian saja. (Tjitrosoepomo, 2009: 7) Berakar gantung (radix aereus), tumbuh menjalar, akar tunjang keluar di sekitar pangkal batang dan cabang. Pandan wangi biasanya dimanfaatkan sebagai obat kuat (tonikum), penambah nafsu makan (amara), lemah saraf (neurasthenia), rematik dan pegal linu, penenang, rambut rontok, mengitamkan rambut, dan ketombe.  (Tjitrosoepomo. 2009: 122).
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Subkelas          : Arecidae
Ordo                : Arales
Famili              : Araceae
Genus              : Anthurium
Spesies             : Anthurium crystalinum

Bersadarkan pengamatan yang kedua yaitu Anthurium crystalinum (Kuping Gajah)berikut gambar dan klasifikasinya :
         
Anthurium crystalinum (Kuping Gajah) adalah tanaman berdaun indah ini masih berkerabat dengan sejumlah tanaman hias populer semacam aglaonemaphilodendron,keladi hias, dan alokasia. tanaman ini termasuk jenis tanaman evergreen atau tidak mengenal masa dormansi. Dialam, biasanya tanaman ini hidup secara epifitdengan menempel di batang pohon. Dapat juga hidup secaraterestrial di dasar hutan.
Anthurium crystalinum (Kuping Gajah) adalah salah satu contoh spesies dari subclassis Arecidae family Araceae. Spesies ini memiliki habitus herba pola percabangan monopodial, bentuk penampang batangnya bulat berair. (Tjitrosoepomo, 2009: 72) Jenis daun tunggal, duduk daun roset batang (equitant), bentuk daun jantung (cordaate), ujung daun meruncing (accminautus), pangkal daunnya jantung (cordate),  pertulangan menjari (palmatus) keputih-putihan, tepi daun bergelombang (undulate). Akarnya serabut. (Dasuki, 1992: 20) Bunga majemuk kecil, dalam jumlah yang besar tersusun sebagai bulir atau tongkol yang mempunyai seludang, sering berbau tidak sedap, bunga banci atau berkelamin tunggal, bunga yang banci sering sama, yang berkelamin tunggal pada tongkol teratur sedemikian rupa sehingga bunga jantan terdapat dibagian atas tongkol dan bunga jantan betina dibagian bawahnya. Bunga yang banci mempunyai perhiasan bunga yang terdiri 4-6 segmen atau berlekatan membentuk badan seperti piala, bunga yang berkelamin tunggal tanpa hiasan bunga, benang sari 2-4-8. Berhadapan dengan segmen-segmen hiasan bunga, kelopak bulat halus, kepala sari kuning membuka dengan celah atau liana, bebas atau bersatu menjadi satu massa, pada bunga betina sering terdapat benang sari–benang sari yang mandul. Distribusi seksnya dioceous. Perkembang biakkannya secara vegetative dengan potongan batang dan generative dengan biji. Kuping gajah berkhasiat sebagai obat bengkak pada tenggorokan dan mulut. (Tjitrosoepomo. 2009: 122).
Kerajaan    : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Sub Kelas        : Alismatidae
Ordo                : Alismatales
Famili              : Limnocharitaceae
Genus              : Limnocharis
Spesies            : Limnocharis flava

Berdasarkan hasil pengamatan yang ketiga yaitu Limnocharis flava (Genjer). Berikut gambar dan klasifikasinya :
           
Genjer (Limnocharis flava) merupakan tanaman terna, tumbuh di rawa atau kolam berlumpur yang banyak airnya. Konon asalnya dari Amerika, terutama bagian negara beriklim tropis. Selain daunnya, bunga genjer muda juga enak dijadikan masakan. (Putri, 2009)
Morfologi tanaman :
Limnocharis flava (Genjer) adalah salah satu contoh spesies dari subclassis Alismatidae family Limnocharitaceae. Spesies ini memiliki habitus herba dengan pola percabangan monopodial serta segi penampang batangnya segitiga berarah tegak lurus ke atas. (Tjitrosoepomo, 2009: 76)  Daunnya tunggal,  letak daun roset akar (equitant), bentuk daunnya jantung (cordate), ujungnya runcing (accutus), dengan pangkal daunnya jantung (Cordate), bagian tepi daun bergelombang (undulatus) dan memiliki pertulangan melengkung, jadi berdasarkan kelengkapan daun, tanaman genjer ini termasuk pada daun lengkap. Tumbuhan genjer ini biasa hidup di air, sawah ataupun rawa-rawa, apabila dilihat tanaman ini mempunyai akar serabut yang masuk ke dalam lumpur. (Dasuki, 1992: 20) Termasuk bunga majemuk, bunga pada tanaman genjer ini terdapat di ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaries). Majemuk, karangan bunga pada tumbuhan ini adalah umbela komposira dengan simetri bunga zygomorf, bentuk payung, di ketiak daun, terdiri dari 3-15 kuntum, tangkai panjang 15-25 cm, hijau, kelopak lepas, bentuk kuku, hijau, tenda bunganya corrolinus, benang sari 3, tangkaj putik kuning, kepala putik bulat, mahkota lepas, ujung melengkung ke dalam, kuning, polypetalus.Dengan distribusi seksnya monoceus.  Genjer cocok diolah menjadi tumisan, lalap, pecel, campuran gado-gado atau dibuat sayur bobor. (Tjitrosoepomo, 2009: 122)
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
C. lakka

Berdasarkan hasil pengamatan yang keempat yaitu pohon palem , berikut gambar dan klasifikasinya :
Cyrtostachys lakka merupakan satu jenis tumbuhan dari keluarga Areaceae termasuk jenis tanaman palma yang mempunyai ukuran buah yantg cukup besar. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini.
Cyrtostachys lakka adalah salah satu contoh spesies dari subclassis Arecidae family Arecaceae. Spesies ini memiliki habitus berupa pohon, dengan percabangan monoodial, dan bentuk segi penampang batangnya bulat tegak lurus beruas – ruas.(Tjitrosoepomo, 2009: 72) Daun dengan jenis daun majemuk, tangkai daun melekat pada buku-buku batang dengan filotaksis roset batang (berselang – seling) memiliki daun dengan bentuk daun seperti pita, dengan pertulangan daun sejajar (parallel), tepi daun rata (entire), dengan pangkal daun tumpul (obtuse). Dan untuk ujung daunnya meruncing (accuminatus), pada daun muda berwarna kuning dan tua berwarna hijau. Akar serabut, tebal dan berkayu, berkerumun membentuk bonggol, adaptif pada lahan berpasir pantai. (Dasuki, 1992: 20) Bunga tersusun majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea, terdapat bunga jantan dan betina, berumah satu, bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal. Buah besar, diameter 10 cm sampai 20 cm atau bahkan lebih, berwarna kuning, hijau, atau coklat; buah tersusun dari mesokarp berupa serat yang berlignin, disebut sabut, melindungi bagian endokarp yang keras (disebut batok) dan kedap air; endokarp melindungi biji yang hanya dilindungi oleh membran yang melekat pada sisi dalam endokarp. Endospermium berupa cairan yang mengandung banyak enzim, dan fase padatannya mengendap pada dinding endokarp seiring dengan semakin tuanya buah; embrio kecil dan baru membesar ketika buah siap untuk berkecambah (disebut kentos). Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropika, hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan orang. (Tjitrosoepomo. 2009: 122).
VII.          Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Alismatidae dan Arecidae merupakan subkelas dari kelas Liliopsida.
2.      Subclassis Alismatidae, spesies yang telah diamati pada subkelas iniLimnocharis flava (Genjer), sedangkan Subclassis  Arecidae, spesies yang telah diamati adalah \ Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi), Anthurium crystalinum (Kuping Gajah), dan Cocos nucifera (Kelapa).
3.      Limnocharis flava (Genjer) dari family Limnocharitaceae: Habitus herba, daunnya tunggal, akar serabut yang masuk ke dalam lumpur, termasuk bunga majemuk, karangan bunga pada tumbuhan ini adalah umbela komposira dengan simetri bunga zygomorf, bentuk payung, di ketiak daun, terdiri dari 3-15 kuntum, tenda bunganya corrolinus, benang sari 3, tangkai putik kuning, kepala putik bulat, mahkota lepas dan polypetalus, kelopak lepas, dengan distribusi seksnya monoceus.
4.      Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi) dari family Pandanaceae: Habitus perdu, berdaun tunggal, berakar gantung (radix aereus), tumbuh menjalar,biasanya dimanfaatkan sebagai obat kuat (tonikum), penambah nafsu makan (amara), lemah saraf (neurasthenia), rematik dan pegal linu, penenang, rambut rontok, mengitamkan rambut, dan ketombe.
5.      Anthurium crystalinum (Kuping Gajah) dari family Araceae: Habitus herba, jenis daun tunggal dengan duduk daun roset batang (equitant), akarnya serabut, bunga majemuk kecil, dalam jumlah yang besar tersusun sebagai bulir atau tongkol yang mempunyai seludang, perhiasan bunga yang terdiri 4-6 segmen, bunga yang berkelamin tunggal tanpa hiasan bunga, benang sari 2-4-8, kelopak bulat halus, kepala sari kuning membuka dengan celah atau liana, bebas atau bersatu menjadi satu massa, distribusi seksnya dioceous, perkembang biakkannya secara vegetative dengan potongan batang dan generative dengan biji.
6.      Cocos nucifera (Kelapa) dari family Arecaceae: Habitus berupa pohon, daun majemuk dengan filotaksis roset batang (berselang – seling), akar serabut, tebal dan berkayu, berkerumun membentuk bonggol, bunga tersusun majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea, berumah satu, bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal.
     
VIII.            Pertanyaan
1.      Tuliskan ciri – crri khusus tumbuhan yang termasuk kepada subclassis Alismatidae dan Arecidae?
Ciri-ciri khusus pada subclassis Alismatidae yaitu sebagian besar berupa tumbuhan herba dan hanya sedikit yang berkayu, tidak mempunyai kambium sehingga tidak ada pertumbuhan sekunder. Ikatan pembuluh terbuka dan tersebar. Sistem perakarannya adalah perakaran adventitif (serabut). Daun pada umumnya dengan pertulangan daun parallel (sejajar), kecuali pada Araceae sebagian tumbuhan dengan pertulangan daun menjala. Helaian daun seringkali berukuran kecil dengan tangkai yang pendek dan ada pelepah. Bagian-bagian bunga pada umumnya kelipatan 3, jarang kelipatan 2 atau kelipatan 4. Embrio biji mempunyai satu kotiledon. Polen biasanya uniaperture (punya satu lubang) dan plastidanya tipe P (berisi protein)
Sedangkan ciri-ciri pada subclassis Arecidae mempunyai habitus bervariasi, ada yang herba, semak, bahkan pohon. Duduk daun dengan pola tersebar namun ada juga yang roset akar maupun roset batang, bunga pada umumnya berukuran kecil dalam perbungaan spadiks dan ditutupi oleh spatha, perhiasan bunga pada umumnya berukuran kecil dan tidak bisa dibedakan antara kaliks dan korolla.
                                                            
2.      Jelaskan kekhasan dari Limnocharis flava?
kekhasan dari Limnocharis flava atau genjer adalah tumbuhan ini tumbuh di permukaan perairan atau akarnya masuk ke dalam lumpur, tumbuhan tahunan, rimpang tebal dan tegak, tinggi tumbuhan dapat mencapai setengah meter, daun tegak atau miring, tidak mengapung, tangkainya panjang dan berlubang, helainnya bervariasi bentuknya, mahkota bunga berwarna kuning dengan diameter 1.5 cm, kelopak bunga berwarna hijau.

3.      Jelaskan kekhasan dara Cocos nucifera dilihat dari bunganya?
Kekhasan Cocos nucifera adalah Bunga majemuk dan terletak pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea, bunga terdiri dari bunga jantan dan betina.bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal.


4.      Jelaskan kekhasan dari Anthurium sp dilihat dari perbungannya?
Bunga Antrium sp berbentuk jantung, umumnya berwarna menyolok dan mengkilap, warna seludang bunga amat bervariasi, misalnya merah cerah, kuning, pink, putih atau bintik bintik merah dengan warna dasar putih atau kombinasi dari warna-warna tersebut.

5.      Tuliskan dan jelaskan family subclassis Arecidae yang anggotanya banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias?
Family pada subclassis Arecidae yang banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias yaitu dari family Araceae, Ciri khas dari suku Araceae adalah bunga majemuk bertipi tongkaol yang berseludang (spatha). Setiap bunga kecil, uni atau biseksual tetapi tumbuhan umumnya berumah satu. Pada bunga biseksual perhiasan bunga umumnya 4 – 6 atau tidak ada. Pada bunga uniseksual perhiasan bunga tereduksi. Buah umumnya buah baka. Perkembagan tanaman hias sekarang ini sangat pesat, khususnya untuk jenis - jeinis tanaman hias dari familia Acerace seperti Anthurium, Aglaonema, Alocasia, Caladium, Phylodendron dan jenis - jenis tanaman hias lainnya.












DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. 2000. Biologi Edisi kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Kimbal, John. W. 1999. Biologi. Jakarta: Erlangga
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: UM Press
Tjirosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press
Tjirosoepomo, Gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta:
UGM Press








Tidak ada komentar:

Posting Komentar