LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI PHANEROGAMAE
MAGNOLIOPHYTA
(subclassis rosidae)

Oleh:
Disusun Oleh :
Nama :
NIM :
Kelas / semester :
Biologi – C / 4
Kelompok : 6
Asprak : 1.
LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2015
MAGNOLIOPHYTA
(SUBCLASSIS ROSIDAE)
I.
TUJUAN
1.
Menemukan ciri-ciri
khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada Divisi Magnoliophyta khususnya
subclassis Rosidae.
2.
Menemukan ciri-ciri
khusus tumbuhan yang termasuk pada famili-famili yang ada dalam subclassis
Rosidae.
II.
Landasan Teori
Magnoliophyta atau angiospermae
merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan generatifnya berupa
bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (Calyx)
dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang
berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina berupa putik
(pistilum). putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah (karpel) tetapi
ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu
karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di dalam ovarium.
Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida
(dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai 64
ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species sedangkan liliopsida
mempunyai 19 ordo, 65 familia, kurang lebih 50.000 species. (Sudarsono, 2005:
20).
Kelas magnoliopsida (dicotilodenae) terdiri atas tumbuhan berkayu dan
herba adanya kambium membuat anggota – anggota kelas magnoliiopsida mengalami
mengalami pertumbuhan sekunder pada batang dan akarnya. Pembuluh yang teratur
dan tersusun melingkar . daun dengan venasi menjala berbentuk penninervis, daun
pada umumnya mempunyai tangkai dan helain daun yang melebar . bunga pada
umumnya kelipatan 5 atau 4, dan jarang kelipatanya 3. embrio biji mempunyai 2
kotiledon, jarang hanya 1 ,3 dan 4 kotiledon Kelas magnoliopsida terdiri atas 6
sub kelas, yaitu : Magnoliidae, Hamamelidae, Caryophillidae, Rosidae ,
Asteriade (Sudarsono, 2005 : 20-22 ).
Classis Magnoliopsida terdiri atas enam subclassis terpilih. Adapun yang
dibahas dalam praktikum ini hanya 1 dari keenam subclassis tersebut adalah
sebagai berikut (Kimball. 1987):
1.
Subclassis Rosidae
Subkelas Rosidae terdiri atas 18 ordo,
114 familia dan anggotanya sekitar 58.000 spesies. Subkelas ini termasuk
subkelas terbesar dari angiospermae dalam hal jumlah familia dan jumlah
spesiesnya. Ke 18 ordo tersebut adalah Rosales, Fabales, Proteales,
Podostemales, Haloragales, Myrtales, Rhizophotales, Cornales, Santanales,
Rafflesiales, Cetastrales, Euphorniales, Rhamnales, Linales, Polygalales,
Sapindales, Geraniales., dan Apiales. Rosidae mempunyai karakteristik stamen
tersusun sentripetal jarang sentrifugal, bunga jarang dengan plasenta parietal,
ovarium majemuk, tetapi sering dengan 2 atau beberapa lokus yang hanya memiliki
1 atau 2 ovul, bunga polypetal atau sering apetal, jarang juga sympetal.
Yang akan kita bahas dalam kegiatan praktikum ini adalah 8
Family (Kimball. 1987) yaitu :
a.
Familia Euphorbiaceae
Tumbuhan berupa herba, semak, pohon,
seringkali bergetah. Daun umumnya tunggal, letaknya berseling. Bunga biasanya
kecil, bersimetri banyak, uniseksual, seringkali monoecius, yang tersusun
sebagai bunga majemuk. Periantium kelipatan 5 dalam satu atau dua seri, atau
dapat juga mereduksi. Stamen satu sampai banyak. Ovarium berlokuli 3, ovula
satu atau dua dalam tiap lokulus, dengan posisi menggantung (pendulus) dan
menunduk (anatropus), milkropil biasanya tertutup oleh karunkula, stilus
berjumlah 3 masing-masing terdiri dari dua lobi. Buah bervariasi ummumnya
menjadi desihen atau sizokarp (terdiri dari 3 loksi) dengan 3 atau 6 biji yang
memiliki endosperma. Contoh: Ricinus communis (Jarak).
b.
Familia Rosaceae
Tumbuhan berupa semak jarang berupa
herba. Daun tunggal, majemuk, berseling dan stipula. Bunga seringkali
biseksual, bersimetri banyak dan periginius. Kalliks berbentuk tabung berlobi
5, petal 5 buah dan petal tampak menonjol dan berukuran besar. Benang sari
banyak melengkung ke dalam pada waktu kuncup. Ovarium berkarpel satu atau
banyak, ovula bebas, konatus atau adnatus pada dasar bunga, ovula umumnya dua
pada tiap ovarium, satu stilus atau lebih. Buah berupa drupa, pome, atau
aksene. Biji dengan eendosperma sedikit atu tanpa endosperma. Contohnya : Rosa hybrida (Ros)
c.
Familia Rutaceae
Berupa pohon atau semak, pada daunnya
bersisik dan transparan yang berisi minyak.. bunga dan daun beraroma keras.
Daun berhadapan atau berseling, seringkali majemuk. Bunga biasabya biseksual,
bersimetri banyak,. Sepal dan tepal masing masing berjumlah 4 buah dan 5 buah,
bebas dan konatus, dengan dua sampai banyak ovula, stilus bebes atau konatus.
Buah berupa beri kapsul atau Sizokarp. Biji dapat mengandung endosperma.
Contoh: Citrus aurantifolia (jeruk
nipis)
d.
Familia Fabaceae
Tumbuhan yang memiliki ciri-ciri
habitus perdu, herba. Daunnya tunggal atau majemuk; tersebar atau bergantian.
Bunganya majemuk atau tunggal, zygomorp, sering ada braktea, sepal 5, lepas bersatu,
petal 5 lepas berbentuk kupu-kupu, lepas (1 vaxilum, 2 ala, dan 2 carina);
stamen 10 monodelphus atau diadelphus, pistil 1, ovarium superum, karpel 1,
apokarp, beruang 1, plasenta marginalis. Buahnya legumen (polongan). Contohnya;
Arachis hipogaea (kacang tanah)
e.
Familia Myrtaceae
Tumbuhan yang memiliki ciri-ciri
habitus perdu, pohon, kulit batang mudah terkelupas. Daunnya tunggal, tampa
stipula, tersebar, berhadapan atau bergantian. Bunganya kebannyakn tunggal,
sepal 4-5, bersatu, tabung sepal meliputi ovarium, petal 5, lepas, cepat jatuh,
imbrikatus, stamen banyak, filamen sering berwarna, pistil 1, beruang 1-banyak,
ovarium inferum, plasenta aksilar atau sentralis. Buah tunggal, bacca, drupa
atau nux. Contohnya : Psidium guajava
(jambu batu)
f.
Familia Anacardiaceae
Tumbuhan yang memiliki ciri-ciri
habitus perdu, pohon. Daun tunggal atau mejemuk, tersebar. Bunga mejemuk,
biseksual atau uniseksual, pentamer, stamen 5-10, sering terdapat staminodium,
terdapat diskus bentuk cincin dekat stamen, ovarium superum atau semiinferum
dengan 1-5 karpel, ruang sejumlah karpel, 1-2 ovul tiap ruang. Buah tunggal,
drupa. Contoh : Manggifera indica (mangga)
g.
Familia Caesalpinaceae
Tumbuhan yang memiliki ciri-ciri
habitus perdu, pohon. Caesalpinia berbatang simpodium dengan daun umumnya
majemuk menyirip (majemuk pinnatus), atau menyirip ganda (majemuk bipinnatus),
jarang sekali ditemukan tunggal atau beranak daun satu. Bunga nya majemuk tak
terbatas (Racemosa), dengan bunga tersusun dalam tandan. Memiliki 5 daun
kelopak (sepal), dengan 5 daun mahkota (petal) yang bebas yang artinya tidak
ada yang berlekatan (dapat pula ditemukan jumlah daun mahkota (petal) kurang
dari 5). Benang sari (stamen) kurang lebih berjumlah 10, bisanya bebas atau
berlekatan, putik (pistillum) dengan satu daun buah (carpel). Buahnya berupa
buah polong yang jika masak akan kering kemudian pecah. Buahnya juga dapat
berdaging dan tidak membuka, sering kali bersayap. Biji dengan endoperm yang
tipis atau tanpa adanya endosperm, lembaga besar. Contoh: Caesal pulcherima (kembang merak)
h.
Familia mimmosaceae
Bunga banci, aktinomorf, mempunyai kelopak berbilangan 4 – 5 berlekatan,
mahkota terdiri atas daun-daun mahkota yang sama jumlahnya dan bebas satu sama
lain, Benang sari 2 x lipat jumlah daun
mahkota, atau banyak,
Bunga terangkai dalam bunga majemuk berbentuk tongkol
yang seringkali tanpak seperti satu bunga saja. Contoh: Mimosa
pudica (putri malu)
III.
ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1.
Lembar hasil pengamatan
2.
Loup
B. Bahan
1.
Caesal
pulcherima (kembang merak)
2.
Rosa
hybrida (Bunga Mawar)
3. Manggifera indica (mangga)
4.
Averrhoa carambola L.( belimbing)
5.
Arachis hipogaea (kacang tanah)
6.
Psidium
guajava (jambu biji)
7.
Punica granatum L.( delima)
8.
Syzigium
aqueum( jambu air)
9.
Citrus aurantifolia (jeruk nipis)
10. Mimmosa pudica (putri malu)
IV.
Prosedur Kerja
1.
Habitus, pola
percabangan, dan bentuk segi penampang melintang pada spesiemen tumbuhan
diamati.
2.
Filotaksis,
komposisi, pertulangan, bentuk, dan tepi daunnya diamati.
3.
Bunga di amati dan
dibandingkan pada komposisi, jenis karangan bunga, dan simetri bunganya.
4.
Perhiasan dan alat
kelamin bunga pada Corolla, Calyx, perigonium, stamen, dan pistilumnya.
5.
Bagian – bagian
tumbuhan seperti percabangan, letak stipula, penampang memanjang bunga, stamen,
dan pistilumnya diamati dan diberi nama.
V.
HASIL PENGAMATAN
VI.
PEMBAHASAN
Divisi magnoliophyta merupakan
devisi yang terbesar dari organisme fotosintetik dikarenakan divisi
magnoliophyta memiliki ribuan jenis. devisi magnoliophyta mempunyai ukuran
tubuh yang sangat bervariasi sampai pada tumbuhan air, beberapa jenis divisi
magnoliophyta merupakan tanamn pemanjat yang dapat mencapai ketinggian kanopi
hutan tropis dan ada juga yang epipit, subkelas magnoliophyta tersebut akan
dibahas dalam praktikum ini adalah Subclassis Rosidae, spesies yang akan
diamati pada subkelas ini adalah Caesal
pulcherima (kembang merak), Rosa
hybrida (Bunga Mawar), Manggifera
indica (mangga), Averrhoa carambola L.( belimbing), Arachis hipogaea (kacang tanah), Psidium
guajava (jambu biji), Punica granatum L.( delima), Syzigium aqueum( jambu air), Citrus aurantifolia (jeruk
nipis), dan Mimmosa pudica (putri malu). Berikut
rincian pembahasannya:
Pengamatan pertama yaitu
membahas tentang Caesal
pulcherima
(kembang merak). Caesalpinia pulcheriman (kembang merak) merupakan tanaman
semak
famili Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari
berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun
mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih
hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu.. (Anonim. 2009)
Morfologi:
Caesalpinia pulcheriman (kembang merak) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Fabales family
Caesalpiniaceae. Spesies ini memiliki habitus perdu pola percabangan simpodial,
bentuk penampangnya bulat , memiliki daun daun majemuk menyirip tunggal (pinnatus) dengan letak filotaksisnya berhadapan (oposite), bentuk daun bulat telur terbalik . memiliki
pertulangan daun menyirip (pinnate).
Tepi daunnya rata (entire), dengan ujung daun retusus dengan pangkal daun tumpul, memiliki bunga majemuk bunga yang zygomorf, dengan perbungaan simosa,
letak bunganya adalah pada ujung batang atau flos terminalis. Flos terminalis
adalah bunga yang terdapat pada ujung batang tumbuhan. Terdapat
perhiasan bunga yaitu memiliki mahkota (corolla) lima buah dan kelopak (calix)
juga sebanyak lima buah berwarna orange. Banyak terdapat Stamen pada
bunga ini, yaitu ada 10 benang sari sembilan buah bersatu, dan satu buah lepas
atau diadelpus, yaitu bersatu dalam dua ikatan yang jumlahnya tidak
sebanding. Bunga ini memiliki putik satu buah. Dan distribusi seks pada
tumbuhan ini yaitu dengan cara monoesius, bunga jantan dan bunga betina
terdapat pada satu individu, pada perbungaan yang sama atau tidak. (
Tjitrosoepomo. 1985)
Kingdom : Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo
: Fabales
Famili : Caesalpiniaceae
Genus : Caesalpinia
Spesies : Caesalpinia pulcherima
|
|
Familia Rosaceae yaitu tumbuhan berupa
semak jarang berupa herba. Daun tunggal, majemuk, berseling dan stipula. Bunga
seringkali biseksual, bersimetri banyak dan periginius. Kalliks berbentuk
tabung berlobi 5, petal 5 buah dan petal tampak menonjol dan berukuran besar.
Benang sari banyak melengkung ke dalam pada waktu kuncup. Ovarium berkarpel
satu atau banyak, ovula bebas, konatus atau adnatus pada dasar bunga, ovula
umumnya dua pada tiap ovarium, satu stilus atau lebih. Buah berupa drupa, pome,
atau aksene. Biji dengan endosperma sedikit atau tanpa endosperma. Contohnya : Rosa
hybrida, Pyrus molus, Rosa rosaefolius.
Mawar (Rosa hybrida) merupakan salah satu tanaman
yang termasuk dalam family Rosaceae. Spesies mawar umumnya berupa tanaman semak
yang berduri atau tanaman memanjat yang tingginya bisa mencapai 2 sampai 5
meter. Mawar sebenarnya bukan tanaman tropis, karena sebagian besar spesies
merontokkan seluruh daunnya dan hanya beberapa spesies yang ada di Asia
Tenggara yang selalu berdaun hijau sepanjang tahun. Warna bunga biasanya putih,
merah jambu atau kuning, dan merah. Pada umumnya, mawar memiliki duri-duri
kecil yang tajam di bagian tangkainya. Namun, ada beberapa spesies mawar
mempunyai duri yang tidak berkembang dan tidak tajam (Platt, 1991).
Berdasarkan hasil pengamatan
tersebut,
Rosa hybrida (Bunga Ros) adalah salah satu contoh spesies dari ordo
Rosales family Rosaceae. Spesies ini memiliki habitus
berupa perdu, dengan percabangan simpodial, dan bentuk segi penampangnya bulat
berduri,
daun dengan jenis daun majemuk (folium compositum), dengan filotaksis berhadapan (opposite) memiliki daun dengan bentuk daun bulat telur lonjong (ovatus), dengan pertulangan daun menyirip (pinnatus) Tepi daun bergerigi (serrate)
yaitu torehan tajam sedangkan tonjolan tumpul, dengan pangkal daun jantung (cordatus). Dan untuk ujung daun bunga ini adalah meruncing
(accuminatus), memiliki satu
bunga yang terletak terminalis atau
terletak pada ujung batang. Karangan bunga atau perbungaan adalah rasemosa berssimetri aktimorf. Memiliki
mahkota (corolla) sebanyak 19
buah berwarna putih dengan susunannya yang saling menumpuk. Dan Rosa alba memiliki kelopak (calix) dengan jumlah 5 buah dengan
susunan terpisah satu sama lainnya atau bisa di bilang seperti bintang dan
memiliki warna hijau. Untuk alat reproduksinya memiliki benang sari dan putik dengan jumlah yang banyak pada satu tumbuhan sehingga bisa
disebut dioesius atau
berumah dua. Yang menjadi bagian tambahan pada tumbuhan ini adalah adanya imergen (duri). (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191)
Manfaat
Bunga mawar
biasa disebut sebagai Bunga Ratu karena warnanya yang menarik dan keberadaannya
yang mendominasi dalam tatanan kehidupan manusia. Selain itu bermanfaat sebagai
antiinflamasi, antikarsinogen, antiallergenik dan sebagainya. Bunga mawar kerap
digunakan sebagai bahan dalam minuman untuk mereka yang menderita penyakit
iritasi usus, kantung empedu, dan masalah pada hati. Biasanya air mawar
tersebut diekstrak bersamaan dengan teh, menjadi paduan minuman sehat yang
wangi dan memiliki banyak khasiat dalam tubuh.
Air mawar merupakan air bersih dan memiliki aroma yang mampu
meningkatkan suasana hati. Warna mawar yang menarik terbukti juga dapat
mengurangi kadar stress atau depresi karena warnanya yang menari dan indah.
|
Kingdom : Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subclass
: Rosidae
Ordo : Rosales
Famili
: Rosaceae
Genus
: Rosa
Spesies
: Rosa hybrida
|
Mangga
(Mangifera indica L.) termasuk famili
Anacardiacea, terdiri dari 64 generasi. Di samping mangga, beberapa tanaman
lain yang segenerasi dengan mangga adalah Anacardium
occidentale (jambu mete), Spodias
mangifera (hot plum, amra), Bouea
macrophylla Griff. (gandaria) dan Pisticia
vere L.(pistachio) (Tjitrosoepomo,2003).
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut,
mangga memiliki habitus berupa pohon dengan percabangan simpodial, memiliki
bentuk/segi penampang bulat. Daun merupakan tunggal dengan letak filotaksis
berhadapan (opposita), bentuk daun bulat telur lonjong, memiliki pertulangan
(nervatio atau venatio) daun menyirip, tepi daun (margo folii) serulatus, ujung
daun (apex folii) berbentuk runcing, pangkal daun (bassis folii) berbentuk
obtusus.
Bunga pada mangga merupakan bunga
majemuk yang berkarang dalam malai bercabang banyak di ujung ranting terletak terminal,
dengan karangan bunga berbentuk simosa, simetri bunga aktinomorf. Karangan
bunga biasanya berbulu, tetapi sebagian ada juga yang gundul, kuning kehijauan,
sampai 40 cm panjangnya. Bunga majemuk ini terdiri dari sumbu utama yang
mempunyai banyak cabang utama. Setiap cabang utama ini mempunyai banyak
cabang-cabang, yakni cabang kedua. Ada kemungkinan cabang bunga kedua ini
mempunyai suatu kelompok yang terdiri dari 3 bunga atau mempunyai cabang tiga.
Setiap kelompok tiga bunga terdiri dari tiga kuntum bunga dan setiap kuntum
bertangkai pendek dengan daun kecil. Jumlah bunga pada setiap bunga majemuk
bisa mencapai 1000-6000.Bunga-bunga dalam karangan berkelamin campuran, ada
yang jantan dan ada pula yang hermafrodit (berkelamin dua). Besarnya bunga lebih
kurang 6-8 mm. Bunga jantan lebih banyak daripada bunga hermafrodit, dan jumlah
bunga hermafrodit inilah yang menentukan terbentuknya buah.
Kelopak bunga biasanya bertaju 5;
demikian juga mahkota bunga terdiri dari 5 daun bunga, tetapi kadang-kadang ada
yang 4 sampai 8. Warnanya kuning pucat, sedangkan pada bagian tengah terdapat
garis timbul berjumlah 3 sampai 5 yang warnanya sedikit tua. Bagian tepi daun
mahkota berwarna putih. Pada waktu akan layu, warna mahkota bunga tadi menjadi
kemerahan.
Benang
sari berjumlah 5 buah, tetapi yang subur hanya satu atau dua buah sedangkan
yang lainnya steril. Benang sari yang subur biasanya hampir sama panjang dengan
putik, yakni kira-kira 2 mm, sedangkan yang steril lebih pendek. Kepala putik
berwarna kemerah-merahan dan akan berubah warna menjadi ungu pada waktu kepala
sari membuka untuk memberi kesempatan kepada tepung sari yang telah dewasa
untuk menyerbuki kepala putik. Bentuk tepung sari biasanya bulat panjang, lebih
kurang 20-35 mikron. Distribusi seks yaitu dengan monoesius.
Buah mangga termasuk kelompok buah batu
yang berdaging. Panjang buah kira-kira 2,5-30 cm. Bentuk buah ada yang bulat,
bulat telur atau memanjang dan ada juga yang bentuknya pipih. Warnanya
bermacam-macam, ada yang hijau, kuning, merah atau campuran. Pada bagian ujung
buah,ada bagian yang runcing yang disebut paruh. Diatas paruh ada bagian yang
memebengkok yang disebut sinus, yang dilanjutkan kebagian perut. Bagian
belakang disebut punggung. Kulitnya tebal dan ada kelenjer, dagingnya tebal dan
ada yang kuning tergantung jenisnya. Daging buah ada yang besar dan ada juga
yang tidak besar, ada yang berair dan ada yang tidak berair, ada yang manis dan
ada yang kurang manis. Biji letaknya didalam kulit niji yang keras, besarnya
bervariasi. Biji terdiri dari dua keping, biji ada yang monoembryonal dan ada
yang poliembryonal.
Manfaat
Mangga memiliki kandungan vitamin c
yang berguna untuk kebutuhan tubuh, buah mangga dapat digunakan sebagai jus,
rujak, manisan, dan sebagai pembuatan dodol. Kayu mangga dapat gunakan untuk
bahan bangunan.
Mangga terutama ditanam untuk buahnya.
Buah yang matang umum dimakan dalam keadaan segar, sebagai buah meja atau
campuran es, dalam bentuk irisan atau diblender. Buah yang muda kerapkali
dirujak, atau dijajakan di tepi jalan setelah dikupas, dibelah-belah dan
dilengkapi bumbu garam dengan cabai. Buah mangga juga diolah sebagai manisan,
irisan buah kering, dikalengkan dan lain-lain. Di berbagai daerah di Indonesia,
mangga (tua atau muda) yang masam kerap dijadikan campuran sambal atau masakan
ikan dan daging.
Biji mangga dapat dijadikan pakan
ternak atau unggas, di India bahkan dijadikan bahan pangan di masa paceklik.
Daun mudanya dilalap atau dijadikan sayuran. Kayu mangga cukup kuat, keras dan
mudah dikerjakan; namun kurang awet untuk penggunaan di luar. Kayu ini juga
dapat dijadikan arang yang baik. (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191).
Kingdom : Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Subclass : Rosidae
Ordo
: Sapindales
Famili
: Anacardiaceae
Genus
: Manggifera
Spesies : Manggifera indica
|
|
Arachis hypogaea (kacang tanah)
merupakan sejenis tanaman tropika. Ia tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50
cm (1 hingga 1½ kaki) dan mengeluarkan daun-daun kecil, tanaman ini adalah satu
di antara dua jenis tanaman budidaya selain kacang bogor, Voandziea subterranea yang buahnya mengalami
pemasakan di bawah permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses pematangan biji terganggu. (Anonim. 2009)
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut,
kacang tanah memiliki habitus berupa perdu dengan percabangan monopodial,
memiliki bentuk/segi penampang batang bulat. Daun merupakan tunggal dengan
letak filotaksis berhadapan, bentuk daun bulat telur terbalik, memiliki
pertulangan (nervatio atau venatio) daun menyirip, tepi daun (margo folii)
rata, ujung daun (apex folii) berbentuk akutus, pangkal daun (bassis folii)
berbentuk petiolatus.
Sistem
akar merupakan akar tunggang yang telah berkembang menjadi baik dengan banyak
akar-akar lateral, tidak memiliki rambut akar, dan memiliki bintil akar untuk
mengikat nitrogen. Buah polong berbentuk
silindris, berisi 1– 6 biji buah yang siap dipanen memiliki ciri warna coklat
kehitam-hitaman. Setiap biji diliputi oleh selaput biji tipis berwarna antara
putih hingga merah muda, merah, ungu, coklat kemerahan dan sedikit kecoklatan.
Setiap biji memiliki dua keeping biji yang lebar, epikotil dengan daun dan
tunas primordial, hipokotil dan akar primer.
Manfaat
Kacang tanah kaya dengan lemak,
mengandung protein yang tinggi, zat besi, vitamin E dan kalsium, vitamin B
komplek dan fosfors, vitamin A dan K, lesitin, kolin, dan kalsium. Kandungan
protein dalam kacang tanah adalah jauh lebih tinggi dari daging, telur, dan
kacang soya. Mempunyai rasa yang manis dan banyak digunakan untuk membuat
beraneka jenis kue.
Manfaat kacang tanah yaitu membantu
meningkatkan kesuburan, membantu dalam peraturan gula darah, membantu mencegah
batu empedu, membantu fight depresi, memori meningkatkan power, membantu
tingkat kolesterol rendah, menurunkan resiko penyakit jantung, melindungi
terhadap umur terkait penurunan kognitif, kanker perlindungan, resiko
menurunkan berat badan.
![]() |
Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Sub Kelas :
Rosidae
Ordo :
Fabales
Famili :
Fabaceae
Genus :
Arachis
Spesies :
Arachis hipogea
|
Jambu
biji yang memiliki bahas ilmiah Psidium guajava L. adalah salah satu
contoh tanaman yang
sering kita jumpai di alam sekitar kita, pekarangan rumah, sekolah atau
dipinggir jalan. Tanaman atau tumbuhan jambu biji ini memiliki rasa yang enak
dan memiliki khasiat yang banyak. Pohon jambu biji banyak ditanam sebagai pohon
buah-buahan. Pohon jambu biji sering tumbuh liar dan dapat ditemukan pada
ketinggian 1 m sampai 1.200 m dari permukaan laut (Dalimartha, 2001).
Bunga pada jambu biji merupakan bunga
majemuk terletak diterminal, dengan karangan bunga berbentuk simosa, simetri
bunga aktinomorf. Perhiasan bunga terdiri atas mahkota/tajuk bunga (corolla)
berjumlah 4 yang berwarna putih, tidak memiliki kelopak (calyx) dan tenda bunga
(perigonium). Alat kelamin bunga bunga jambu biji berupa benang sari dan putik.
Benang sari (stamen) tipe tetradinamus benang sari banyak, Putik (pistillum)
merupakan tipe sinkarpus. Distribusi seks yaitu dengan monoesius. Buahnya buah
buni, berbentuk bulat sampai bulat telur, berwarna hijau sampai hijau
kekuningan. Daging buah tebal, buah yang masak bertekstur lunak, berwarna putih
kekuningan atau merah jambu. Biji buah banyak mengumpul ditengah, kecil-kecil,
keras, berwarna kuning kecoklatan.
Manfaat
Kandungan buah
jambu biji (100 gr), Kalori 49 kal, Vitamin A 25 SI, Vitamin B1 0,02 mg, Vitamin C 87 mg, Kalsium
14 mg, Hidrat Arang 12,2 gram, Fosfor 28 mg, Besi 1,1 mg, Protein 0,9 mg, Lemak
0,3 gram, Air 86 gram.
Beberapa
manfaat Jambu Biji adalah dapat mengobati diabetes mellitus, maag, Sakit perut
(diare dan mencret), Sakit Perut atau Diare pada bayi yang masih menyusui,
masuk angin, Beser (sering kencing) berlebihan. Tanaman jambu biji dapat
dibudidayakan, menghasilkan buah yang manis, dapat dijadikan jus dan lain-lain.
Klasifikasi ilmiah
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Sub Kelas :
Rosidae
Ordo :
Myrtales
Famili :
Myrtaceae
Genus :
Psidium
Spesies :
Psidium guajava
|
![]() |
Delima
(punica granatum) adalah tanaman
buah-buahan yang dapat tumbuh hingga 5-8 m. Tanaman ini diperkirakan berasal
dari Iran, namun telah lama
dikembangbiakkan di daerah Mediterania.
Bangsa Moor
memberi nama salah satu kota kuno di Spanyol, Granada berdasarkan nama buah ini.
Tanaman ini juga banyak ditanam di daerah Cina Selatan dan Asia Tenggara.Delima berasal dari Timur Tengah, tersebar di daerah
subtropik sampai tropik, dari dataran rendah sampai di bawah 1.000 m dpl.
Tumbuhan ini menyukai tanah gembur yang tidak terendam air, dengan air tanah
yang tidak dalam.
Berdasarkan hasil
pengamatan tersebut delima memiliki pola habitus pohon, tinggi 2-5 m.
Percabangan simpodial dengan bentuk/segi penampang bulat. Batang berduri, masih muda coklat setelah tua
hijau kotor. Daun merupakan majemuk, bentuk lanset, tepi rata, ujung runcing,
pangkal tumpul, pertulangan menyirip, permukaan mengkilat, hijau.
Buah berbentuk buni, bulat, hijau kekuningan. Bentuk buah delima
bulat dan terkadang bundar. Lazimnya, buah delima bergelantungan pada tandan.
Saat masih muda, buahnya berwarna hijau sampai hijau kemerah-merahan. Setelah
tua, warnanya berubah, bergantung jenisnya. Biji berbentuk bulat, keras, kecil,
merah. Akar berbentuk tunggang, kuning kecoklatan. Distribusi seks yaitu dengan
monoesius.
Manfaat
Manfaat
delima tersebut bisa diperoleh dengan berbagai cara, seperti dalam bentuk sari
buah atau bisa juga memakan bijinya, sirup, pasta atau konsentrat delima. Secara
tradisional, buah delima biasa digunakan untuk membersihkan kulit dan
mengurangi peradangan pada kulit. Jus
buah delima juga bisa mengurangi derita radang tenggorokan. Menurut penelitian
yang dilakukan oleh American Journal of Clinical Nutrition, buah delima
yang kaya antioksidan ini bisa mencegah oksidasi LDL atau kolesterol jahat
dalam tubuh.
Selain
yang sudah disebutkan tadi, khasiat buah delima bagi kesehatan antara lain
dapat untuk penyakit-penyakit seperti: gangguan perut, gangguan jantung, kanker, perawatan gigi, rematik, kurang darah dan diabetes.
![]() |
Klasifikasi ilmiah
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Sub Kelas :
Rosidae
Ordo :
Myrtales
Famili :
Punicaceae
Genus :
Punica
Spesies :
Punica granatum L.
|
Jambu air berasal dari daerah Indo Cina
dan Indonesia, tersebar ke Malaysia dan
pulau-pulau di Pasifik, tumbuhann ini berada di iklim tropis dengan sebaran kawasan tropika seluruh dunia.
Tumbuhan Jambu air akan berkembang baik di daerah yang curah hujannya
rendah/kering sekitar 500-3000 mm/tahun. Suhu yang cocok untuk pertumbuhan
Jambu air adalah 18-28 derajat Celcius dengan kelembaban udara antara 50-80 %. Selama ini masih terkonsentrasi sebagai
tanaman pekarangan untuk konsumsi keluarga. Buah Jambu air tidak hanya sekedar
manis menyegarkan, tetapi memiliki keragaman dalam penampilan. (Tjitrosoepomo.
2009: 7-191).
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut,
jambu air memiliki habitus berupa pohon dengan percabangan simpodial, memiliki
bentuk/segi penampang batang triangular. Daun merupakan tunggal dengan letak
filotaksis berhadapan (opposita), bentuk daun bulat telur, memiliki pertulangan
(nervatio atau venatio) daun menyirip sejajar, tepi daun (margo folii) rata,
ujung daun (apex folii) berbentuk meruncing, pangkal daun (bassis folii)
berbentuk ptiolatus.
Buah pada
tumbuhan Jambu air termasuk buah sejati tunggal berdaging (cornosus) bertipe buah buni yaitu uah yang berdinding tipis dan
memiliki lapisan dalam yang tebal, lunak, dan berair, dan bagian ini yang biasa
di makan. Buah berbentuk lonceng dengan pangkal kecil dan ujung
yang sangat melebar, jika masih muda berwarna hijau kekuningan dan
memerah setelah tua, setelah dewasa biasanya mengandung banyak air, daging buah
berwarna putih dengan kulit buah merah. Pada buah dewasa kadang–kadang masih
berlekat tangkai sarinya yang sudah mati dan berwarna coklat. Biji pada
tumbuhan jambu biji berbentuk ginjal, berwarna putih kecoklatan, dengan selaput
putih sebagai kulit bijinya. Terdapat sekat sekat yang memisahkan biji satu
denga yang lainnya, merupakan derivate dari endokarpium yang berserabut.
Termasuk ke dalam kelompok dikotil
karena bijinya berkeping dua.
Manfaat
Jambu air yang biasanya hanya buahnya
yang dimanfaatkan yaitu dengan mengonsumsinya, ternyata selain itu, kayunya
yang keras dan berwarna kemerahan cukup baik sebagai bahan bangunan, asalkan
tidak kena tanah. Hanya biasanya ukurannya terlalu kecil. Baik pula digunakan
sebagai kayu bakar. Di daerah Kuningan, daun jambu air biasa digunakan sebagai
pembungkus tape ketan.Buah jambu air selain dikonsumsi secara langsung buah
jambu air juga bisa dibuat sirup, atau jus. Jambu air juga dapat digunakan
sebagai obat obatan, kandungan vitamin C dan protein nabati digunakan untuk
mempercantik kulit dan membuat kulit agar lebih berseri. Kandungan air dalam
jambu air juga dapat mengurangi efek samping stress, seperti kisut dibawah
kelopak mata, kandungan serat yang tinggi membantu mempermudah pencernaan dan
mencegah kanker usus.
Klasifikasi ilmiah
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Sub Kelas :
Rosidae
Ordo :
Myrtales
Famili :
Myrtaceae
Genus :
Syzigium
Spesies :
Syzigium aqueum
|
![]() |
Citrus aurantifolia (jeruk nipis) adalah tumbuhan perdu yang menghasilkan buah dengan nama sama. Tumbuhan ini
dimanfaatkan buahnya, yang biasanya bulat, berwarna hijau atau kuning, memiliki
diameter 3-6 cm, memiliki rasa asam dan agak pahit,agak serupa
rasanya dengan lemon.Jeruk nipis, yang sering dinamakan secara salah kaprah
sebagai jeruk limau, dipakai perasan isi buahnya untuk memasamkan
makanan, seperti pada soto. (Anonim. 2009)
Citrus aurantifolia (jeruk nipis) adalah salah satu contoh spesies dari ordo
Sapindales family Rutaceae. Habitus dari tanaman ini yaitu pohon, dengan pola
percaangan simpodial, bentuk segi penampangnya bulat (teres), berduri
(spina) pendek, kaku dan juga tajamdan mempunyai batang ukat serta
mampunyai bulu-bulu halus dibagian batangnya. Macam daunnya yaitu daun majemuk,
dengan filotaksisnya tersebar, bentuk daunnya lanset, dengan pertulangan
menyirip (pinnate), tepi daunnya rata (entire), memiliki ujung daun runcing
(accutus), pangkal daunnya tumpul (obtuse). Bunganya tunggal, perbungaan
rasemosa dengan simetri bunga zygomorp, ermasuk bunga hermafrodit atau sering
kita sebut bunga Banci dimana terdapat putik dan benang sari . Bunga pada jeruk
memiliki benang sari yang banyak. Jumlah lingkaran benang sari sama dengan
jumlah lingkaran mahkota bunga. Kepala sari menghadap ke dalam beruang dua, dan
membuka dengan celah membujur. Bakal buah pada jeruk letaknya superus dengan
banyak ruang, aroma bunga harum sehingga menarik lebah (Tjitrosoepomo.
2009: 7-191).
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus aurantifolia
|
![]() |
Mimmosa pudica (putri malu) adalah perdu pendek anggota suku polong-polongan yang mudah dikenal karena daun-daunnya yang dapat secara
cepat menutup/"layu" dengan sendirinya saat disentuh. Walaupun
sejumlah anggota polong-polongan dapat melakukan hal yang sama, putri malu
bereaksi lebih cepat daripada jenis lainnya. Kelayuan ini bersifat sementara
karena setelah beberapa menit keadaannya akan pulih seperti semula. (Anonim.
2009)
Mimmosa pudica (putri malu) adalah salah satu contoh spesies dari
ordo Fabales family Mimmoceae. Spesies ini memiliki habitus perdu pendek dengan
pola percabangan simpodial serta segi penampang batangnya bulat, pada seluruh
batangnya terdapat rambut dan mempunyai duri yang menempel. Berdaun majemuk
dengan duduk daunnya berhadapan(opposite), bentuk daunnya lonjong (elliptical)
dengan pertulangan menyirip (pinnatus), ujungnya runcing (accutus), dengan
pangkal daunnya runcing (accutus), bagian tepi daun rata (entire). memiliki bunga dengan mahkota (corolla) kecil
yang bertajuk empat, dan memiliki calix yang sangat kecil. Bunga Mimosa pudica melekat pada bongkol. Pada bunga ini terdapat benang sari yang terletak di
terminal, berwarna ungu dengan jumlahnya banyak, sementara kepala putiknya di
bawah. Adapun distribusi seks pada tumbuhan ini yaitu dengan anemogami,
penyerbukan dengan bantuan angin. Ciri khusus yang dimiliki oleh putri malu adalah mengatupkan
daunnya jika terkena rangsangan. Putri malu memiliki potensi sebagai alternatif
dalam kemoterapi terhadap kanker. (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191)
![]() |
Kerajaan : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subclass : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Mimmoceae
Genus : Mimmosa
Spesies : Mimmosa pudica
|
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut belimbing memiliki pola
habitus pohon. Percabangan simpodial dengan bentuk/segi penampang bulat. Daun
merupakan majemuk, bentuk bulat telur, tepi rata, ujung runcing, pangkal
tumpul, pertulangan menyirip, permukaan mengkilat, hijau. Mempunyai satu ibu
tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung, dan merupakan terusan tangkai daun.
Dari samping ibu tangkai (petiolus communis) keluar tangkai anak daun / tulang
cabang ( petiololus) mirip sirip ikan.
Bunga merupakan
majemuk, terletak di aksilar batang yang tua, bunga mekar mulai dari sumbu
pokok dari tengah ke pinggir. Malai (panicula) bunga terkumpul rapat Bagian
bunga: Tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptaculum), kelopak (calyx),
mahkota (corolla), daun mahkota berlekatan (gamopetalus). Kelamin bunga:
Berkelamin ganda (hermaphroditus). Didalamnya terdapat benang sari dan putik.
Susunan sebagian tangkai putik panjang tangkai benang sari pendek, sebagian
lagi tangkai putik pendek tangkai benang sari panjang. Penyerbukan dengan
perantara binatang (zoidiophyly, zoidiogamy). Spesifikasi penyerbukan dengan
perantara serangga entomophyly, entomogamy). Distribusi seks yaitu dengan
dioesius.
Manfaat
Buah ini memiliki banyak sari (air),
sehingga memungkinkan untuk dibuat wine buah. Di Myanmar, belimbing digunakan
untuk membuat acar teh. Buah belimbing yang manis selain menyembuhkan batuk,
demam, kencing manis dan kolesterol tinggi, juga cocok untuk meredakan sakit
tenggorokan.
Klasifikasi ilmiah
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Sub Kelas :
Rosidae
Ordo :
Geraniales
Famili :
Oxalidaceae
Genus :
Averrhoa
Spesies :
Averrhoa carambola L.
|
![]() |
VII.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil pengamatan dan pembahasan tersebut yang telah dipaparkan, sehingga dngan
ini dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Rosidae
mempunyai karakteristik stamaen tersusun sentripetal jarang sentrifugal, bunga
jarang dengan plasenta parietal; ovarium majemuk, tetapi sering dengan 2 atau
beberapa lokus yang hanya memiliki 1 atau 2 ovul; bunga polypetal atau sering
apetal, jarang sympetal.
2.
kacang tanah habitus
perdu, simpodial, bentuk/segi penampang bulat. Daun majemuk, filotaksis
berhadapan, bulat telur terbalik, memiliki pertulangan daun menyirip, tepi daun
rata, ujung daun akutus, pangkal daun obtusus. Bunga tunggal, rosemorsa,
aktinomorf. Distribusi seks monoesius. ovarium inferus.
3.
Anggota suku caesalpiniaceae ini berbeda dengan warga papilionaceae
terutama karena warga suku ini hampir semua berupa perdu atau pohon, boleh
dikatakan tidak ada yang berupa terna, daun hampir selalu majemuk menyirip atau
menyirip ganda, jarang sekali tunggal atau beranak daun 1.
4.
Familia Rutacea Berupa pohon atau semak, pada daunnya
bersisik dan transparan yang berisi minyak. bunga dan daun beraroma keras. Daun
berhadapan atau berseling, seringkali majemuk. Bunga biasabya biseksual,
bersimetri banyak,. Sepal dan tepal masing masing berjumlah 4 buah dan 5 buah,
bebas dan konatus, dengan dua sampai banyak ovula, stilus bebes atau konatus.
5.
Familia Euphorbiaceae
yaitu tumbuhan berupa herba, semak, pohon, seringkali bergetah. Daun umumnya
tunggal, letaknya berseling. Bunga biasanya kecil, bersimetri banyak,
uniseksual, seringkali monoecius, yang tersusun sebagai bunga majemuk.
Periantium kelipatan 5 dalam satu atau dua seri, atau dapat juga mereduksi.
Stamen satu sampai banyak. Ovarium berlokuli 3, ovula satu atau dua dalam tiap
lokulus, dengan posisi menggantung (pendulus) dan menunduk (anatropus),
milkropil biasanya tertutup oleh karunkula, stilus berjumlah 3 masing-masing
terdiri dari dua lobi.
6.
Masing-masing famili
memiliki keanekaragaman yang berbeda, baik itu bentuk daun, bunga, percabangan
maupun distribusi seksnya.
Pertanyaan
1. Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang
termasuk pada subclassis Rosidae?
2. Jelaskan kekhasan tumbuhan yang
termasuk ke dalam fabaceae, mimmosaceae dan caesalpinaceae?
3.
Jelaskan kekhasan
dari Sauropus androginus dlihat dari
daun dan bunganya?
4.
Tuliskan salah satu
species dari subclassis Rosidae yang berperan penting dalam pembuatan
biodiesel?
5.
Jelaskan salah satu
family dari subclassis Rosidae yang mempunyai peranan penting dalam hubungannya
dengan pertanian.
Jawaban
1.
Rosidae mempunyai karakteristik
stamaen tersusun sentripetal jarang sentrifugal, bunga jarang dengan plasenta
parietal; ovarium majemuk, tetapi sering dengan 2 atau beberapa lokus yang
hanya memiliki 1 atau 2 ovul; bunga polypetal atau sering apetal, jarang
sympetal.
2.
Fabaceae merupakan yang terpenting dan terbesar. Banyak
tumbuhan budidaya penting termasuk dalam suku ini, dengan bermacam-macam
kegunaan: biji, buah (polong), bunga, kulit kayu, batang, daun, umbi, hingga akarnya digunakan manusia. Bahan makanan, minuman, bumbu masak, zat pewarna, pupuk hijau, pakan ternak,
bahan pengobatan, hingga racun
dihasilkan oleh anggota-anggotanya. Semua tumbuhan anggota suku ini memiliki
satu kesamaan yang jelas: buahnya berupa polong.
Suku caesalpiniaceae habitus berupa Pohon, semak, jarang herba.
Daun majemuk pinnantas atau bipinnantas, jarang tunggal, umumnya tidak memiliki
stipula. Bunga dalam racemosa (tandan bunga), spica (bunga bulir), jarang
cymosa, bisexual, zigomorf, jarang aktinomorf; sepal 5, dua sepal paling atas
bersatu; petal 5, petal paling atas letaknya lebih ke dalam dari yang lain;
stamen 10 (jarang banyak), bebas atau bersatu; pistillum dengan 1 carpel (daun
buah), 1 ruang placenta marginal (jumlah ruang bakal buah), ovarium superior
(bakal buah). Buah legum, sering bersayap.Tumbuhan suku Mimosaceae
termasuk tumbuhan herba, semak, atau pohon. Akarnya umumnya bersimbiosis dengan
bakteri pengikat nitrogen. Daun umumnya majemuk bipinnatus, jarang majemuk
pinnatus. Pembungaan spica, racemosa, atau capitulum, bunga bisexual,
aktinomorf, sepal 5, valvate, bersatu membentuk tabung; stamen 5 sampai banyak,
filamen panjang sering berwarna; pastilum dengan 1 carpel, ovarium superior.
Buah legum. Biji umumnya tanpa endosperm.
3. Sauropus
androgynus memiliki daun majemuk pinatus paripinatus,
jadi daun majemuk
menyirip ganda dengan anak daunnya duduk pada cabang tingkat satu dari ibu
tangkai. Sauropus androgynus memiliki percabangan simpodial, yaitu kuncup terminal pada beberapa stadium dari siklus
hidupnya membawa perbungaan, yang sudah tentu setelah berbungan akan mati, dan
memiliki segi penampang bulat atau silindris.
4.
pohon jarak (Jatropha curcas L.) dimanfaatkan sebagai
biosolar, biodiesel
5.
semua
subclassis rosidae memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia termasuk
bagi kehidupan pertanian, untuk menghasilkan kebutuhan hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Plantae dan Animalia. http://educorolla6.blogspot.com/
plantae
dan animalia (diakses 5 Mei 2015).
Kimball, W. John. 1987. Biologi Edisi kelima Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Sudarsono, Ratnawati,
dan Budiwati. 2005. Taksonomi Tumbuhan
Tinggi. Malang: Universitas Negeri Malang Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1994. Morfologi
Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar