Selasa, 19 Mei 2015

laporan praktikum magnoliophyta subclassis rosidae

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI PHANEROGAMAE
MAGNOLIOPHYTA
(subclassis rosidae)











Oleh:
Disusun Oleh :
Nama      : 
NIM      : 
Kelas / semester : Biologi – C / 4
Kelompok : 6
Asprak : 1. 


LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2015
MAGNOLIOPHYTA (SUBCLASSIS ROSIDAE)
I.       TUJUAN
1.      Menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada Divisi Magnoliophyta khususnya subclassis Rosidae.
2.      Menemukan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada famili-famili yang ada dalam subclassis Rosidae.
II.            Landasan Teori
Magnoliophyta atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum). putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah (karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di dalam ovarium. Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai 64 ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species sedangkan liliopsida mempunyai 19 ordo, 65 familia, kurang lebih 50.000 species. (Sudarsono, 2005: 20).
Kelas magnoliopsida (dicotilodenae) terdiri atas tumbuhan berkayu dan herba adanya kambium membuat anggota – anggota kelas magnoliiopsida mengalami mengalami pertumbuhan sekunder pada batang dan akarnya. Pembuluh yang teratur dan tersusun melingkar . daun dengan venasi menjala berbentuk penninervis, daun pada umumnya mempunyai tangkai dan helain daun yang melebar . bunga pada umumnya kelipatan 5 atau 4, dan jarang kelipatanya 3. embrio biji mempunyai 2 kotiledon, jarang hanya 1 ,3 dan 4 kotiledon Kelas magnoliopsida terdiri atas 6 sub kelas, yaitu : Magnoliidae, Hamamelidae, Caryophillidae, Rosidae , Asteriade (Sudarsono, 2005 : 20-22 ).
Classis Magnoliopsida terdiri atas enam subclassis terpilih. Adapun yang dibahas dalam praktikum ini hanya 1 dari keenam subclassis tersebut adalah sebagai berikut (Kimball. 1987):
1.      Subclassis Rosidae

Subkelas Rosidae terdiri atas 18 ordo, 114 familia dan anggotanya sekitar 58.000 spesies. Subkelas ini termasuk subkelas terbesar dari angiospermae dalam hal jumlah familia dan jumlah spesiesnya. Ke 18 ordo tersebut adalah Rosales, Fabales, Proteales, Podostemales, Haloragales, Myrtales, Rhizophotales, Cornales, Santanales, Rafflesiales, Cetastrales, Euphorniales, Rhamnales, Linales, Polygalales, Sapindales, Geraniales., dan Apiales. Rosidae mempunyai karakteristik stamen tersusun sentripetal jarang sentrifugal, bunga jarang dengan plasenta parietal, ovarium majemuk, tetapi sering dengan 2 atau beberapa lokus yang hanya memiliki 1 atau 2 ovul, bunga polypetal atau sering apetal, jarang juga sympetal.
Yang akan kita bahas dalam kegiatan praktikum ini adalah 8 Family (Kimball. 1987) yaitu :
a.      Familia Euphorbiaceae
Tumbuhan berupa herba, semak, pohon, seringkali bergetah. Daun umumnya tunggal, letaknya berseling. Bunga biasanya kecil, bersimetri banyak, uniseksual, seringkali monoecius, yang tersusun sebagai bunga majemuk. Periantium kelipatan 5 dalam satu atau dua seri, atau dapat juga mereduksi. Stamen satu sampai banyak. Ovarium berlokuli 3, ovula satu atau dua dalam tiap lokulus, dengan posisi menggantung (pendulus) dan menunduk (anatropus), milkropil biasanya tertutup oleh karunkula, stilus berjumlah 3 masing-masing terdiri dari dua lobi. Buah bervariasi ummumnya menjadi desihen atau sizokarp (terdiri dari 3 loksi) dengan 3 atau 6 biji yang memiliki endosperma. Contoh:  Ricinus communis (Jarak).
b.      Familia Rosaceae
Tumbuhan berupa semak jarang berupa herba. Daun tunggal, majemuk, berseling dan stipula. Bunga seringkali biseksual, bersimetri banyak dan periginius. Kalliks berbentuk tabung berlobi 5, petal 5 buah dan petal tampak menonjol dan berukuran besar. Benang sari banyak melengkung ke dalam pada waktu kuncup. Ovarium berkarpel satu atau banyak, ovula bebas, konatus atau adnatus pada dasar bunga, ovula umumnya dua pada tiap ovarium, satu stilus atau lebih. Buah berupa drupa, pome, atau aksene. Biji dengan eendosperma sedikit atu tanpa endosperma. Contohnya : Rosa hybrida (Ros)
c.       Familia Rutaceae
Berupa pohon atau semak, pada daunnya bersisik dan transparan yang berisi minyak.. bunga dan daun beraroma keras. Daun berhadapan atau berseling, seringkali majemuk. Bunga biasabya biseksual, bersimetri banyak,. Sepal dan tepal masing masing berjumlah 4 buah dan 5 buah, bebas dan konatus, dengan dua sampai banyak ovula, stilus bebes atau konatus. Buah berupa beri kapsul atau Sizokarp. Biji dapat mengandung endosperma. Contoh: Citrus aurantifolia (jeruk nipis)
d.      Familia Fabaceae
Tumbuhan yang memiliki ciri-ciri habitus perdu, herba. Daunnya tunggal atau majemuk; tersebar atau bergantian. Bunganya majemuk atau tunggal, zygomorp, sering ada braktea, sepal 5, lepas bersatu, petal 5 lepas berbentuk kupu-kupu, lepas (1 vaxilum, 2 ala, dan 2 carina); stamen 10 monodelphus atau diadelphus, pistil 1, ovarium superum, karpel 1, apokarp, beruang 1, plasenta marginalis. Buahnya legumen (polongan). Contohnya; Arachis hipogaea (kacang tanah)
e.       Familia Myrtaceae
Tumbuhan yang memiliki ciri-ciri habitus perdu, pohon, kulit batang mudah terkelupas. Daunnya tunggal, tampa stipula, tersebar, berhadapan atau bergantian. Bunganya kebannyakn tunggal, sepal 4-5, bersatu, tabung sepal meliputi ovarium, petal 5, lepas, cepat jatuh, imbrikatus, stamen banyak, filamen sering berwarna, pistil 1, beruang 1-banyak, ovarium inferum, plasenta aksilar atau sentralis. Buah tunggal, bacca, drupa atau nux. Contohnya : Psidium guajava (jambu batu)
f.       Familia Anacardiaceae
Tumbuhan yang memiliki ciri-ciri habitus perdu, pohon. Daun tunggal atau mejemuk, tersebar. Bunga mejemuk, biseksual atau uniseksual, pentamer, stamen 5-10, sering terdapat staminodium, terdapat diskus bentuk cincin dekat stamen, ovarium superum atau semiinferum dengan 1-5 karpel, ruang sejumlah karpel, 1-2 ovul tiap ruang. Buah tunggal, drupa. Contoh : Manggifera indica (mangga)
g.      Familia Caesalpinaceae
Tumbuhan yang memiliki ciri-ciri habitus perdu, pohon. Caesalpinia berbatang simpodium dengan daun umumnya majemuk menyirip (majemuk pinnatus), atau menyirip ganda (majemuk bipinnatus), jarang sekali ditemukan tunggal atau beranak daun satu. Bunga nya majemuk tak terbatas (Racemosa), dengan bunga tersusun dalam tandan. Memiliki 5 daun kelopak (sepal), dengan 5 daun mahkota (petal) yang bebas yang artinya tidak ada yang berlekatan (dapat pula ditemukan jumlah daun mahkota (petal) kurang dari 5). Benang sari (stamen) kurang lebih berjumlah 10, bisanya bebas atau berlekatan, putik (pistillum) dengan satu daun buah (carpel). Buahnya berupa buah polong yang jika masak akan kering kemudian pecah. Buahnya juga dapat berdaging dan tidak membuka, sering kali bersayap. Biji dengan endoperm yang tipis atau tanpa adanya endosperm, lembaga besar. Contoh: Caesal pulcherima (kembang merak)
h.      Familia mimmosaceae
Bunga banci, aktinomorf, mempunyai kelopak berbilangan 4 – 5 berlekatan, mahkota terdiri atas daun-daun mahkota yang sama jumlahnya dan bebas satu sama lain,  Benang sari 2 x lipat jumlah daun mahkota, atau banyak, Bunga terangkai dalam bunga majemuk berbentuk tongkol yang seringkali tanpak seperti satu bunga saja. Contoh: Mimosa pudica (putri malu)
III.             ALAT DAN BAHAN
A.    Alat
1.       Lembar hasil pengamatan
2.       Loup
B.     Bahan
1.      Caesal pulcherima (kembang merak)
2.      Rosa hybrida (Bunga Mawar)

3.      Manggifera indica (mangga)

4.      Averrhoa carambola L.( belimbing)

5.      Arachis hipogaea (kacang tanah)

6.       Psidium guajava (jambu biji)

7.       Punica granatum L.( delima)

8.      Syzigium aqueum( jambu air)

9.      Citrus aurantifolia (jeruk nipis)          

10.  Mimmosa pudica (putri malu)

 

IV.            Prosedur Kerja
1.      Habitus, pola percabangan, dan bentuk segi penampang melintang pada spesiemen tumbuhan diamati.
2.      Filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk, dan tepi daunnya diamati.
3.      Bunga di amati dan dibandingkan pada komposisi, jenis karangan bunga, dan simetri bunganya.
4.      Perhiasan dan alat kelamin bunga pada Corolla, Calyx, perigonium, stamen, dan pistilumnya.
5.      Bagian – bagian tumbuhan seperti percabangan, letak stipula, penampang memanjang bunga, stamen, dan pistilumnya diamati dan diberi nama.

V.                HASIL PENGAMATAN



VI.             PEMBAHASAN

Divisi magnoliophyta merupakan devisi yang terbesar dari organisme fotosintetik dikarenakan divisi magnoliophyta memiliki ribuan jenis. devisi magnoliophyta mempunyai ukuran tubuh yang sangat bervariasi sampai pada tumbuhan air, beberapa jenis divisi magnoliophyta merupakan tanamn pemanjat yang dapat mencapai ketinggian kanopi hutan tropis dan ada juga yang epipit, subkelas magnoliophyta tersebut akan dibahas dalam praktikum ini adalah Subclassis Rosidae, spesies yang akan diamati pada subkelas ini adalah Caesal pulcherima (kembang merak), Rosa hybrida (Bunga Mawar), Manggifera indica (mangga), Averrhoa carambola L.( belimbing), Arachis hipogaea (kacang tanah), Psidium guajava (jambu biji), Punica granatum L.( delima), Syzigium aqueum( jambu air), Citrus aurantifolia (jeruk nipis), dan Mimmosa pudica (putri malu). Berikut rincian pembahasannya:

Pengamatan pertama yaitu membahas tentang Caesal pulcherima (kembang merak). Caesalpinia pulcheriman (kembang merak) merupakan tanaman semak famili Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu.. (Anonim. 2009)
Morfologi:
Caesalpinia pulcheriman (kembang merak) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Fabales family Caesalpiniaceae. Spesies ini memiliki habitus perdu pola percabangan simpodial, bentuk penampangnya bulat ,  memiliki daun daun majemuk menyirip tunggal (pinnatus) dengan letak filotaksisnya berhadapan (oposite), bentuk daun bulat telur terbalik . memiliki pertulangan daun menyirip (pinnate). Tepi daunnya rata (entire), dengan ujung daun retusus dengan pangkal daun tumpul, memiliki bunga majemuk  bunga yang zygomorf, dengan perbungaan simosa, letak bunganya adalah pada ujung batang atau flos terminalis. Flos terminalis adalah bunga yang terdapat pada ujung batang tumbuhan. Terdapat perhiasan bunga yaitu memiliki mahkota (corolla) lima buah dan kelopak (calix) juga sebanyak lima buah berwarna orange. Banyak terdapat Stamen pada bunga ini, yaitu ada 10 benang sari sembilan buah bersatu, dan satu buah lepas atau diadelpus, yaitu bersatu dalam dua ikatan yang jumlahnya tidak sebanding. Bunga ini memiliki putik satu buah. Dan distribusi seks pada tumbuhan ini yaitu dengan cara monoesius, bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu, pada perbungaan yang sama atau tidak. ( Tjitrosoepomo. 1985)
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
 Kelas             : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Fabales
Famili             : Caesalpiniaceae
Genus             : Caesalpinia
Spesies            : Caesalpinia pulcherima

BUNGA MERAK.jpg

 

Familia Rosaceae yaitu tumbuhan berupa semak jarang berupa herba. Daun tunggal, majemuk, berseling dan stipula. Bunga seringkali biseksual, bersimetri banyak dan periginius. Kalliks berbentuk tabung berlobi 5, petal 5 buah dan petal tampak menonjol dan berukuran besar. Benang sari banyak melengkung ke dalam pada waktu kuncup. Ovarium berkarpel satu atau banyak, ovula bebas, konatus atau adnatus pada dasar bunga, ovula umumnya dua pada tiap ovarium, satu stilus atau lebih. Buah berupa drupa, pome, atau aksene. Biji dengan endosperma sedikit atau tanpa endosperma. Contohnya : Rosa hybrida, Pyrus molus, Rosa rosaefolius.
Mawar (Rosa hybrida) merupakan salah satu tanaman yang termasuk dalam family Rosaceae. Spesies mawar umumnya berupa tanaman semak yang berduri atau tanaman memanjat yang tingginya bisa mencapai 2 sampai 5 meter. Mawar sebenarnya bukan tanaman tropis, karena sebagian besar spesies merontokkan seluruh daunnya dan hanya beberapa spesies yang ada di Asia Tenggara yang selalu berdaun hijau sepanjang tahun. Warna bunga biasanya putih, merah jambu atau kuning, dan merah. Pada umumnya, mawar memiliki duri-duri kecil yang tajam di bagian tangkainya. Namun, ada beberapa spesies mawar mempunyai duri yang tidak berkembang dan tidak tajam (Platt, 1991).

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, Rosa hybrida (Bunga Ros) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Rosales family Rosaceae. Spesies ini memiliki habitus berupa perdu, dengan percabangan simpodial, dan bentuk segi penampangnya bulat berduri, daun dengan jenis daun majemuk (folium compositum), dengan filotaksis berhadapan (opposite) memiliki daun dengan bentuk daun bulat telur lonjong (ovatus), dengan pertulangan daun menyirip (pinnatus) Tepi daun bergerigi (serrate) yaitu torehan tajam sedangkan tonjolan tumpul, dengan pangkal daun jantung (cordatus). Dan untuk ujung daun bunga ini adalah meruncing (accuminatus), memiliki satu bunga yang terletak terminalis atau terletak pada ujung batang. Karangan bunga atau perbungaan adalah  rasemosa berssimetri aktimorf. Memiliki mahkota (corolla) sebanyak 19 buah berwarna putih dengan susunannya yang saling menumpuk. Dan Rosa alba memiliki kelopak (calix) dengan jumlah 5 buah dengan susunan terpisah satu sama lainnya atau bisa di bilang seperti bintang dan memiliki warna hijau. Untuk alat reproduksinya memiliki benang sari dan putik dengan jumlah yang  banyak pada satu tumbuhan sehingga bisa disebut dioesius atau berumah dua. Yang menjadi bagian tambahan pada tumbuhan ini adalah adanya imergen (duri). (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191)

Manfaat
Bunga mawar biasa disebut sebagai Bunga Ratu karena warnanya yang menarik dan keberadaannya yang mendominasi dalam tatanan kehidupan manusia. Selain itu bermanfaat sebagai antiinflamasi, antikarsinogen, antiallergenik dan sebagainya. Bunga mawar kerap digunakan sebagai bahan dalam minuman untuk mereka yang menderita penyakit iritasi usus, kantung empedu, dan masalah pada hati. Biasanya air mawar tersebut diekstrak bersamaan dengan teh, menjadi paduan minuman sehat yang wangi dan memiliki banyak khasiat dalam tubuh.  Air mawar merupakan air bersih dan memiliki aroma yang mampu meningkatkan suasana hati. Warna mawar yang menarik terbukti juga dapat mengurangi kadar stress atau depresi karena warnanya yang menari dan indah.

 

bunga mawar.jpg

Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Subclass       : Rosidae
Ordo             : Rosales
Famili           : Rosaceae
Genus           : Rosa
Spesies         : Rosa hybrida

 

                        Mangga (Mangifera indica L.) termasuk famili Anacardiacea, terdiri dari 64 generasi. Di samping mangga, beberapa tanaman lain yang segenerasi dengan mangga adalah Anacardium occidentale (jambu mete), Spodias mangifera (hot plum, amra), Bouea macrophylla Griff. (gandaria) dan Pisticia vere L.(pistachio) (Tjitrosoepomo,2003).
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, mangga memiliki habitus berupa pohon dengan percabangan simpodial, memiliki bentuk/segi penampang bulat. Daun merupakan tunggal dengan letak filotaksis berhadapan (opposita), bentuk daun bulat telur lonjong, memiliki pertulangan (nervatio atau venatio) daun menyirip, tepi daun (margo folii) serulatus, ujung daun (apex folii) berbentuk runcing, pangkal daun (bassis folii) berbentuk obtusus.
Bunga pada mangga merupakan bunga majemuk yang berkarang dalam malai bercabang banyak di ujung ranting terletak terminal, dengan karangan bunga berbentuk simosa, simetri bunga aktinomorf. Karangan bunga biasanya berbulu, tetapi sebagian ada juga yang gundul, kuning kehijauan, sampai 40 cm panjangnya. Bunga majemuk ini terdiri dari sumbu utama yang mempunyai banyak cabang utama. Setiap cabang utama ini mempunyai banyak cabang-cabang, yakni cabang kedua. Ada kemungkinan cabang bunga kedua ini mempunyai suatu kelompok yang terdiri dari 3 bunga atau mempunyai cabang tiga. Setiap kelompok tiga bunga terdiri dari tiga kuntum bunga dan setiap kuntum bertangkai pendek dengan daun kecil. Jumlah bunga pada setiap bunga majemuk bisa mencapai 1000-6000.Bunga-bunga dalam karangan berkelamin campuran, ada yang jantan dan ada pula yang hermafrodit (berkelamin dua). Besarnya bunga lebih kurang 6-8 mm. Bunga jantan lebih banyak daripada bunga hermafrodit, dan jumlah bunga hermafrodit inilah yang menentukan terbentuknya buah.
Kelopak bunga biasanya bertaju 5; demikian juga mahkota bunga terdiri dari 5 daun bunga, tetapi kadang-kadang ada yang 4 sampai 8. Warnanya kuning pucat, sedangkan pada bagian tengah terdapat garis timbul berjumlah 3 sampai 5 yang warnanya sedikit tua. Bagian tepi daun mahkota berwarna putih. Pada waktu akan layu, warna mahkota bunga tadi menjadi kemerahan.
                        Benang sari berjumlah 5 buah, tetapi yang subur hanya satu atau dua buah sedangkan yang lainnya steril. Benang sari yang subur biasanya hampir sama panjang dengan putik, yakni kira-kira 2 mm, sedangkan yang steril lebih pendek. Kepala putik berwarna kemerah-merahan dan akan berubah warna menjadi ungu pada waktu kepala sari membuka untuk memberi kesempatan kepada tepung sari yang telah dewasa untuk menyerbuki kepala putik. Bentuk tepung sari biasanya bulat panjang, lebih kurang 20-35 mikron. Distribusi seks yaitu dengan monoesius.
Buah mangga termasuk kelompok buah batu yang berdaging. Panjang buah kira-kira 2,5-30 cm. Bentuk buah ada yang bulat, bulat telur atau memanjang dan ada juga yang bentuknya pipih. Warnanya bermacam-macam, ada yang hijau, kuning, merah atau campuran. Pada bagian ujung buah,ada bagian yang runcing yang disebut paruh. Diatas paruh ada bagian yang memebengkok yang disebut sinus, yang dilanjutkan kebagian perut. Bagian belakang disebut punggung. Kulitnya tebal dan ada kelenjer, dagingnya tebal dan ada yang kuning tergantung jenisnya. Daging buah ada yang besar dan ada juga yang tidak besar, ada yang berair dan ada yang tidak berair, ada yang manis dan ada yang kurang manis. Biji letaknya didalam kulit niji yang keras, besarnya bervariasi. Biji terdiri dari dua keping, biji ada yang monoembryonal dan ada yang poliembryonal.
Manfaat
Mangga memiliki kandungan vitamin c yang berguna untuk kebutuhan tubuh, buah mangga dapat digunakan sebagai jus, rujak, manisan, dan sebagai pembuatan dodol. Kayu mangga dapat gunakan untuk bahan bangunan.
Mangga terutama ditanam untuk buahnya. Buah yang matang umum dimakan dalam keadaan segar, sebagai buah meja atau campuran es, dalam bentuk irisan atau diblender. Buah yang muda kerapkali dirujak, atau dijajakan di tepi jalan setelah dikupas, dibelah-belah dan dilengkapi bumbu garam dengan cabai. Buah mangga juga diolah sebagai manisan, irisan buah kering, dikalengkan dan lain-lain. Di berbagai daerah di Indonesia, mangga (tua atau muda) yang masam kerap dijadikan campuran sambal atau masakan ikan dan daging.
Biji mangga dapat dijadikan pakan ternak atau unggas, di India bahkan dijadikan bahan pangan di masa paceklik. Daun mudanya dilalap atau dijadikan sayuran. Kayu mangga cukup kuat, keras dan mudah dikerjakan; namun kurang awet untuk penggunaan di luar. Kayu ini juga dapat dijadikan arang yang baik. (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191).
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Subclass          : Rosidae
Ordo                : Sapindales
Famili              : Anacardiaceae
Genus              : Manggifera
Spesies            : Manggifera indica

tabulampot mangga.jpg

 

Arachis hypogaea  (kacang tanah) merupakan sejenis tanaman tropika. Ia tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga 1½ kaki) dan mengeluarkan daun-daun kecil, tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya selain kacang bogor, Voandziea subterranea yang buahnya mengalami pemasakan di bawah permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses pematangan biji terganggu. (Anonim. 2009)
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, kacang tanah memiliki habitus berupa perdu dengan percabangan monopodial, memiliki bentuk/segi penampang batang bulat. Daun merupakan tunggal dengan letak filotaksis berhadapan, bentuk daun bulat telur terbalik, memiliki pertulangan (nervatio atau venatio) daun menyirip, tepi daun (margo folii) rata, ujung daun (apex folii) berbentuk akutus, pangkal daun (bassis folii) berbentuk petiolatus.
Sistem akar merupakan akar tunggang yang telah berkembang menjadi baik dengan banyak akar-akar lateral, tidak memiliki rambut akar, dan memiliki bintil akar untuk mengikat nitrogen.  Buah polong berbentuk silindris, berisi 1– 6 biji buah yang siap dipanen memiliki ciri warna coklat kehitam-hitaman. Setiap biji diliputi oleh selaput biji tipis berwarna antara putih hingga merah muda, merah, ungu, coklat kemerahan dan sedikit kecoklatan. Setiap biji memiliki dua keeping biji yang lebar, epikotil dengan daun dan tunas primordial, hipokotil dan akar primer.
Manfaat
Kacang tanah kaya dengan lemak, mengandung protein yang tinggi, zat besi, vitamin E dan kalsium, vitamin B komplek dan fosfors, vitamin A dan K, lesitin, kolin, dan kalsium. Kandungan protein dalam kacang tanah adalah jauh lebih tinggi dari daging, telur, dan kacang soya. Mempunyai rasa yang manis dan banyak digunakan untuk membuat beraneka jenis kue.
Manfaat kacang tanah yaitu membantu meningkatkan kesuburan, membantu dalam peraturan gula darah, membantu mencegah batu empedu, membantu fight depresi, memori meningkatkan power, membantu tingkat kolesterol rendah, menurunkan resiko penyakit jantung, melindungi terhadap umur terkait penurunan kognitif, kanker perlindungan, resiko menurunkan berat badan.
kacang tanah.jpg
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Fabales
Famili              : Fabaceae
Genus              : Arachis
Spesies            : Arachis hipogea

Jambu biji yang memiliki bahas ilmiah Psidium guajava L. adalah salah satu contoh tanaman yang sering kita jumpai di alam sekitar kita, pekarangan rumah, sekolah atau dipinggir jalan. Tanaman atau tumbuhan jambu biji ini memiliki rasa yang enak dan memiliki khasiat yang banyak. Pohon jambu biji banyak ditanam sebagai pohon buah-buahan. Pohon jambu biji sering tumbuh liar dan dapat ditemukan pada ketinggian 1 m sampai 1.200 m dari permukaan laut (Dalimartha, 2001).
Bunga pada jambu biji merupakan bunga majemuk terletak diterminal, dengan karangan bunga berbentuk simosa, simetri bunga aktinomorf. Perhiasan bunga terdiri atas mahkota/tajuk bunga (corolla) berjumlah 4 yang berwarna putih, tidak memiliki kelopak (calyx) dan tenda bunga (perigonium). Alat kelamin bunga bunga jambu biji berupa benang sari dan putik. Benang sari (stamen) tipe tetradinamus benang sari banyak, Putik (pistillum) merupakan tipe sinkarpus. Distribusi seks yaitu dengan monoesius. Buahnya buah buni, berbentuk bulat sampai bulat telur, berwarna hijau sampai hijau kekuningan. Daging buah tebal, buah yang masak bertekstur lunak, berwarna putih kekuningan atau merah jambu. Biji buah banyak mengumpul ditengah, kecil-kecil, keras, berwarna kuning kecoklatan.
Manfaat
Kandungan buah jambu biji (100 gr), Kalori 49 kal, Vitamin A 25 SI,  Vitamin B1 0,02 mg, Vitamin C 87 mg, Kalsium 14 mg, Hidrat Arang 12,2 gram, Fosfor 28 mg, Besi 1,1 mg, Protein 0,9 mg, Lemak 0,3 gram, Air 86 gram.
Beberapa manfaat Jambu Biji adalah dapat mengobati diabetes mellitus, maag, Sakit perut (diare dan mencret), Sakit Perut atau Diare pada bayi yang masih menyusui, masuk angin, Beser (sering kencing) berlebihan. Tanaman jambu biji dapat dibudidayakan, menghasilkan buah yang manis, dapat dijadikan jus dan lain-lain.
Klasifikasi ilmiah
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Myrtales
Famili              : Myrtaceae
Genus              : Psidium
Spesies            : Psidium guajava
DX.jpg

Delima (punica granatum) adalah tanaman buah-buahan yang dapat tumbuh hingga 5-8 m. Tanaman ini diperkirakan berasal dari Iran, namun telah lama dikembangbiakkan di daerah Mediterania. Bangsa Moor memberi nama salah satu kota kuno di Spanyol, Granada berdasarkan nama buah ini. Tanaman ini juga banyak ditanam di daerah Cina Selatan dan Asia Tenggara.Delima berasal dari Timur Tengah, tersebar di daerah subtropik sampai tropik, dari dataran rendah sampai di bawah 1.000 m dpl. Tumbuhan ini menyukai tanah gembur yang tidak terendam air, dengan air tanah yang tidak dalam.
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut delima memiliki pola habitus pohon, tinggi 2-5 m. Percabangan simpodial dengan bentuk/segi penampang bulat. Batang       berduri, masih muda coklat setelah tua hijau kotor. Daun merupakan majemuk, bentuk lanset, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, pertulangan menyirip, permukaan mengkilat, hijau.
Buah    berbentuk buni, bulat, hijau kekuningan. Bentuk buah delima bulat dan terkadang bundar. Lazimnya, buah delima bergelantungan pada tandan. Saat masih muda, buahnya berwarna hijau sampai hijau kemerah-merahan. Setelah tua, warnanya berubah, bergantung jenisnya. Biji berbentuk bulat, keras, kecil, merah. Akar berbentuk tunggang, kuning kecoklatan. Distribusi seks yaitu dengan monoesius.
Manfaat
Manfaat delima tersebut bisa diperoleh dengan berbagai cara, seperti dalam bentuk sari buah atau bisa juga memakan bijinya, sirup, pasta atau konsentrat delima. Secara tradisional, buah delima biasa digunakan untuk membersihkan kulit dan mengurangi peradangan pada kulit. Jus buah delima juga bisa mengurangi derita radang tenggorokan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh American Journal of Clinical Nutrition, buah delima yang kaya antioksidan ini bisa mencegah oksidasi LDL atau kolesterol jahat dalam tubuh.
Selain yang sudah disebutkan tadi, khasiat buah delima bagi kesehatan antara lain dapat untuk penyakit-penyakit seperti: gangguan perut, gangguan jantung, kanker, perawatan gigi, rematik, kurang darah dan diabetes.
jual-bibit-delima.jpg
Klasifikasi ilmiah
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Myrtales
Famili              : Punicaceae
Genus              : Punica
Spesies            : Punica granatum L.


Jambu air berasal dari daerah Indo Cina dan Indonesia, tersebar ke Malaysia                                           dan pulau-pulau di Pasifik, tumbuhann ini berada di iklim tropis  dengan sebaran kawasan tropika seluruh dunia. Tumbuhan Jambu air akan berkembang baik di daerah yang curah hujannya rendah/kering sekitar 500-3000 mm/tahun. Suhu yang cocok untuk pertumbuhan Jambu air adalah 18-28 derajat Celcius dengan kelembaban udara antara 50-80 %.  Selama ini masih terkonsentrasi sebagai tanaman pekarangan untuk konsumsi keluarga. Buah Jambu air tidak hanya sekedar manis menyegarkan, tetapi memiliki keragaman dalam penampilan. (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191).
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, jambu air memiliki habitus berupa pohon dengan percabangan simpodial, memiliki bentuk/segi penampang batang triangular. Daun merupakan tunggal dengan letak filotaksis berhadapan (opposita), bentuk daun bulat telur, memiliki pertulangan (nervatio atau venatio) daun menyirip sejajar, tepi daun (margo folii) rata, ujung daun (apex folii) berbentuk meruncing, pangkal daun (bassis folii) berbentuk ptiolatus.
Buah pada tumbuhan Jambu air termasuk buah sejati tunggal berdaging (cornosus) bertipe buah buni yaitu uah yang berdinding tipis dan memiliki lapisan dalam yang tebal, lunak, dan berair, dan bagian ini yang biasa di makan. Buah berbentuk lonceng dengan pangkal kecil dan ujung yang sangat melebar, jika masih muda berwarna hijau kekuningan dan memerah setelah tua, setelah dewasa biasanya mengandung banyak air, daging buah berwarna putih dengan kulit buah merah. Pada buah dewasa kadang–kadang masih berlekat tangkai sarinya yang sudah mati dan berwarna coklat. Biji pada tumbuhan jambu biji berbentuk ginjal, berwarna putih kecoklatan, dengan selaput putih sebagai kulit bijinya. Terdapat sekat sekat yang memisahkan biji satu denga yang lainnya, merupakan derivate dari endokarpium yang berserabut. Termasuk ke dalam kelompok dikotil  karena bijinya berkeping dua.
Manfaat
Jambu air yang biasanya hanya buahnya yang dimanfaatkan yaitu dengan mengonsumsinya, ternyata selain itu, kayunya yang keras dan berwarna kemerahan cukup baik sebagai bahan bangunan, asalkan tidak kena tanah. Hanya biasanya ukurannya terlalu kecil. Baik pula digunakan sebagai kayu bakar. Di daerah Kuningan, daun jambu air biasa digunakan sebagai pembungkus tape ketan.Buah jambu air selain dikonsumsi secara langsung buah jambu air juga bisa dibuat sirup, atau jus. Jambu air juga dapat digunakan sebagai obat obatan, kandungan vitamin C dan protein nabati digunakan untuk mempercantik kulit dan membuat kulit agar lebih berseri. Kandungan air dalam jambu air juga dapat mengurangi efek samping stress, seperti kisut dibawah kelopak mata, kandungan serat yang tinggi membantu mempermudah pencernaan dan mencegah kanker usus.
Klasifikasi ilmiah
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Myrtales
Famili              : Myrtaceae
Genus              : Syzigium
Spesies            : Syzigium aqueum
jambu-air.jpg

Citrus aurantifolia (jeruk nipis) adalah tumbuhan perdu yang menghasilkan buah dengan nama sama. Tumbuhan ini dimanfaatkan buahnya, yang biasanya bulat, berwarna hijau atau kuning, memiliki diameter 3-6 cm, memiliki rasa asam dan agak pahit,agak serupa rasanya dengan lemon.Jeruk nipis, yang sering dinamakan secara salah kaprah sebagai jeruk limau, dipakai perasan isi buahnya untuk memasamkan makanan, seperti pada soto. (Anonim. 2009)
Citrus aurantifolia (jeruk nipis) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Sapindales family Rutaceae. Habitus dari tanaman ini yaitu pohon, dengan pola percaangan simpodial, bentuk segi penampangnya bulat (teres), berduri (spina) pendek, kaku dan juga tajamdan mempunyai batang ukat serta mampunyai bulu-bulu halus dibagian batangnya. Macam daunnya yaitu daun majemuk, dengan filotaksisnya tersebar, bentuk daunnya lanset, dengan pertulangan menyirip (pinnate), tepi daunnya rata (entire), memiliki ujung daun runcing (accutus), pangkal daunnya tumpul (obtuse). Bunganya tunggal, perbungaan rasemosa dengan simetri bunga zygomorp, ermasuk bunga hermafrodit atau sering kita sebut bunga Banci dimana terdapat putik dan benang sari . Bunga pada jeruk memiliki benang sari yang banyak. Jumlah lingkaran benang sari sama dengan jumlah lingkaran mahkota bunga. Kepala sari menghadap ke dalam beruang dua, dan membuka dengan celah membujur. Bakal buah pada jeruk letaknya superus dengan banyak ruang, aroma bunga  harum sehingga menarik lebah (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191).
Klasifikasi ilmiah
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Sapindales
Famili              : Rutaceae
Genus              : Citrus
Spesies            : Citrus aurantifolia

bibit-pohon-jeruk-nipis.jpg
Mimmosa pudica (putri malu) adalah perdu pendek anggota suku polong-polongan yang mudah dikenal karena daun-daunnya yang dapat secara cepat menutup/"layu" dengan sendirinya saat disentuh. Walaupun sejumlah anggota polong-polongan dapat melakukan hal yang sama, putri malu bereaksi lebih cepat daripada jenis lainnya. Kelayuan ini bersifat sementara karena setelah beberapa menit keadaannya akan pulih seperti semula. (Anonim. 2009)
Mimmosa pudica (putri malu) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Fabales family Mimmoceae. Spesies ini memiliki habitus perdu pendek dengan pola percabangan simpodial serta segi penampang batangnya bulat, pada seluruh batangnya terdapat rambut dan mempunyai duri yang menempel. Berdaun majemuk dengan duduk daunnya berhadapan(opposite), bentuk daunnya lonjong (elliptical) dengan pertulangan menyirip (pinnatus), ujungnya runcing (accutus), dengan pangkal daunnya runcing (accutus), bagian tepi daun rata (entire). memiliki bunga dengan mahkota (corolla) kecil yang bertajuk empat, dan memiliki calix yang sangat kecil. Bunga Mimosa pudica melekat pada bongkol. Pada bunga ini terdapat benang sari yang  terletak di terminal, berwarna ungu dengan jumlahnya banyak, sementara kepala putiknya di bawah. Adapun distribusi seks pada tumbuhan ini yaitu dengan anemogami, penyerbukan dengan bantuan angin. Ciri khusus yang dimiliki oleh putri malu adalah mengatupkan daunnya jika terkena rangsangan. Putri malu memiliki potensi sebagai alternatif dalam kemoterapi terhadap kanker. (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191)
mimpud.jpg
Kerajaan          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Subclass          : Rosidae
Ordo                : Fabales
Famili              : Mimmoceae
Genus              : Mimmosa
Spesies            : Mimmosa pudica


Berdasarkan hasil pengamatan tersebut belimbing memiliki pola habitus pohon. Percabangan simpodial dengan bentuk/segi penampang bulat. Daun merupakan majemuk, bentuk bulat telur, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, pertulangan menyirip, permukaan mengkilat, hijau. Mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung, dan merupakan terusan tangkai daun. Dari samping ibu tangkai (petiolus communis) keluar tangkai anak daun / tulang cabang ( petiololus) mirip sirip ikan.
Bunga  merupakan majemuk, terletak di aksilar batang yang tua, bunga mekar mulai dari sumbu pokok dari tengah ke pinggir. Malai (panicula) bunga terkumpul rapat Bagian bunga: Tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptaculum), kelopak (calyx), mahkota (corolla), daun mahkota berlekatan (gamopetalus). Kelamin bunga: Berkelamin ganda (hermaphroditus). Didalamnya terdapat benang sari dan putik. Susunan sebagian tangkai putik panjang tangkai benang sari pendek, sebagian lagi tangkai putik pendek tangkai benang sari panjang. Penyerbukan dengan perantara binatang (zoidiophyly, zoidiogamy). Spesifikasi penyerbukan dengan perantara serangga entomophyly, entomogamy). Distribusi seks yaitu dengan dioesius.
Manfaat
Buah ini memiliki banyak sari (air), sehingga memungkinkan untuk dibuat wine buah. Di Myanmar, belimbing digunakan untuk membuat acar teh. Buah belimbing yang manis selain menyembuhkan batuk, demam, kencing manis dan kolesterol tinggi, juga cocok untuk meredakan sakit tenggorokan.
Klasifikasi ilmiah
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Geraniales
Famili              : Oxalidaceae
Genus              : Averrhoa
Spesies            : Averrhoa carambola L.
pohon-belimbing-dalam-pot.jpg


VII.          KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan tersebut yang telah dipaparkan, sehingga dngan ini dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1.      Rosidae mempunyai karakteristik stamaen tersusun sentripetal jarang sentrifugal, bunga jarang dengan plasenta parietal; ovarium majemuk, tetapi sering dengan 2 atau beberapa lokus yang hanya memiliki 1 atau 2 ovul; bunga polypetal atau sering apetal, jarang sympetal.
2.      kacang tanah habitus perdu, simpodial, bentuk/segi penampang bulat. Daun majemuk, filotaksis berhadapan, bulat telur terbalik, memiliki pertulangan daun menyirip, tepi daun rata, ujung daun akutus, pangkal daun obtusus. Bunga tunggal, rosemorsa, aktinomorf. Distribusi seks monoesius. ovarium inferus.
3.      Anggota suku caesalpiniaceae ini berbeda dengan warga papilionaceae terutama karena warga suku ini hampir semua berupa perdu atau pohon, boleh dikatakan tidak ada yang berupa terna, daun hampir selalu majemuk menyirip atau menyirip ganda, jarang sekali tunggal atau beranak daun 1.
4.      Familia Rutacea Berupa pohon atau semak, pada daunnya bersisik dan transparan yang berisi minyak. bunga dan daun beraroma keras. Daun berhadapan atau berseling, seringkali majemuk. Bunga biasabya biseksual, bersimetri banyak,. Sepal dan tepal masing masing berjumlah 4 buah dan 5 buah, bebas dan konatus, dengan dua sampai banyak ovula, stilus bebes atau konatus.
5.      Familia Euphorbiaceae yaitu tumbuhan berupa herba, semak, pohon, seringkali bergetah. Daun umumnya tunggal, letaknya berseling. Bunga biasanya kecil, bersimetri banyak, uniseksual, seringkali monoecius, yang tersusun sebagai bunga majemuk. Periantium kelipatan 5 dalam satu atau dua seri, atau dapat juga mereduksi. Stamen satu sampai banyak. Ovarium berlokuli 3, ovula satu atau dua dalam tiap lokulus, dengan posisi menggantung (pendulus) dan menunduk (anatropus), milkropil biasanya tertutup oleh karunkula, stilus berjumlah 3 masing-masing terdiri dari dua lobi.
6.      Masing-masing famili memiliki keanekaragaman yang berbeda, baik itu bentuk daun, bunga, percabangan maupun distribusi seksnya.

Pertanyaan
1.      Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada subclassis Rosidae?
2.      Jelaskan kekhasan tumbuhan yang termasuk ke dalam fabaceae, mimmosaceae dan caesalpinaceae?
3.      Jelaskan kekhasan dari Sauropus androginus dlihat dari daun dan bunganya?
4.      Tuliskan salah satu species dari subclassis Rosidae yang berperan penting dalam pembuatan biodiesel?
5.      Jelaskan salah satu family dari subclassis Rosidae yang mempunyai peranan penting dalam hubungannya dengan pertanian.
                                                                             
Jawaban
1.      Rosidae mempunyai karakteristik stamaen tersusun sentripetal jarang sentrifugal, bunga jarang dengan plasenta parietal; ovarium majemuk, tetapi sering dengan 2 atau beberapa lokus yang hanya memiliki 1 atau 2 ovul; bunga polypetal atau sering apetal, jarang sympetal.
2.      Fabaceae merupakan yang terpenting dan terbesar. Banyak tumbuhan budidaya penting termasuk dalam suku ini, dengan bermacam-macam kegunaan: biji, buah (polong), bunga, kulit kayu, batang, daun, umbi, hingga akarnya digunakan manusia. Bahan makanan, minuman, bumbu masak, zat pewarna, pupuk hijau, pakan ternak, bahan pengobatan, hingga racun dihasilkan oleh anggota-anggotanya. Semua tumbuhan anggota suku ini memiliki satu kesamaan yang jelas: buahnya berupa polong. Suku caesalpiniaceae habitus berupa Pohon, semak, jarang herba. Daun majemuk pinnantas atau bipinnantas, jarang tunggal, umumnya tidak memiliki stipula. Bunga dalam racemosa (tandan bunga), spica (bunga bulir), jarang cymosa, bisexual, zigomorf, jarang aktinomorf; sepal 5, dua sepal paling atas bersatu; petal 5, petal paling atas letaknya lebih ke dalam dari yang lain; stamen 10 (jarang banyak), bebas atau bersatu; pistillum dengan 1 carpel (daun buah), 1 ruang placenta marginal (jumlah ruang bakal buah), ovarium superior (bakal buah). Buah legum, sering bersayap.Tumbuhan suku Mimosaceae termasuk tumbuhan herba, semak, atau pohon. Akarnya umumnya bersimbiosis dengan bakteri pengikat nitrogen. Daun umumnya majemuk bipinnatus, jarang majemuk pinnatus. Pembungaan spica, racemosa, atau capitulum, bunga bisexual, aktinomorf, sepal 5, valvate, bersatu membentuk tabung; stamen 5 sampai banyak, filamen panjang sering berwarna; pastilum dengan 1 carpel, ovarium superior. Buah legum. Biji umumnya tanpa endosperm.
3.      Sauropus androgynus  memiliki daun majemuk pinatus paripinatus, jadi daun majemuk menyirip ganda dengan anak daunnya duduk pada cabang tingkat satu dari ibu tangkai. Sauropus androgynus memiliki percabangan simpodial, yaitu kuncup terminal pada beberapa stadium dari siklus hidupnya membawa perbungaan, yang sudah tentu setelah berbungan akan mati, dan memiliki segi penampang bulat atau silindris.
4.      pohon  jarak  (Jatropha curcas L.) dimanfaatkan sebagai biosolar, biodiesel
5.      semua subclassis rosidae memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia termasuk bagi kehidupan pertanian, untuk menghasilkan kebutuhan hidup.



DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Angiospermae. http://dnabio71angiospermae.blogspot.com (diakses 5 Mei 2015).
Anonim. 2009. Plantae dan Animalia. http://educorolla6.blogspot.com/ plantae dan animalia (diakses 5 Mei 2015).

Kimball, W. John. 1987. Biologi Edisi kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Sudarsono, Ratnawati, dan Budiwati. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: Universitas Negeri Malang Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1994. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar